Sinar surya menembus kaca jendela
Bayangan kisi di dinding menjadi pola
Hangat namun gatal pada pemalut
Menarik rapat bibir yang cemberut
Memukul tanda waktu tanpa sabar
Nekat cepat merapatkan gebar
Makin enggan bangkit dari pembaringan
Dimana diri dimanjakan oleh khayalan
Namun sudut hati tertusuk duri-duri keras
Sakit perih oleh urusan yang membuat cemas
Nikmat selimut tak membuat pikiran bebas
Terbelit terikat terjebak tak bisa lepas
Memaksa diri bangkit berdiri
Tertatih kaki melangkah pergi
Menimba tirta dari perigi
Untuk bersiram bersihkan diri
Dingin mengguyur sekujur kulit
Terlampaui sudah satu upaya sulit
Berdamai dengan satu sisi yang sakit
Dan rintihan telah berhenti menjerit
Dengan napas lega terhembus
Apapun yang datang akan kau tembus
Tak lagi takut akan terjerumus
Sebab semua simpul telah kau putus
Bersalin sandang berganti rupa
Mungkin sama orang yang akan kau jumpa
Mungkin kesulitan masih bercokol di sana
Saat ini dirimu telah berubah persona
Metamorfosa menyingkap dirimu yang baru
Membuka pandangan seluas langit biru
Kesempatan datang bukan hanya karena diburu
Tetapi hadir dalam berbagai bentuk menyaru
Ada kala batu kesukaran hadir menumbuk
Beruntun menjadi penghalang yang bertumpuk
Itu bukan untuk membuatmu sibuk
Tetapi karena itu kekuatan diri terbentuk
Tegak kepala walau ada lelah
Tegar langkah walau kadang kalah
Tak mengapa memilih jalan belok arah
Selama tujuan tidak berubah
Borneo, Juli 2021