Banda Neira. Pulau yang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Meski Banda Neira termasuk ke dalam salah satu tempat yang jarang dikunjungi penduduk Indonesia, namun pesona alam Banda Neira sudah dikenal dan diketahui bahkan sampai ke penjuru dunia.
Banda Neira merupakan salah satu destinasi wisata tertua yang dimiliki oleh Indonesia. Transportasi yang digunakan untuk sampai ke Banda Neira yaitu, kali pertama yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan transportasi udara berupa pesawat sampai di Ambon, Ibukota Maluku. Setibanya di bandara tersebut, maka dapat dilanjutkan dengan menggunakan kapal untuk menyebrangi pulau agar sampai ke Pulau Banda Neira.
Pulau ini menjadi pusat administrasi bagi Kabupaten Maluku Tengah. Keindahan alam Banda Neira tidak perlu diragukan lagi. Sebagai surga di timur Indonesia, Banda Neira memiliki pemandangan alam eksotis dan masih terjaga hingga sekarang. Banyak sejarah penting bangsa Indonesia yang tersimpan di pulau ini. Yuk simak 3 potret keindahan tempat wisata di Banda Neira yang wajib dikunjungi.
1. Pulau Hatta
Pulau Hatta yang terletak di ujung timur Kepulauan Banda sebelumnya bernama Pulau Rozengain. Pulau Hatta dapat dijangkau menggunakan perahu stabil bertutup dari Banda Neira atau dengan menggunakan Perahu sewaan yang biasanya singgah di beberapa tempat, seperti Pulau Syahrir dan Karnofol.
Daya tarik tempat wisata ini adalah taman laut yang indah, pantai yang bersih, hingga adat istiadat yang masih terjaga dengan baik. Pulau Hatta memiliki hamparan pasir putih yang terbentang luas ditemani dengan ombak yang tidak terlalu besar membuat Pulau Hatta semakin terlihat indah nan cantik.
Keindahan bawah laut adalah juaranya, karena terdapat berbagai jenis ikan dan terumbu karang yang masih terjaga. Pulau Hatta sangat cocok untuk penikmat senja, karena sunset yang diberikan dari Pulau Hatta sangatlah indah.
2. Benteng Belgica
Banda Neira juga menyimpan nilai sejarah penting bagi Indonesia. Benteng Belgica merupakan salah satu tempat bersejarah yang menjadi ikon Banda Neira. Lokasi Benteng Belgica dapat dikatakan sangat strategis, berada di sebuah bukit yang memudahkan benteng ini untuk memantau wilayah Banda dan Neira. Bangunan dari Benteng Belgica berbentuk pentagonal dengan ketinggian 30 mdpl.
Benteng Belgica didirikan atas sebuah koreksi pada benteng Nassau yang berada di bibir pantai. Bangunan yang berlokasi di Bukit Tabaleku Naira Tenggara, Pulau Neira, Maluku ini merupakan buatan bangsa Portugis pada abad ke-16. Lokasinya sangat mudah dicapai perlawanan pribumi Neira. Kemudian pada 14 September 1611, Gubernur Jenderal Pieter Both menggagas pendirian benteng kecil di atas bukit setinggi 30 meter.
Benteng Belgica berdiri seluas 2.707 meter persegi. Sedangkan lahanya seluas 27.293 meter persegi. Dahulu Benteng Belgica dijuluki “Mahkota Berpucuk Lima Di Atas Kepala Keluarga Nassau Dan Pelindung Banda”. Sebagai basis militer Belanda yang disegani daratan Banda dan sekitarnya. Melihat nilai sejarah tersebut yang dimiliki Benteng Belgica dan Banda Neira secara khusus, tidak heran jika kepulauan ini diabadikan dalam pecahan rupiah Rp1.000 edisi Cut Meutia.
3. Gunung Api Banda
Spot wisata di Banda Neira yang selanjutnya adalah Gunung Api Banda. Gunung dengan nama asli Gunung Ganapus ini memiliki ketinggian 656 mdpl. Puncak Gunung Ganapus bisa dicapai dalam waktu 3-4 jam.
Setibanya di puncak Gunung Ganapus akan langsung terlihat keindahan Banda Neira dari ketinggian yang dikelilingi hamparan hijau yang luas. Gunung Api Banda atau Gunung Ganapaus juga dijadikan sebagai rumah bagi 23 jenis burung endemik. Menariknya, Gunung Ganapus juga memiliki spot menyelam yang cantik dan diakui dunia, yaitu Magma Flow.
Pasir hitam dan terumbu karang yang diselingi oleh sisa-sisa reruntuhan Gunung Api Banda akan menghasilkan lava yang juga dijadikan spot wisata di Banda Neira yaitu Lava Flow. Bekas letusan gunung berapi ini menghasilkan vegetasi bawah laut yang tumbuh dengan subur, rimbun, dan indah. Lion Fish merupakan salah satu biota laut penghuni perairan Lava Flow. Bahkan spot ini sering disebut sebagai “Temple of Lion Fish”.
Tidak hanya dikenal dengan keindahan alamanya, Banda Neira juga menyimpan kekayaan rempah-rempah yang diincar sejak zaman penjajahan. Terdapat beberapa olahan kuliner yang mengandung rempah, terutama pala sebagai komoditas rempah terbesar di Banda, seperti manisan pala, permen pala, sirup pala, hingga kopi pala.