Dalam diam tangan yang bersedekap
Tersimpan permohonan penuh harap
Tanpa ada tangis yang meratap
Merenung diri mengingat salah
Terbayang segala bentuk polah
Tak pasti yang mana pemicu kesal
Atau bahkan yang menjadi sesal
Berpendar dian sebagai kawan
Memandu netra di kegelapan
Mencoba langkah tegar perkasa
Dalam raga yang meraba-raba
Misteri besar di suatu sudut
Melalui lintasan jalan berkabut
Dengan segala carut marut
Sesekali memaksa untuk berlutut
Tertatih dalam langkah perlahan
Menyeret kaki yang menanggung beban
Kadang terdengar lirih rintihan
Dari bibir yang meringis kesakitan
Langkah tak selalu mudah
Beberapa hal membuat lemah
Perjuangan sungguh membuat lelah
Tapi itu bukan alasan untuk menyerah
Hingar bingar dari segala penjuru
Hitam barisan awan di langit biru
Mengundang debar takut juga haru
Ragu oleh warta-warta yang keliru
Melukis mimpi di permukaan sungai
Terombang riak tercerai berai
Tersapu angin yang menghempas
Lenyap hilang tak berbekas
Kembali berdiri di tepian ilusi
Mengambang dalam lautan delusi
Menghitung khayalan yang mulai basi
Mengeraskan hati mengusir emosi
Menegakkan kepala ke atas sana
Menengadah melantunkan doa-doa
Bersungguh-sungguh dalam tiap kata
Terpatri niat berjuang dengan semua upaya
Tak ada doa yang tak dijawab olehnya
Tak ada upaya yang berakhir sia-sia
Yang dibutuhkan adalah kesungguhan
Yang diawali oleh keimanan
**