Sikap dispilin sangat diperlukan untuk menunjang kesuksesan. Apa pun karier yang tengah kita geluti, pebisnis atau pengusaha misalnya, menerapkan sikap disiplin adalah suatu keniscayaan. Tanpa disertai sikap disiplin rasanya mustahil kesuksesan akan datang dalam kehidupannya. Dika Andrianto dalam bukunya, Jangan Jadi Pengusaha Kalau Nggak Punya Nyali (2014) menjelaskan bahwa disiplin harus dimiliki oleh setiap pengusaha yang ingin usaha atau bisnisnya sukses.
Pebisnis harus memiliki kemampuan membagi waktu dengan baik. Sehingga, setiap usaha yang dijalani dapat menuai keberhasilan. Ketika pengusaha tidak bisa mengatur waktu dengan baik, maka bisnisnya akan rugi, yang pada akhirnya akan bangkrut. Kondisi ini sangat besar kaitannya dengan kemampuan mengatur diri. Sebab, semakin bagus dalam mendisiplinkan diri, maka hasil usaha juga akan semakin maksimal.
Bagaimana caranya agar kita bisa selalu menerapkan kedispilinan? Dika Andrianto, dalam buku Jangan Jadi Pengusaha Kalau Nggak Punya Nyali memaparkan beberapa langkah mudah menuju disiplin diri. Pertama, tekad. Mulailah dengan tekad yang kuat. Pada dasarnya, disiplin adalah sebuah kebiasaan, dan bukan tekanan. Semakin sering kita melatih dan menggunakannya, semakin ahli kita melakukannya. Tekad adalah keputusan tegas di dalam diri kita. Artinya, secara sadar, kita diberikan pilihan bebas untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Kedua, tanamkan hasil akhir dalam pikiran. Sering kali, kita tergoda dan hanya memikirkan kesenangan dan kepuasan sementara. Akhirnya, kita menyerah pada hidangan menggiurkan itu. Biasanya, ada saja ‘pembenaran’ yang muncul. Ketiga, tetapkan langkah praktis. Jangan hanya katakan yang kita inginkan, tapi usahakan tetapkan berbagai cara praktis untuk mendapatkannya. Jika kita ingin menjadi pengusaha sukses, berusahalah untuk selalu maju, di antaranya dengan cara pintar membagi waktu.
Keempat, hargai diri sendiri dan jangan pernah berhenti. Sekali lagi, mendisiplinkan diri bukan sesuatu yang bisa dilakukan dalam satu hari, melainkan sebuah kebiasaan yang harus ditanamkan dan membutuhkan proses. Dalam perjalanan menuju hal tersebut, sebenarnya wajar jika kita mengambil keputusan yang salah. Yang penting jangan salahkan diri sendiri. Menyadari kesalahan dan berusaha memperbaikinya di waktu selanjutnya adalah langkah bijak. Kekecewaan pada diri sendiri bisa semakin mengendurkan niat dan membuat kita berhenti mencapai tujuan.
Terbitnya buku Jangan Jadi Pengusaha Kalau Nggak Punya Nyali karya Dika Andrianto ini semoga dapat menjadi bacaan yang menginspirasi, khususnya buat para pebisnis, pengusaha, atau siapa saja yang ingin meraih sukses.