Cerita Remaja dan Kuliner Khas Betawi Berpadu dalam Novel Delicious Lips

Hayuning Ratri Hapsari | Ade Feri
Cerita Remaja dan Kuliner Khas Betawi Berpadu dalam Novel Delicious Lips
Novel Delicious Lips (goodreads.com)

Remaja dan makanan, dua kata yang berbeda makna ini ternyata bisa jadi kesatuan cerita yang menggiurkan. Lewat novel Delicious Lips karya Zulfairy ini, kita bisa menikmati kisah tingkah remaja labil sekaligus ngiler dengan kuliner khas Betawi.

Diterbitkan tahun 2022 oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama, novel ini menyajikan cerita persoalan remaja dengan cara yang unik dan berbeda. 

Kita akan bertemu dengan Azkia, si gadis teladan bertubuh jangkung dan aktif sebagai wakil ketua OSIS sekaligus tim basket putri di sekolahnya.

Kehidupan sekolah yang hampir sempurna itu tiba-tiba berbalik kala ia harus berurusan dengan Aro. Di sisi lain, Azkia juga digosipkan dekat dengan Mahaka, ketua OSIS sekaligus teman sekelasnya yang dikenal pintar.

Azkia dan Mahaka mulai dekat karena persiapan pensi sekolah mereka. Namun, di waktu yang sama mantan Mahaka yang bernama Nindy justru muncul dengan masalah baru. Masalah antara ketiganya, membawa pertemuan tak terduga antara Azkia dengan Aro.

Aro, si cowok culun yang kerap dipanggil Gagap oleh teman sekelasnya. Selain cupu, tampilannya juga selalu berantakan, badannya bau asap, dan jari-jari tangannya selalu dibalut plester luka. Sudah begitu, Aro juga sering dipalak duit oleh temannya dan akhir-akhir ini juga ia jarang berangkat ke sekolah.

Tidak ada yang tahu kehidupan Aro yang sesungguhnya, sampai suatu hari Azkia tanpa sengaja mendapati Aro sedang berkelahi dengan anak dari sekolah lain. Keterkejutan Azkia dengan sosok Aro tidak berakhir begitu saja, sampai suatu hari ia mendapati Aro ternyata koki di warung masakan Betawi langganan ayah dan tantenya.

Kejadian demi kejadian membuat Azkia makin penasaran dengan Aro. Sosoknya yang ternyata bandel, bengis, dan memiliki masalah pribadi itu memantik rasa tertarik Azkia. Sejumlah peristiwa menegangkan pun membuat hubungan keduanya makin dekat. 

Sebagaimana novel remaja pada umumnya, konflik utama novel ini sebenarnya berpusat pada Aro yang sedang bergelut dengan jati diri, persoalan keluarga, dan rencana studi masa depan.

Begitu pula masalah Aro lantas menyeret Azkia pada persoalan yang hampir serupa, yaitu kenakalan remaja. Bedanya, Aro adalah pelaku sementara Azkia tetap sebagai siswa teladan yang mencoba membawa Aro ke jalan yang lurus. 

Namun, yang menarik dari novel ini adalah sentuhan kuliner Betawi yang begitu kental. Kita akan disuguhkan serba-serbi masakan khas Betawi, seperti soto Betawi, soto tangkar, gabus pucung, kue rangi, bir pletok, selendang mayang, dan masih banyak lainnya. Setiap makanan ini dideskripsikan dengan narasi yang detail dan tampak menggiurkan.

Tidak hanya soal makanannya saja, pembaca juga diajak menjelajah pinggiran kota Jakarta yang digadang-gadang sebagai pusat kebudayaan Betawi. Dari Jagakarsa hingga Kebon Jeruk, tiap lokasi menciptakan kesan yang berbeda, tetapi tetap terasa otentik.

Ada pula penggambaran tentang warung makan Betawi yang sederhana seperti warung Mpok Lela milik almarhum ibu Aro dan sebuah restoran berkonsep fine dining yang menyajikan makanan Betawi dengan tampilan lebih modern.

Menggabungkan konflik remaja dengan sentuhan kuliner adalah langkah cerdas untuk mengangkat kisah hidup anak muda. Penuh gejolak, dinamika yang naik turun, dan pertentangan diceritakan dengan porsi yang pas.

Namun sangat disayangkan kalau penulis kurang mendetail menuliskan konflik utamanya, yaitu persoalan Aro tentang pencarian jati diri hingga masalah keluarganya. Padahal penulis bisa menjelaskan konflik ini lebih rinci sehingga sebab akibatnya bisa dipahami dengan lebih jelas. 

Overall, penulis tetap berhasil menyajikan cerita remaja yang unik. Sentuhan kuliner Betawi membuat novel ini jadi istimewa karena dituliskan secara mendalam dan tidak asal-asalan. Narasi dan dialognya juga terasa mengalir dan nyaman untuk dibaca.

Identitas buku

Judul: Deliciuous Lips

Penulis: Zulfairy

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit: 2022

Tebal buku: 224 halaman

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak