Facebook Menjadi Meta, 5 Perusahaan Besar Ini Juga Pernah Ganti Nama

Ayu Nabila | Ary Yulianto
Facebook Menjadi Meta, 5 Perusahaan Besar Ini Juga Pernah Ganti Nama
Ilustrasi logo Starbucks (Entrepreneur.com)

Ada suatu frasa populer yang berbunyi “apalah arti sebuah nama?”. Namun, bagi kebanyakan orang, nama sangat penting. Orangtua memberikan nama pada anaknya sebagai doa. Bahkan, sebuah perusahaan bisa saja merubah nama perusahaannya sebagai strategi bisnisnya.

Belum lama ini perusahaan raksasa Facebook Inc secara resmi merubah namanya menjadi Meta Platform Inc. Perubahan nama ini diumumkan langsung oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg pada Jumat (29/10/21) saat menghadiri acara tahunan ‘Connect’. Perubahan ini karena nama perusahaan Facebook dirasa tidak dapat mewakili produknya seperti WhatsApp, Instagram, dan lain-lain. Jadi,  Mark Zuckerberg merasa harus merubah Facebook dengan nama yang dapat mewakili semua produknya.

Selain Facebook, ternyata banyak perusahaan besar lainnya yang namanya sangat populer dan familiar di telinga kita yang pernah melakukan perubahan nama atau dikenal dengan istilah rebranding. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini 5 nama perusahaan besar yang pernah merubah namanya.

1. BackRub (Google)

Sepertinya saat ini tidak ada orang yang tidak kenal dengan Google. Saat ini Google seperti menjadi kebutuhan pokok bagi para pekerja dan pelajar dalam kebutuhan pencarian informasi. Google didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin pada 4 September 1998 dan bermarkas di Menlo Park, California, Amerika Serikat.

Sebelum menggunakan nama “Google,” perusahaan yang dirikan oleh Page dan Brin ini menggunakan nama “BackRub” yang didirikan pada tahun 1996. Namun, pada tahun 1998 BackRub berganti nama menjadi Google. Google diambil dari kata “googol”, yaitu sebutan bilangan yang sangat besar, yaitu angka 1 dengan diikuti seratus angka nol. Penggunaan nama ini untuk memberikan citra bahwa Google adalah mesin pencari web yang mampu memberikan banyak informasi data web.

2. Tote’m (7-Eleven)

Pada tahun 1927, John Jefferson Green seorang karyawan Southland Ice Company memiliki ide mendirikan toko kelontong yang menjual kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman di sebuah dermaga di Dallas, Amerika Serikat. Melihat respon yang baik dari pelanggan, pada tahun 1937 Joe C. Thompson Jr. pendiri Southland Ice Company tertarik untuk mengembangkan usaha ini menjadi skala nasional.

Pada awalnya, toko kelontong ini diberi nama Tote’m Store, lalu pada akhirnya nama tersebut diubah menjadi 7-Eleven pada tahun 1946. Hal ini untuk menunjukkan toko ini buka dari jam tujuh pagi hingga jam sebelas malam, dan tujuh hari dalam satu minggu. Dilansir dari laman Companies history, pada tahun 1963, sebuah gerai 7-Eleven di Austin, Texas yang terletak di Universitas Texas pernah sangat sibuk saat ada pertandingan sepak bola, bahkan setelah pertandingan selesai gerai 7-Eleven tersebut tetap sibuk dan tidak dapat ditutup. Semenjak saat itu, seluruh gerai 7-Eleven buka 24 jam.

3. Brad’s Drink (Pepsi)

Pada tahun 1893, seorang apoteker dari New Bern, North Carolina yang bernama Caleb Bradham berhasil menemukan racikan minuman yang terdiri dari gula, air, karamel, minyak lemon, kacang kola, pala, dan zat tambahan lainnya. Minuman tersebut dijual dengan nama “Brad’s Drink,” sesuai dengan nama penciptanya yaitu Bradham. Awalnya produk ini dijual sebagai obat pencernaan.

Produk ini semakin lama semakin populer, hingga pada tahun 1898 Brad’s Drink berganti nama menjadi “Pepsi-Cola”. Kata “pepsi” diambil dari kata dispepsia yang bermakna gangguan pencernaan, dimana Bradham percaya bahwa minuman soda buatannya sehat dan dapat membantu pencernaan. Sedangkan kata “cola” untuk menunjukkan minuman berkarbonasi. Nama Pepsi-Cola digunakan hingga tahun 1961, pada tahun yang sama, Pepsi-Cola berubah nama kembali dengan menghilangkan kata cola menjadi Pepsi.

4. Blue Ribbon Sports (Nike)

Lebron James, Tiger Woods, dan Michael Jordan adalah sebagian contoh yang namanya dijadikan nama brand dari varian produk sepatu Nike. Selain sepatu, Nike juga banyak mengeluarkan varian produk yang selalu sukses dipasaran. Meskipun Nike berasal dari Amerika Serikat, tetapi sebagian besar produk Nike diproduksi di luar Amerika, salah satunya di Indonesia.

Nike pertama kali didirikan pada tahun 1964 di Oregon, Amerika Serikat oleh Phil Knight dan Bill Bowerman dengan nama Blue Ribbon Sports. Namun, pada 1971 berubah nama menjadi Nike. Saat itu nama Blue Ribbon Sport dianggap terlalu panjang dan tidak mudah diingat. Nama yang singkat dan mengandung huruf eksotis seperti Z, X, atau K dianggap baik untuk sebuah nama brand. Pada akhirnya, terciptalah nama Nike yang digunakan sampai saat ini.

5. Cargo House (Starbucks)

Bagi pecinta kopi, atau bahkan kalian yang tidak menyukai kopi, pasti sudah pernah mendengar nama Starbucks. Di tahun 2020, perusahaan jaringan kedai kopi terbesar di dunia ini sudah memiliki 32.660 toko yang tersebar di seluruh dunia, seperti dilansir laman Finance sonline.

Namun, pada awal berdirinya, Jerry Baldwin, Zev Siegl, dan Gordon Bowker sebagai pendiri perusahaan kedai kopi terbesar di dunia ini memberi nama Cargo House. Nama ini dirasa tidak sesuai dengan produk yang dijualnya, sehingga mereka harus mengganti nama yang lebih baik. Mereka ingin nama yang mengandung huruf “St,” dan akhirnya mereka mulai mencari nama dengan huruf awal “St”. Akhirnya, nama Starbucks terpilih menjadi pengganti nama Cargo House.

Itulah lima nama brand atau perusahaan besar yang ternyata pernah mengalami peubahan nama. Dengan demikian, arti sebuah nama sangatlah penting, terlebih dalam dunia bisnis.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak