Mengukir Pagi di Pinggir Kota

Munirah | Rico Andreano
Mengukir Pagi di Pinggir Kota
Ilustrasi di Pagi Hari (Pixabay)

Terhampar sawah hijau nan asri

Terdengar burung-burung berciutan

Saling berciutan dengan melodi yang indah

Kala mentari menyapa esok dengan tenang 

Suasana kampung yang jauh dari hiruk pikuk

Hiruk pikuk kota yang membuat hati kacau

Gemercik sungai yang mengalir begitu syahdu

Walau diri jauh dari kampung hati terasa dekat

Pohon-pohon rindang semakin tegap dan kokoh

Sebagai pelindung manusia dari sengat terik mentari

Sejak lama hatiku ini merindukan suasana kampung 

Merindukan suasana tawa canda nan riang gembira anak-anak

Hawa dingin terasa sejuk memeluk kalbu

Memeluk kalbu dari lubuk yang sangat dalam

Ditemani api unggun yang memeluk raga 

Dari hembusan angin-angin malam yang deras

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak