Ulasan Buku The ABC Murders: Serangkaian Pembunuhan Keji Berdasarkan Abjad

Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ulasan Buku The ABC Murders: Serangkaian Pembunuhan Keji Berdasarkan Abjad
Ilustrasi ABC. (pexels)

Identitas Buku

Judul buku: The ABC Murders (Pembunuhan ABC)

penulis: Agatha Chrisitie

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman: 324 halaman

Ulasan

Ada hubungan apa antara surat penuh ejekan yang dikirimkan kepada M. Hercule Poirot dengan pembunuhan seorang wanita penjaga toko, serta sebuah buku Panduan Kereta Api ABC yang tergeletak di samping wanita tersebut?

Benarkah surat tersebut berhubungan dengan pembunuhan, atau hanya sebuah surat tidak penting dari orang iseng belaka? Namun, M. Hercule Poirot sadar sejak awal, ada yang janggal dengan surat tersebut. Sama sekali tidak bisa diremehkan keberadaannya.

Pembunuhan selanjutnya kembali terjadi dan terkuak, kali ini korbannya adalah seorang wanita muda yang ditemukan tewas akibat dicekik di pinggir dekat pantai. Dilanjutkan dengan pembuhan ketiga, dengan korban seorang lelaki yang tewas dengan cara ditikam.

Pembunuhan pertama terjadi di Andover, dengan korban bernama Mrs. Ascher. Pembunuhan kedua dan ketiga juga menunjukkan hal yang sama, tempat kejadian serta nama para korban yang tewas terbunuh sesuai dengan urutan huruf abjad, yaitu B dan C. Lalu, apakah pembunuhan keempat terjadi dan nama korban serta tempat terjadinya peristiwa juga akan diawali dengan huruf D?

Membaca cerita Agatha Christie berjudul The ABC Murders atau Pembunuhan ABC ini benar-benar membuatku diajak untuk berpikir. Cerita dalam The ABC Murders ini menggunakan sudut pandang orang pertama dari sisi Hastings, sahabat karib M. Hercule Poirot. Mereka berdua bekerja sama untuk menuntaskan kasus pembunuhan yang melibatkan urutan abjad dan buku panduan kereta api itu. Benar-benar kisah yang sangat epik dan menegangkan!

Ada beberapa bab yang tidak berasal dari sudut pandang Hastings, dan pada bab-bab inilah para pembaca diajak untuk menebak serta berspekulasi siapa sebenarnya dalang dibalik pembunuhan yang unik dan tidak biasa ini. Benarkah pelaku sebenarnya adalah seseorang dengan gangguan kejiwaan, atau dengan kata lain maniak terhadap hal-hal tertentu?

Seperti biasa, plottwist yang disajikan Agatha Christie dalam novelnya selalu di luar dugaan, di luar ekspektasi para pembaca. Setiap hal yang awalnya terlihat berdiri sendiri dan tidak saling terhubung dalam The ABC Murders, ternyata di akhir memiliki benang merah dan saling terkait satu sama lain. Di akhir bab dari The ABC Murders, kejadian detailnya diceritakan kembali oleh M. Hercule Poirot. Di sini, M. Hercule Poirot mengakui bahwa lawannya benar-benar tidak bisa diremehkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak