Pengelompokan empat kepribadian manusia, seperti koleris, plegmatis, melankolis dan sanguinis merupakan teori yang cukup populer di bidang psikologi. Teori ini pertama kali ditemukan pada abad sebelum masehi oleh Hippocrates, kemudian oleh Galen dikembangkan menjadi teori medis. Uniknya, teori ini terus dipakai hingga zaman sekarang dan menjadi salah satu teori yang paling populer di antara teori lainnya.
Menurut teori ini, kepribadian manusia dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu koleris, sanguinis, plegmatis dan melankolis. Individu dengan tipe kepribadian koleris memiliki beberapa karakteristik seperti memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, visi dan misi yang jelas, hidup penuh target, disiplin, kompetitif, pemarah, tidak sabaran, dll.
Individu plegmatis memiliki kepribadian berkebalikan dengan koleris seperti tidak disiplin, tidak bisa tepat waktu, tidak punya target hidup, visi dan misi, terlalu santai sehingga tidak kompetitif, baik hati, penyayang, penyabar, dll.
Sementara, individu sanguinis terkenal dengan karakternya yang ceria, supel, cerewet, banyak teman, senang berpetualang, kreatif, tapi kurang disiplin waktu dan fokusnya mudah terdistraksi jika mengerjakan sesuatu yang tak disukainya. Kemudian, individu melankolis adalah individu dengan kepribadian sangat berhati-hati, perfeksionis, tenang dan pendiam.
Dengan mengetahui kamu termasuk golongan kepribadian koleris, plegmatis, sanguinis atau melankolis, dapat membantu untuk mengetahui potensi diri berdasarkan jenis kepribadian dan banyak manfaat lainnya. Diantaranya mengenali jenis pekerjaan yang cocok, mengenali kelebihan dan kekurangan diri, menentukan pilihan hidup, dan lain sebagainya.
Untuk mengetahui tipe kepribadian, individu harus menjalani serangkaian tes-tes yang diadakan para psikolog atau pakarnya. Namun, ada beberapa indikator sederhana untuk mengetahui kamu tipe kepribadian dengan golongan mana, di antaranya sebagai berikut ini.
1. Ajukan pertanyaan tentang sutradara untuk mengetahui kamu tergolong tipe kepribadian yang mana
Pertanyaannya adalah, pilih salah satu di antara empat opsi berikut ini :
Menjadi sutradara, penulis skenario, penonton atau aktris ?
Jika jawabanmu adalah sutradara maka kemungkinan besar kamu tergolong orang dengan tipe kepribadian koleris yang suka mengatur. Jika jawabanmu adalah penulis skenario, maka kemungkinan besar kamu tergolong tipe kepribadian melankolis, yakni sang pemikir dan perfeksionis. Jika jawabanmu penonton, maka bisa jadi kamu tergolong plegmatis yang cinta damai. Jika jawabanmu adalah menjadi artis/aktor, maka kamu kemungkinan termasuk tipe kepribadian sanguinis yang senang tampil.
2. Melihat tipe kepribadian dari cara berkomunikasi
Individu yang terlahir dengan golongan tipe kepribadian jenis koleris secara alamiah memiliki pola komunikasi yang cenderung dominan dan sulit menerima masukan. Namun, pendidikan dari keluarga, pola belajar di sekolah dan lainnya dapat berpengaruh sehingga mengubah kecenderungan tipe koleris ini menjadi lebih komunikatif dan mau mendengar opini orang lain.
Individu yang terlahir sebagai manusia sanguinis, secara alamiah memiliki pembawaan lahir yang ceria, gesit, ramah sekaligus memiliki pola komunikasi yang tidak hati-hati atau ceplas-ceplos. Oleh karenanya, orang jenis sanguinis jarang berpikir dahulu sebelum berbicara. Tidak Jarang juga orang sanguinis yang senang bergaul, berbicara untuk hal-hal yang tidak penting disampaikan.
Individu melankolis merupakan individu yang perfeksionis dan sangat berhati-hati. Saking hati-hatinya, individu melankolis juga sangat berhati-hati dalam mengemukakan pendapat sehingga memunculkan sikap ragu-ragu dan kurang responsif dalam mengambil keputusan. Juga, dalam beberapa hal individu dengan tipe kepribadian melankolis berbicara sangat mendetail sehingga lawan bicara terkadang sulit menangkap inti pembicaraan.
Individu plegmatis walau sangat suka bergaul, banyak teman tetapi termasuk individu yang tidak memiliki rasa percaya diri. Oleh karenanya, individu ini termasuk paling susah mengemukakan pendapat karena ada perasaan takut salah, terutama mengemukakan pendapat di depan umum bukan hal mudah bagi individu dengan tipe kepribadian ini.
3. Pertanyaan yang sering diajukan dapat menjadi indikator tipe kepribadian
Tipe kepribadian manusia dapat juga dilihat dari jenis pertanyaan yang sering diajukan atau yang pertama kali muncul dalam benaknya. dr Aisyah Dahlan, seorang psikolog, mengemukakan dalam seminar online bahwa manusia dengan tipe kepribadian koleris akan sering mempertanyakan “Apa?” Misalnya:
“Apa yang terjadi?”
“Apa tujuannya?”
Sementara, manusia dengan tipe kepribadian plegmatis, cenderung mempertanyakan “Bagaimana?” Misalnya:
“Bagaimana kejadiannya?”
“Bagaimana cara menyelesaikan ini?,” dan sebagainya.
Manusia dengan tipe kepribadian melankolis, akan cenderung mempertanyakan “Mengapa?” atau “Kenapa?," seperti:
“Mengapa dia menangis?”
“Kenapa dia berlari secepat itu?”
Sementara, manusia dengan tipe sanguinis sering mempertanyakan “Siapa?,” seperti:
“Siapa itu?”
“Siapa yang menjadi korban kebakaran itu?”
Hal yang perlu diketahui, setidaknya manusia memiliki kombinasi dua tipe kepribadian yang paling dominan. Sebagai contoh, apabila individu tertentu tergolong manusia dengan jenis kepribadian koleris melankolis, ia akan sering mempertanyakan “Apa” dan “Mengapa?”
Karakter atau kepribadian manusia diturunkan secara genetik dari ayah dan ibu, maka tidak dapat diubah sebab bawaan sejak lahir. Namun demikian, bukan berarti tidak dapat dibentuk. Dari keempat jenis kepribadian (koleris, plegmatis, melankolis dan sanguinis) masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Di sinilah pentingnya mengetahui tipe kepribadian individu sejak kecil untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Sehingga lingkungan sekitar, terutama keluarga atau orang tua dapat membentuk kekurangan anak menjadi kekuatan yang luar biasa.
Itulah tipe kepribadian koleris, plegmatis, melankolis dan sanguinis, yang sangat populer di bidang ilmu psikologi. Dari keempat tipe kepribadian tadi, maka yang menjadi karakter kamu?