Coba perhatiin deh gelombang demo besar-besaran yang lagi terjadi. Di tengah lautan massa yang marah, ada sesuatu yang baru dan menarik: munculnya tiga warna yang mendadak jadi semacam "seragam" tak resmi perjuangan rakyat. Lupakan sejenak warna-warni bendera partai politik, karena yang ini beda.
Ada Resistance Blue (Biru Perlawanan), Brave Pink (Pink Keberanian), dan Hero Green (Hijau Pahlawan). Tiga warna ini bukan hasil rapat elite di ruang ber-AC, tapi lahir secara organik dari denyut keresahan kita semua.
Jadi, apa sih sebenarnya arti di balik tiga warna yang kini jadi simbol harapan baru ini? Yuk, kita bongkar ceritanya satu per satu.
Resistance Blue: Si 'Otak' Pergerakan yang Melawan Lupa
Warna biru tua ini adalah simbol perlawanan yang paling "senior". Ia pertama kali muncul dalam gerakan "Darurat Demokrasi" pada Agustus 2024 lalu, sebagai respons atas polemik putusan MK dan revisi UU Pilkada yang dianggap melemahkan demokrasi.
Yang bikin warna ini makin punya makna adalah statement-nya. Resistance Blue sengaja dipilih sebagai lawan dari "biru oligarki", yaitu warna biru muda yang identik dengan kampanye Prabowo-Gibran. Ini adalah cara cerdas untuk bilang, "Kami bukan bagian dari kalian, kami adalah perlawanan."
Warna ini seolah jadi otaknya pergerakan, mewakili tuntutan akan kebenaran, transparansi, dan penolakan terhadap segala bentuk kesewenang-wenangan pemerintah.
Brave Pink: Saat Kelembutan Berubah Jadi Keberanian Paling Ganas
Kalau Biru adalah otaknya, maka Pink adalah hatinya. Warna pink yang sering dianggap feminin dan lembut, kini bertransformasi jadi simbol keberanian paling murni. Inspirasinya datang dari satu sosok yang viralnya kebangetan: seorang ibu-ibu berkerudung pink dalam aksi 28 Agustus lalu.
Di tengah situasi yang mencekam, di antara semprotan water cannon dan gas air mata, ibu ini dengan gagah berani berdiri di garis depan. Ia tak gentar berorasi, bahkan terekam melawan barikade polisi dengan sebatang bambu.
Momen inilah yang mengubah segalanya. Kerudung pink-nya mendadak jadi simbol perlawanan rakyat kecil yang tertindas. Brave Pink mewakili pesan bahwa keberanian itu tidak punya gender, dan perjuangan paling tulus sering kali lahir dari hati yang paling lembut.
Hero Green: Harapan dari Jaket Ojol yang Berduka
Warna hijau dalam pergerakan ini punya cerita yang paling menyayat hati, sekaligus paling penuh harapan. Warna ini identik dengan jaket para driver ojek online (ojol) yang ikut turun ke jalan, menuntut keadilan atas sistem yang merugikan mereka.
Simbol ini menjadi semakin kuat setelah insiden tragis yang menimpa Affan Kurniawan, seorang driver ojol yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob pada 28 Agustus. Sejak saat itu, jaket hijau bukan lagi sekadar seragam kerja. Ia menjadi simbol duka, solidaritas, sekaligus tuntutan reformasi untuk masa depan yang lebih baik bagi para pekerja kecil.
Hero Green adalah warna harapan. Ia mewakili mimpi akan pertumbuhan ekonomi yang adil, pembaruan sistem yang bobrok, dan kehidupan yang lebih layak bagi para pahlawan jalanan dan seluruh rakyat Indonesia.
Tiga Warna, Satu Suara Perjuangan
Kemunculan tiga warna ini bukan kebetulan. Mereka saling melengkapi dan membentuk satu narasi besar tentang Indonesia yang kita impikan. Biru menuntut kejujuran, Pink memperjuangkan kemanusiaan, dan Hijau memastikan masa depan yang layak untuk semua.
Ini adalah bukti betapa kreatifnya perlawanan rakyat. Tanpa perlu komando, tanpa perlu bendera partai, kita bisa menciptakan bahasa visual kita sendiri yang jauh lebih kuat dan jujur.