Pernah punya teman yang mulanya membangun pertemanan dengan solid lalu dirusak gara-gara kebohongannya terbongkar?
Ini nih baru saja terkuak praktik penipuan meraup uang Rp12 juta milik teman dengan alasan pinjam untuk pengobatan ibunya yang sedang dirawat di rumah sakit. Dengan rayuan dan mengemis iba teman-temannya, seorang wanita bernama Tera Septianti telah membawa kabur uang milik kelima temannya.
BACA JUGA: Aksinya Kocak Banget, Gaya Duduk Wanita Ini saat Dibonceng Ojol Bikin Ngakak
Teknik penipuan seperti ini biasa disebut dengan social engineering. Social engineering merupakan praktik manipulasi psikologis yang dilakukan oleh penyerang untuk memperoleh informasi sensitif atau mendapatkan akses ke sistem atau sumber daya yang seharusnya terbatas. Serangan ini seringkali menggunakan sosial dan psikologi manusia untuk mencapai tujuan mereka.
Aksi penipuan ini dibeberkan oleh pemilik akun media sosial Twitter @timimoty, yang ia ungkap pada Minggu (3/12/2023) dengan judul tulisan "HATI-HATI DENGAN ORANG INI".
"Dia berhasil menipu 5+ orang dengan teknik 'social engineering' dan membawa total 12juta++ rupiah yang entah dipakai untuk apa duitnya. Nama manusia ini adalah Tera Septianti," ungkap @timimoty.
Dalam kisahnya, awal ia kenal dengan Tera lewat komunitas kuliner yang ia buat. Seiring berjalannya waktu, karena kostan Tera jaraknya dekat sekali, jadi sering nongkrong malam hari di warkop yang bernama Hegar. Dari sinilah semua dimulai.
Tera sering menceritakan hal-hal yang tidak masuk akal yang bikin geleng-geleng kepala seperti: jadi miskin karena membelikan mantannya Harley Davidson, punya duit Rp2triliun yang ditahan abangnya, dan lain sebagainya. Tapi, teman-temannya hanya menganggap ceritanya tersebut lelucon belaka karena mereka sudah mengenal Tera cukup dekat.
Sampai akhirnya pada tanggal 8 November 2023, Tera menghubungi 8 orang anggota komunitas kuliner untuk pinjam duit. Waktu itu ia beralasan mamanya kabur dari rumah di Bandung ke Jakarta, lalu sakit dan masuk rumah sakit, tanpa ditanggung asuransi.
Dalam laporannya, Tera butuh uang Rp6,5juta, sedangkan sebelumnya ia sudah berhasil mendapatkan Rp5juta dari 3 orang yang lain. Dari sini kebohongannya mulai terbongkar. Ketika teman-temannya mencium aroma yang tidak enak, temannya yang lain minta supaya Tera bisa membuktikan kalau uang yang dipinjam memang dipakai untuk pengobatan ibunya. Tapi Tera tidak bisa membuktikan. Ia justru balik tanya “untuk apa tunjukin bukti?”.
BACA JUGA: Timses Tempel Stiker Caleg Tanpa Izin, Warga Protes: Jangan Sembarang Nempel di Rumah Orang
Teman-temannya mencoba beri saran biar Tera bisa bayar utangnya. Tapi ternyata paylater/spinjam ia ditolak. Di sini sudah mulai curiga. Karena jika yang syaratnya semudah itu saja ditolak, ada kemungkinan BI checking yang bersangkutan sudah parah.
Karena terlalu banyak alasan, Tera diajak untuk buat perjanjian pinjaman uang. Dalam perjanjian tersebut, Tera dan teman-temannya sudah menandatangani di atas materai. Tera menyanggupi untuk membayar utangnya sesuai tanggal yang disepakati, namun ternyata Tera tak menepati janji hingga saat ini.
Kejadian ini tentu membuat geram teman-temannya yang telah tulus memberinya pinjaman uang, namun tak ada kabar untuk membayar. Harusnya, saat meminjam uang katakan sejujurnya mengenai keperluan dan tepati waktu pembayarannya.
Kalimat "agar silaturahmi tidak terputus, pinjam dulu seratus" perlu juga memperhatikan waktu pelunasan yang sudah saling disepakati. Sebab, banyak pertemanan yang berakhir tidak saling menyapa hanya disebabkan salah menepati janji.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS