Film Ghost Writer: Ketika Hantu Benar-benar Menjadi Penulis

Hikmawan Muhamad Firdaus | M. Fuad S. T.
Film Ghost Writer: Ketika Hantu Benar-benar Menjadi Penulis
Cuplikan film Ghost Writer.[tangkapan layar Netflix]

Bagi para penulis, istilah ghost writer tentu bukanlah sesuatu hal yang asing lagi. Disadur dari laman penerbit deeppublish, ghost writer berarti orang yang dipekerjakan untuk menulis sebuah karya, baik itu pidato, artikel, cerita atau buku dengan imbal balik tertentu (bisa uang ataupun benda sesuai kesepakatan) dengan mengatasnamakan orang lain. Jadi, dalam karya tersebut, nama sang penulis tidak disebutkan dalam kredit atau hak cipta karya tulis yang dihasilkan.

Nah, bagaimana jika sang penulis ini adalah benar-benar ghost alias hantu yang menjadi seorang penulis? Tentu menjadi sebuah hal yang menarik, jika ada hantu yang menuliskan kisah hidupnya dalam sebuah novel. Dan itulah yang diangkat dalam film Indonesia berjudul Ghost Writer yang rilis pada tahun 2019 lalu. Film ini menceritakan tentang perjalanan seorang novelis bernama Naya, yang diperankan oleh Tatjana Saphira, yang tengah stuck dengan karyanya. Selama tiga tahun, Naya tak mampu menghasilkan karya yang laku di pasaran, sehingga harus mengalami masalah finansial.

Pada akhirnya, Naya dan adiknya pindah kontrakan yang telah lama tak ditinggali. Sejak pindah ke kontrakan tersebut, kejadian-kejadian aneh mulai dirasakan oleh Naya dan sang adik, hingga pada suatu ketika, dirinya menemukan sebuah buku tua yang berisi cerita kehidupan sehari-hari penghuni sebelumnya di langit-langit kamar. Dan dari sinilah semua kejadian bermula. Ternyata, buku tersebut adalah milik Galih yang diperankan oleh Ge Pamungkas, anak dari pemilik rumah yang dia tempati dan menjadi hantu penasaran.

Buku tersebut menjadi media penghubung antara Naya dan Galih, serta menjadi inspirasi bagi Naya untuk menghasilkan karya yang meledak di pasaran. Awalnya, Galih menolak dan tak ingin ceritanya ditulis oleh Naya, namun lambat laun, pertemanan yang terjalin diantara mereka, justru membuat Galih membantu Naya dalam menyelesaikan buku tersebut. Iya, Galih yang merupakan seorang hantu, menjadi penulis hantu alias ghost writer dalam arti yang sebenarnya. Menarik untuk dinikmati bukan?

Jika teman-teman tertarik untuk menonton film ini, siap-siap untuk terkejut. Karena ternyata konflik utama film ini bukanlah antara Naya, Galih dan karyanya. Namun konflik keluarga yang terjadi di keluarga Galih. Sebagai imbal balik, Naya berjanji untuk membantu Galih menyelesaikan konflik keluarga yang masih tertinggal ketika dirinya meninggal. Berhasilkah Naya membantu Galih? Kira-kira, permasalahan apa yang ditinggalkan oleh Galih?

Film bergenre horror komedi ini layak untuk dijadikan tontonan untuk mengusir penat, karena memiliki alur cerita yang ringan dan disisipi dengan unsur komedi yang menyegarkan. Kita tahu, akting Ge Pamungkas yang act out-nya jempolan, menjadi daya Tarik tersendiri dalam setiap film yang dibintanginya. Selain Tatjana Saphira dan Ge Pamungkas, film Ghost Writer ini juga dibintangi oleh aktris dan aktor kenamaan seperti Asmara Abigail, Deva Mahenra, Ernest Prakasa, Slamet Raharjo dan Dayu Wijanto. Penasaran dengan hantu yang berprofesi sebagai penulis?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak