Kisah Timnas Indonesia Menjadi Negara Asia Pertama yang Berlaga di Piala Dunia

Ayu Nabila | Filsa Brilliant
Kisah Timnas Indonesia Menjadi Negara Asia Pertama yang Berlaga di Piala Dunia
Tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 di Prancis. (Historia.id)

FIFA selaku federasi sepakbola tertinggi di dunia telah mengakui jika Timnas Hindia-Belanda (Dutch East Indies) yang berlaga pada Piala Dunia tahun 1938 adalah Timnas Indonesia. Pengakuan FIFA ini ditujukan kepada Indonesia pada akhir Januari 2018. Tentunya kabar ini sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia khususnya pencinta sepakbola tanah air. Pasalnya, dengan pengakuan tersebut Indonesia adalah negara Asia pertama yang berlaga di pesta sepakbola terbesar di dunia tersebut. 

"Tim Asia manakah yang pertama kali tampil di Piala Dunia? Hindia Belanda, dikenal saat ini dengan Indonesia, tampil dalam edisi 1938 di Perancis," begitulah kutipan keterangan resmi FIFA.

Kala itu, FIFA hanya memberikan dua slot untuk negara Asia untuk tampil di World Cup. Selain Timnas Indonesia, Tim Samurai Biru Jepang juga berkesempatan lolos ke Piala Dunia 1938. 

Pada saat itu, keberuntungan jatuh pada Timnas Indonesia karena Jepang memutuskan untuk mengundurkan diri dari babak kualifikasi Piala Dunia 1938 karena terlibat peperangan. Akhirnya, Indonesia lah sebagai perwakilan Asia satu-satunya yang berangkat ke Prancis.

Sebelum dipastikan lolos kualifikasi, Indonesia sedianya harus melakoni pertandingan melawan Amerika Serikat. Namun, kasus yang sama juga ditimpa Amerika Serikat yang mengundurkan diri juga karena alasan terlibat peperangan. Namun, sangat disayangkan sebelum berangkat PSSI terkesan tidak merestui keberangkatan Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 1938 karena PSSI dan Nederlandsh Indische Voetbal Unie (NIVU) pada saat itu sedang bersitegang.

Pimpinan PSSI saat itu, Soeratin Sosrosugondo kekeuh tidak mau mengikutsertakan pemain di Tim Hindia Belanda ke Piala Dunia 1938 sebagai bagian dari bentuk protes. Menurut Soeratin, untuk menentukan siapa yang akan berangkat ke Prancis harus melakoni pertandingan antara tim dari PSSI melawan tim dari NIVU.

Meskipun demikian, sebanyak 17 putra terpilih yang terdiri dari etnis Tionghoa, Indo-Eropa (Belanda) dan Indonesia akhirnya tetap bisa diberangkatkan ke Piala Dunia 1938 di Prancis. Sejarah pun akhirnya mencatat bahwa Indonesia menjadi negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.

Jalan Panjang Menuju Prancis

Sin Po selaku media dari etnis Tionghoa selalu rajin membagikan laporan perjalanan dalam bentuk surat kabar berbahasa Melayu. Dari keterangan Sin Po, skuat Timnas Indonesia beserta pelatih dan para staf berlayar dari Tanjung Priok menuju Belanda dengan kapal bernama MS Johan van Oldenbarnevelt. Pelabuhan modern di Eropa dan sangat dekat dengan Prancis, di antaranya berada di Belanda.

Oleh karena itu, Timnas Indonesia harus terlebih dahulu transit di Pelabuhan modern Belanda tersebut. Sebenarnya tidak diketahui pasti lama perjalanan Timnas mengarungi lautan. Namun, ada perkiraan perjalanan yang terhitung yakni memakan waktu selama 2,5 bulan dihitung sejak tanggal 18 Maret 1938. 

Sebenarnya ada dua versi mengenai waktu Timnas Indonesia berangkat dari Tanjung Priok. Surat kabar mingguan yakni Java Bode, rombongan skuat Timnas Indonesia baru berangkat pada tanggal 27 April 1938 dan tiba di Pelabuhan Genoa, Italia sebulan kemudian.

Sementara itu, Javapost melansir bahwa Achmad Nawir dan koleganya menuju Belanda dengan menggunakan transportasi kereta api. "Disambut hujan gerimis serta ratusan penggemarnya, mereka tiba di stasiun Den Haag pada 18 Mei," tulis Javapost di laman beritanya.

Surat kabar Sin Po pada edisi 27 Mei 1938, mengabarkan jika Timnas Indonesia sedang melakoni pertandingan persahabatan melawan HBS. Hal tersebut sedikit menjawab durasi perjalanan Timnas Indonesia menuju Belanda sebelum ke Prancis menggunakan kereta api.

Majalah Sport pada 31 Mei 1938, menceritakan kegiatan Timnas Indonesia di sebuah hotel yang berlokasi di Kota Wassenaar bernama Duinoord.

Bermodal dua laga persahabatan melawan HBS dan Haarlem yang digelar di Belanda, Indonesia pun akhirnya berangkat ke Piala Dunia Prancis 1938 dengan sangat percaya diri. 

Ditumbangkan Raksasa Dunia

Dalam edisi ketiga Piala Dunia itu, Skuat Indonesia langsung berhadapan dengan Hungaria di pertandingan pertama, atau di babak 16 besar mengingat pada saat itu kompetisi langsung menggunakan sistem gugur.

Pada pertandingan kontra Hungaria, seperti yang dikutip dari situs resmi AFC (5/6/2018), Timnas Indonesia bermain dengan menggunakan jersey berwarna oranye, sama persis seperti Timnas Belanda yang saat itu memang tengah menduduki Indonesia.

Sang kapten Timnas Indonesia Achmad Nawir, pada saat itu menggunakan kacamata. Dirinya menjadi pemain terakhir yang diizinkan menggunakan aksesoris berupa alat bantu penglihatan di Piala Dunia hingga Edgar Davids pun turut melakukannya pada gelaran Piala Dunia 1998 yang juga dihelat di Prancis.

Saat pertandingan kedua tim menunjukkan kekuatan dari segi fisik yang sangat kontras. Vilmous Kohut mampu mencatatkan namanya di papan skor untuk keunggulan Hungaria pada menit ke 13. Kemudian, Geza Toldi menggandakan keunggulan Hungaria hanya dalam waktu dua menit setelah gol pertama. Skor akhir pada pertandingan itu adalah 6-0 untuk kemenangan Hungaria. Skor 6-0 tersebut ditambahkan masing-masing dua gol oleh Gyula Zsengeller dan Sarosi.

Kekalahan yang mencolok tersebut membuktikan bahwa kekuatan kedua tim sangatlah berbeda jauh. Hungaria memang pada saat itu adalah salah satu tim kuat dan berhasil melaju hingga babak final. 

Usai menyingkirkan Indonesia, Hungaria berhasil membungkam Swiss 2-0, kemudian menggasak Swedia 5-1 dan akhirnya sampailah di babak final. Di babak final, Hungaria bersua Italia dan harus menelan pil pahit dengan mengakui keunggulan lawan dengan skor 2-4. 

Bagi Timnas Indonesia sendiri keikutsertaan mereka dalam perhelatan Piala Dunia ini masuk dalam catatan sejarah sebagai satu-satunya negara Asia pertama yang berlaga di ajang Piala Dunia sebelum terbentuknya induk sepakbola Asia yang bernama AFC. 

Momen terbaik Indonesia untuk terus melaju ke Piala Dunia setelah itu adalah pada saat kualifikasi Piala Dunia 1986 sebelum akhirnya dikalahkan oleh Korea Selatan. Mimpi melihat Timnas Indonesia tampil di Piala Dunia masih terus diidam-idamkan masyarakat hingga saat ini.

Susunan Pemain

Menurut laporan dari Javapost, ada sekitar 17 pemain Indonesia dengan rata-rata usia 22 tahun yang berangkat ke World Cup Prancis 1938, yang diantaranya terdiri dari 1 orang etnis Jawa, 3 orang etnis Tionghoa, 3 etnis Ambon, 2 etnis Sumatera, dan 8 pemain dari Indo-Eropa (Belanda). 

Berikut adalah susunan pemain Indonesia yang turut berkontribusi pada gelaran Piala Dunia 1938:

Kiper: Mo Heng Tan (HCTNH Malang), Jack Samuels (Hercules Batavia)

Bek: Frans G. Hu Kon (Sparta Bandung), Dorst, J. Harting Houdt Braaf Stand (HBS Soerabaja), Teilherber (Djocoja Djogjakarta)

Gelandang: Frans Alfred Meeng (SVBB Batavia), Achmad Nawir (HBS Soerabaja), Anwar Sutan (VIOS Batavia), G.H.V.L. Faulhaber (Djocoja Djogjakarta), G. Van den Burgh (SVV Semarang)

Striker: Suvarte Soedarmadji (HBS Soerabaja), Tan Hong Djien (Tiong Hoa Soerabaja), Tan See Han (HBS Soerabaja), Herman Zomers (Hercules Batavia), Isaac Pattiwael (VV Jong Ambon Tjimahi), M.J. Hans Taihuttu (VV Jong Ambon Tjimahi), R. Telwe (HBS Soerabaja)

Pelatih: Johannes Ch. J. Mastenbroek (Belanda).

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak