Sering Digunakan, Ternyata Teknologi Ini Sudah Ada Sejak Zaman Kuno

Hernawan | Zidan
Sering Digunakan, Ternyata Teknologi Ini Sudah Ada Sejak Zaman Kuno
Ilustrasi pengunci pintu (pixabay/Michael Kauer)

Berbicara soal teknologi, kita pasti akan teringat dengan segala peralatan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Teknologi adalah segala sesuatu berupa barang ataupun alat yang diciptakan guna mempermudah kehidupan manusia. Ada banyak teknologi di sekitar kita dengan berbagai macam bentuk dan kegunaan. Salah satunya adalah gawai yang kamu gunakan untuk membaca artikel ini.

Dalam perkembangannya, teknologi telah disempurnakan selama bertahun-tahun, hingga bisa menjadi bentuk yang seperti saat ini. Proses awal kemunculan dan perkembangan setiap teknologi berbeda-beda. Tak terkecuali beberapa teknologi berikut yang ternyata telah diciptakan pada zaman kuno dan tetap masih digunakan hingga kini.

Disadur dari History, berikut ini adalah beberapa teknologi yang telah diciptakan pada zaman kuno tersebut.

1. Jam alarm

Ilustrasi jam alarm (pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi jam alarm (pixabay/Free-Photos)

Jam alarm yang sering kita gunakan untuk bangun tidur setiap pagi ternyata sudah diciptakan sejak masa Yunani kuno, tepatnya pada abad ke-4 SM, oleh salah seorang filsuf bernama Plato. Penemuan Jam alarm ini pertama kali oleh Plato ditujukan dengan maksud agar mempermudah dirinya dan murid-murid untuk bangun tepat waktu, guna memulai pelajaran.

Plato menambahkan alarm pada jam air yang telah digunakan sejak abad 16 SM. Cara kerja alarm yang dibuat Plato ini sangat sederhana, dengan mengalirkan air dari satu bejana ke bejana lain. Kemudian, dengan menggunakan pipa khusus yang didesain, apabila air melewati pipa, akan timbul bunyi seperti siulan. Bunyi-bunyian inilah yang akan menjadi alarm yang membangunkan Plato dan murid-muridnya saat itu.

2. Kertas

Ilustrasi kertas (pixabay/Nile)
Ilustrasi kertas (pixabay/Nile)

Benda yang satu ini tak kalah pentingnya bagi kemajuan ilmu pengetahuan umat manusia. Kertas telah digunakan oleh banyak orang untuk menulis berbagai hal. Meski saat ini semua menggunakan teknologi modern, berupa komputer untuk menulis, namun nyatanya keberadaan kertas tetap diperlukan. Buku-buku yang terbuat dari kertas masih dibaca, walaupun sudah tersedia berbagai buku elektronik yang lebih mudah dibawa kemana-mana.

Kata “paper” (kertas) sendiri berasal dari kata ‘papirus’, yaitu tanaman berbahan tebal yang kerap dikaitkan dengan orang mesir. Meski demikian, orang China lah yang pertama kali memperkenalkan kertas terutama untuk kebutuhan menulis.

Menyadur dari encyclopedia Britannica, kertas pertama kali ditemukan di China pada tahun 105 SM, oleh salah seorang pejabat kekaisaran China bernama Ts’ai Lun. Kertas kuno itu pertama kali dibuat dengan menggunakan buah mulberi, dengan campuran serat kulit pohon serta jaring dan serat rami.

Secara perlahan sejak ditemukannya, kertas kemudian mulai tersebar ke Samarkand, Asia tengah pada 751 M. Lalu pada tahun 793 M, kertas yang sebagaimana kertas yang digunakan sekarang mulai tercipta di Baghdad saat masa kepemimpinan Harun ar-Rashid. Pada masa keemasan Islam barulah kertas tersebar ke eropa. Lalu tersebar ke berbagai belahan dunia dan masih digunakan hingga kini.

3. Baterai

Ilustrasi baterai (pixabay.com/PublicDomainPictures)
Ilustrasi baterai (pixabay/PublicDomainPictures)

Banyak buku-buku atau artikel yang menjelaskan bahwa voltic pile atau baterai listrik yang kita kenal ditemukan pada tahun 1800 oleh seorang bernama Count Alassandro Volta. Bahkan berkat hasil kerjanya tersebut, namanya tertulis dalam satuan pengukuran potensial listrik yang disebut volt.

Namun tak banyak orang yang tahu bahwa sebenarnya jauh sebelum penemuan oleh Volta, sudah terdapat baterai di peradaban Persia (iran kuno) antara tahun 250 SM – 250 M. Menyadur iranchamber, ditemukan sebuah guci Persia kecil di sebelah barat wilayah Persia (sekarang irak). Penemuan itu telah membantah bahwa Volta tidak menemukan baterai, tetapi menciptakan kembali baterai.

Guci itu pertama kali dijelaskan oleh seorang arkeolog jerman, Wilhelm Konig, pada 1938. Guci itu terdiri dari toples tanah liat dengan sumbat yang terbuat dari aspal. Pada sumbatan itu terdapat batang besi yang dikelilingi oleh silinder tembaga. Ketika diisi dengan cuka, benda itu kemudian menghasilkan listrik sekitar 1,5 hingga 2,0 volt.

4. Beton

Ilustrasi beton (pixabay/Engin Akyurt)
Ilustrasi beton (pixabay/Engin Akyurt)

Opus caementicium atau beton romawi merupakan bentuk beton pertama di dunia yang digunakan dalam proses pembangunan. Beton pertama kali muncul sekitar 2100 tahun yang lalu. Gaya arsitektur dengan beton pertama ini diperkenalkan pada masa pemerintahan Agustus, kaisar pertama Romawi, pada tahun 27 SM.

Orang roma mencampur batu kapur dengan abu vulkanik untuk membuat semen. Kemudian membungkusnya dengan potongan batu bata, membentuk bahan dasar untuk jalan, jembatan, saluran air, dan bangunan lainnya, termasuk bangunan raksasa yang bertahan lama seperti Pantheon dan Colosseum.

Para ilmuwan saat ini telah menyimpulkan bahwa beton romawi, meskipun lebih lemah daripada semen modern, benar-benar tahan lama dan tetap relatif utuh, bahkan setelah berabad-abad diterpa air laut maupun unsur-unsur korosif lainnya.

5. Permen mint

Ilustrasi permen mint (pixabay/simisi1)
Ilustrasi permen mint (pixabay/simisi1)

Kegunaan dari barang yang satu ini mungkin tak diragukan lagi. Permen mint merupakan sebuah solusi untuk mengatasi masalah bau mulut dan sakit tenggorokan secara instan, tanpa perlu repot berkumur dengan obat kumur. Permen mint yang saat ini telah banyak dikonsumsi oleh berbagai masyarakat ternyata juga sudah digunakan oleh peradaban terdahulu.

Permen mint pertama berasal dari peradaban mesir kuno. Pada zaman dahulu, mint digunakan untuk menyamarkan bau yang tidak sedap dari gigi mumi yang telah diawetkan. Meski tubuh mumi awet, namun gigi mereka kadang membusuk yang membuat permen mint pertama ini tercipta. Permen mint saat itu dibuat dari kombinasi mur, kayu manis, kemenyan, dan madu yang direbus, kemudian dibentuk menjadi pil.

6. Pengunci pintu

Ilustrasi pengunci pintu (pixabay/Michael Kauer)
Ilustrasi pengunci pintu (pixabay/Michael Kauer)

Saat ingin keluar rumah, apa yang sering kamu lakukan pertama kali? Ya, mengunci pintu. Saat ini penggunaan kunci pintu sangat diperlukan. Bahkan tak dapat disangkal lagi bahwa setiap rumah pasti memiliki alat yang satu ini. Kunci pintu digunakan oleh seluruh orang untuk tetap menjaga keaman rumah.

Pengunci pintu pada awalnya ditemukan di tempat yang sekarang disebut Irak, sejak 4000 SM. Kunci pin Mesopotamia ini terbuat dari kayu jadul, bukan logam, tetapi berfungsi dengan cara yang sangat mirip dengan versi saat ini.

Desain ini kemudian disempurnakan oleh orang Mesir, menggunakan pin kuningan, dan kemudian diadopsi oleh Yunani, yang akhirnya menyebar ke Kekaisaran Romawi. Kunci logam menjadi tersebar luas selama era Abad Pertengahan, ketika hal-hal seperti wabah menjadi perhatian serius, dan desainnya tidak banyak berubah selama berabad-abad sejak saat itu

Itulah beberapa teknologi yang keberadaannya sudah ada sejak zaman kuno. Ternyata barang-barang tersebut, meski sudah berumur ribuan tahun, tetap digunakan hingga kini. Sekiranya seribu tahun ke depan, menurut kamu, teknologi atau alat apa lagi yang akan tetap manusia gunakan?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak