Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, masih banyak sudut-sudut di negeri ini yang membutuhkan uluran tangan dan perhatian, salah satunya adalah para penghuni di panti rehabilitasi.
Di Jambi, tepatnya di Panti Laras II Sungai Buluh, yang menjadi rumah bagi eks psikotik, secercah harapan dan keceriaan baru saja disemai oleh Komunitas Perlitas melalui program inovatif mereka: "Optimalisasi Movement Behavior", Sabtu (31/5/2025).
Kegiatan yang berlangsung belum lama ini bukan hanya sekadar agenda rutin, melainkan sebuah inisiatif yang dirancang matang untuk menjawab kebutuhan fundamental para penghuni panti.
Sering kali, individu dengan gangguan jiwa memiliki keterbatasan dalam aktivitas fisik dan ekspresi emosi. Komunitas Perlitas melihat celah ini sebagai kesempatan untuk membawa perubahan positif yang nyata.
Tujuan utama dari "Optimalisasi Movement Behavior" ini adalah dwifungsi: pertama, sebagai upaya konkret untuk mengisi waktu luang penghuni panti yang cenderung minim kegiatan fisik, sehingga tubuh mereka tetap aktif dan sehat.
Kedua, yang tak kalah penting, adalah untuk membantu para penghuni mengekspresikan emosi yang selama ini mungkin terpendam atau sulit mereka salurkan. Lewat serangkaian kegiatan yang terstruktur dan menyenangkan, Perlitas berupaya membuka kanal komunikasi non-verbal bagi mereka.
Ragam Aktivitas yang Membangkitkan Jiwa dan Raga
Berbagai kegiatan menarik dan interaktif diselenggarakan, menunjukkan pendekatan holistik dalam memahami kebutuhan penghuni panti:
Jiwa Rupa: Dari Batin Menjadi Visual
Salah satu sesi yang paling menyentuh hati adalah Jiwa Rupa. Dalam kegiatan ini, para penghuni panti diberikan kesempatan untuk menggambar ekspresif. Dengan beragam alat warna dan lembaran kertas, mereka bebas menorehkan apa pun yang ada di benak dan perasaan mereka.
Tak ada batasan, tak ada penilaian; yang terpenting adalah proses ekspresi itu sendiri. Dari coretan sederhana hingga kombinasi warna yang berani, setiap gambar menjadi jembatan visual menuju dunia batin mereka, memberikan wawasan unik tentang emosi yang mungkin tidak bisa mereka ucapkan.
Energi Pagi dengan Gerak dan Tawa: Nonton Bersama dan Olahraga
Melihat pentingnya aktivitas fisik, Komunitas Perlitas turut menyertakan sesi nonton bersama sebagai pembuka suasana hangat. Setelah itu, energi pagi dibangkitkan melalui olahraga ringan yang ceria.
Para penghuni panti diajak jalan keliling lapangan dan senam bersama. Musik pengiring dan gerakan yang sederhana namun efektif membuat mereka ikut larut dalam irama, tertawa, dan bergerak. Ini bukan hanya soal kesehatan fisik, tetapi juga membangun kebersamaan dan memicu endorfin yang membawa kebahagiaan.
Kolase Emosi: Mengumpulkan Potongan Perasaan
Aktivitas kolase emosi menjadi medium kreatif lain bagi penghuni panti. Mereka diberi berbagai foto, gambar, stiker dan potongan kertas, lalu diminta untuk menghias foto-foto pribadi mereka atau membuat kolase di atas kertas.
Proses menempel, memotong, dan menyusun ini merangsang motorik halus dan memungkinkan mereka untuk menciptakan representasi visual dari perasaan, kenangan, atau impian mereka. Kegiatan ini mendorong refleksi diri dan ekspresi non-verbal yang mendalam.
Pesta Lomba: Melepas Tawa dan Membangun Interaksi
Suasana semakin meriah dengan adanya berbagai lomba yang penuh keceriaan. Lomba joget balon yang kocak mengundang gelak tawa dan interaksi antarpenghuni.
Tak ketinggalan, lomba makan kerupuk yang selalu menjadi favorit, menambah semarak suasana dan menciptakan momen-momen kebersamaan yang tak terlupakan. Lomba-lomba ini berfungsi sebagai ice breaking yang efektif, mengurangi ketegangan, dan memupuk rasa persahabatan.
Puncak Acara: Panggung Bakat dan Kebanggaan Diri
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, "Optimalisasi Movement Behavior" mencapai puncaknya dengan sesi penampilan bakat dari para penghuni panti. Mereka dengan bangga menampilkan berbagai kebolehan yang mungkin selama ini tersembunyi.
Ada yang bernyanyi dengan suara merdu, ada pula yang menampilkan bakat lainnya. Momen ini bukan hanya sekadar hiburan, melainkan sebuah platform penting bagi mereka untuk merasakan rasa bangga, pengakuan, dan kepercayaan diri.
Tepuk tangan dan sorakan dukungan dari Komunitas Perlitas dan sesama penghuni menjadi suntikan semangat yang luar biasa.
Komunitas Perlitas berharap, kegiatan "Optimalisasi Movement Behavior" ini dapat menjadi langkah awal yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup para penghuni Panti Laras II Sungai Buluh.
Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa dengan kepedulian dan pendekatan yang tepat, individu dengan gangguan jiwa juga berhak mendapatkan kesempatan untuk bergerak, berekspresi, dan merasa menjadi bagian yang berharga dari masyarakat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS