Belajar Menghargai Peran dan Beban Pasangan Lewat Film Indonesia 'Baby Blues'

Ayu Nabila | M. Fuad S. T.
Belajar Menghargai Peran dan Beban Pasangan Lewat Film Indonesia 'Baby Blues'
Film Baby Blues. (MVP Pictures/Tripar Multivision Plus)

Memiliki momongan merupakan sebuah anugerah yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang telah menikah. Pasalnya, selain memberikan kebahagiaan, kehadiran momongan ditengah-tengah pasangan suami istri akan mempererat perasaan cinta diantara mereka. Namun, di sisi lain, kehadiran momongan juga mengharuskan pasangan suami istri untuk menata kembali pola kehidupan mereka, bahkan mengorbankan pencapaian yang telah mereka raih sebelumnya. Hal ini tampaknya yang terjadi dengan pasangan muda Dinda (Aurelie Moeremans) dan Dika (Vino G. Bastian) dalam film Indonesia Baby Blues.

Dalam film Baby Blues ini diceritakan, setelah memiliki buah hati, Dinda memutuskan untuk berhenti berkarir demi bisa menjaga buah hatinya yang baru lahir. Sehingga, membuat Dika menjadi satu-satunya tulang punggung keluarga dan harus membanting tulang demi bisa menghidupi anak serta istrinya. Konflik-konflik kecil mulai terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka. Karena selain memiliki bayi tidaklah sindah seperti yang mereka bayangkan, kehadirann Ibu Tari (Ratna Riantiarno), ibu mertua dari Dinda membuat tingkat stresnya sebagai ibu muda semakin meningkat.

Tentu saja hal tersebut membuat Dinda mengalami sebuah sindrom yang dikenal dengan nama Baby Blues, persis seperti judul pada film ini. Film Baby Blues tak hanya memperlihatkan bagaimana perjuangan Dinda secara fisik dan psikologis, tapi film juga memperlihatkan bahwa sindrom baby blues jika tidak mendapat dukungan dari orang sekitar maka akan berdampak pula pada hubungan pasangan seperti yang dialami Dika dan Dinda.

Tak ayal, friksi-friksi yang kecil pun membesar karena satu sama lain merasakan peran yang berat dalam kehidupan yang mereka jalani. Hingga pada akhirnya, pada puncak emosi yang menggebu, sebuah permohonan tak sengaja untuk bertukar peran dari Dinda terkabul. Uniknya, permohonan Dinda terkabul secara keseluruhan, mereka tak hanya bertukar peran, tapi juga bertukar badan.

Di sinilah semua kisah dalam film Baby Blues pada akhirnya mulai bergulir. Dinda dan Dika yang bertukar badan, mulai merasakan betapa beratnya peran pasangan masing-masing. Jika selama ini mereka mengira perannya-lah yang paling berat, maka setelah bertukar peran ini, keduanya sadar, pasangan mereka pun memiliki peran dan juga tekanan yang tak ringan. Usai menyadari kesalahan masing-masing, kini mereka dihadapkan pada satu masalah lain, yakni cara untuk kembali ke badan masing-masing.

Lantas, apa yang akan dilakukan oleh Dika dan Dinda agar mereka bisa kembali seperti semula? Apa saja syarat yang harus mereka lalui? Temukan semua jawabannya di film berjudul Baby Blues yang telah rilis pada 23 Desember 2021 lalu ini, ya!

Film Baby Blues merupakan salah satu film komedi keluarga yang mengajarkan kita untuk selalu menghargai peran dari pasangan ataupun orang lain, dan tak menganggap diri kita sendiri sebagai orang dengan beban yang paling berat. Film Baby Blues sangat layak untuk ditonton bersama dengan pasangan masing-masing, karena ada banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari film berdurasi 100 menit ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak