Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras

Hikmawan Firdaus | Multia Eka Saputri
Komunitas Perlitas Membingkai Semangat dan Kreativitas Penghuni Panti Laras
Karya kolase penghuni panti Laras II Sungai Buluh, Jambi (Doc.Pribadi/Multia Eka Saputri)

Di tengah kesibukan aktivitas di Kota Jambi, sekelompok mahasiswa Psikologi Universitas Jambi yang tergabung dalam Komunitas Perlitas baru saja menorehkan jejak kebaikan dan inspirasi di Panti Laras II Sungai Buluh, Jambi. Mereka berkolaborasi dengan para penghuni panti dalam sebuah proyek kolase yang tak hanya menghasilkan karya seni indah, tetapi juga memancarkan semangat kebersamaan dan kreativitas yang luar biasa. Proyek ini merupakan bagian dari sesi "Feel me Out", sebuah inisiatif berkelanjutan dari Komunitas Perlitas untuk menggali dan mengapresiasi potensi artistik setiap individu di panti tersebut.

Kegiatan kolase ini diawali dengan sesi pemotretan yang penuh keceriaan. Setiap penghuni panti dengan bangga berpose bersama, menciptakan potret kebersamaan yang hangat dan penuh tawa. Momen-momen ini menjadi bukti nyata ikatan emosional yang terjalin erat di antara mereka. Tak hanya itu, setiap individu juga memiliki kesempatan istimewa untuk memegang hasil karya pribadi mereka dari sesi "Jiwa Rupa" sebelumnya. Ini adalah upaya untuk mengabadikan momen di mana mereka telah berhasil mengekspresikan diri melalui seni, sebuah bentuk apresiasi terhadap usaha dan bakat mereka. Foto-foto inilah yang kemudian menjadi jantung dari kolase, menjadi representasi visual dari setiap jiwa yang ada di panti ini, sekaligus narasi visual tentang perjalanan kreatif mereka.

Proses pembuatan kolase itu sendiri adalah puncak dari semangat kolaborasi dan kreativitas yang digaungkan oleh Komunitas Perlitas. Dengan kertas-kertas kosong di hadapan mereka, para penghuni panti dengan antusias dan didampingi penuh oleh relawan mahasiswa, mulai menghias. Berbagai stiker, dari karakter kartun lucu, bunga berwarna-warni, hingga bentuk geometris yang menarik, menjadi alat ekspresi mereka. Setiap stiker ditempelkan dengan hati-hati, tidak hanya di atas kertas sebagai latar, tetapi juga dengan teliti di atas foto-foto mereka sendiri. Penempelan stiker di atas foto ini menciptakan lapisan makna dan personalisasi yang unik, seolah memberikan "sentuhan terakhir" pada potret diri mereka.

"Saya suka sekali menempel stiker ini, lihat, saya tempel stiker mobil di foto bersama mahasiswa unja!" ujar salah seorang penghuni dengan senyum lebar dan mata berbinar, tangannya sibuk bergerak memilih stiker favoritnya. Kebahagiaan dan kepuasan terpancar jelas dari mata mereka, menunjukkan betapa sederhana namun mendalamnya kegiatan ini. Ini adalah gambaran nyata tentang bagaimana interaksi positif dan dukungan dari Komunitas Perlitas dapat memicu kegembiraan.

Antusiasme para penghuni panti tak terbendung. Mereka saling membantu, bertukar ide tentang desain yang menarik, dan sesekali terdengar gelak tawa yang memenuhi ruangan, menciptakan suasana yang hidup dan hangat. Ada yang fokus menciptakan pola rumit dengan penataan stiker yang rapi, ada pula yang bebas menempelkan stiker di mana saja mereka suka, menciptakan komposisi yang spontan dan otentik. Proses ini tidak hanya tentang menghasilkan karya seni yang bisa dipajang, tetapi juga tentang menciptakan momen kebersamaan yang berharga, mempererat ikatan persahabatan, dan merayakan individualitas masing-masing di bawah bimbingan Komunitas Perlitas. Ini adalah bukti nyata tentang bagaimana seni dan interaksi sosial dapat menjadi jembatan untuk berekspresi, berbagi, dan membangun koneksi yang kuat.

Lebih dari sekadar sebuah kerajinan tangan, kolase ini adalah cerminan dari semangat hidup dan kebersamaan yang luar biasa di Panti Laras II Sungai Buluh, difasilitasi oleh Komunitas Perlitas. Setiap tempelan stiker, setiap potongan foto yang terpajang, menceritakan kisah tentang resiliensi, harapan, dan kebahagiaan yang ditemukan dalam komunitas yang suportif. Ini adalah bukti bahwa meskipun dalam keterbatasan, kreativitas dan semangat tidak pernah padam, terutama ketika ada pihak luar yang peduli dan mau terlibat. Kolase ini akan menjadi pengingat yang berharga akan perjalanan mereka, dan menjadi inspirasi bagi banyak orang yang melihatnya.

Hasil karya kolase ini bukan hanya sekadar pajangan di dinding panti; ini adalah simbol dari keberanian para penghuni untuk berekspresi dan kebahagiaan mereka dalam kebersamaan, yang difasilitasi dengan sepenuh hati oleh Komunitas Perlitas. Mereka adalah seniman sejati, yang mampu mengubah kertas dan stiker menjadi narasi visual yang kaya tentang kehidupan mereka. "Kami berharap kolase ini bisa dilihat banyak orang, biar mereka tahu kalau kami di sini juga punya karya, dan kami senang sekali dibantu sama teman-teman mahasiswa," kata seorang penghuni lainnya dengan nada bangga dan senyum merekah.

Komunitas Perlitas, sebagai bagian dari Fakultas Psikologi Universitas Jambi, terus berupaya menyediakan lingkungan yang suportif dan inspiratif bagi para penghuni panti. Sesi-sesi seperti "Jiwa Rupa" menjadi krusial dalam membantu mereka mengembangkan potensi diri, meningkatkan kesejahteraan mental, dan menemukan kembali makna dalam hidup. Dengan adanya kegiatan-kegiatan semacam ini, para penghuni tidak hanya merasa dihargai dan diakui sebagai individu, tetapi juga diberdayakan untuk menjadi pribadi yang lebih positif dan produktif. Kolase ini hanyalah salah satu dari banyak bukti nyata bahwa seni memiliki kekuatan transformatif yang luar biasa, dan dukungan dari komunitas seperti Perlitas sangatlah penting.

Semoga karya kolase ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua, mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan, kreativitas, dan dukungan bagi sesama, terutama bagi mereka yang membutuhkan. Kisah dari Panti Laras II Sungai Buluh dan Komunitas Perlitas adalah contoh nyata bagaimana kasih sayang dan perhatian dapat menumbuhkan harapan dan semangat baru dalam kehidupan. Apa pendapat Anda tentang inisiatif seperti ini?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak