Penting Diketahui, Inilah 6 Konsep Dasar dalam Kajian Geomofologi

Hikmawan Firdaus | Ruslan Abdul Munir
Penting Diketahui, Inilah 6 Konsep Dasar dalam Kajian Geomofologi
Ilustrasi bentang alam.(Pexels/Svetla Фотопавилион)

Geomorfologi merupakan suatu kajian yang membahas terkait bentuk permukaan bumi dengan segala prosesnya yang terjadi yang menyebabkan adanya perbedaan bentuk. Proses yang terjadi dapat disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi (endogen), tenaga yang berasal dari luar bumi (eksogen), maupun tenaga ekstraterestrial. Beberapa konsep dasar yang perlu dipahami dalam kajian geomorfologi adalah sebagai berikut :

1. Proses pembentukan bentang lahan sama sepanjang waktu hanya intensitasnya saja yang membedakan.

Seperti yang telah dijelaskan proses pembentuk muka bumi dapat terjadi karena adanya gaya endogen, eksogen maupun gaya ekstraterestrial. Pada dasarnya proses tersebut terjadi sepanjang waktu dalam waktu yang relatif sama. Misalnya pada proses erosi, yang merupakan proses yang sejak lama sudah terjadi namun bisa saja erosi yang terjadi sekarang intensitasnya lebih kuat, itulah yang membedakannya.

Apabila erosi saat ini tidak dikendalikan dengan baik dapat membawa dampak negatif seperti dapat mempengaruhi kesuburan tanah sehingga dapat menyebabkan lahan kritis serta menyebabkan unsur tanah tidak kuat lagi yang berpotensi memunculkan daerah rawan longsor.

2. Proses geomorfologi memegang peran penting dalam menghasilkan bentuk lahan

Dalam kajian geomorfologi kurang lebih terdapat delapan satuan bentuk lahan yang umum yaitu struktural, vulkanik, denudasional, fluvial, karst, marine, aeolin, dan glasial. Beberapa satuan bentuk lahan tersebut tentunya dibentuk baik akibat proses endogen maupun eksogen.

3. Struktur geologi suatu daerah memiliki peran penting dalam menghasilkan relief

Struktur geologi atau struktur batuan sangat bervariasi, contohnya pada struktur batuan sedimen maka relief dari struktur batuan sedimen cenderung terlihat datar seperti daerah-daerah di sekitar Pantura. Berbeda halnya dengan struktur sedimen yang terbentuk oleh aktivitas tektonik, bisa jadi akan menghasilkan relief yang bergelombang. 

4. Iklim sangat berpengaruh pada pembentukan suatu bentang alam

Tiga dari delapan jenis satuan bentuk lahan sangat bergantung pada iklim yaitu fluvial, aeolin, dan glasial. Fluvial terbentuk salah satunya diakibatkan oleh curah hujan yang relatif tinggi. Aeolin sangat bergantung pada kondisi curah hujan yang rendah juga angin yang dapat membentuk bentuk lahan tersebut. Glasial terutama di daerah yang memiliki empat musim, sangat tergantung pada proses atau fase suhu dan juga kondisi penyinaran matahari. Jika suhu relatif dingin otomatis air akan membeku.

5. Siklus geomorfik yang kompleks pada suatu lahan lebih sering dijumpai dari pada yang tunggal

Mengacu pada delapan jenis satuan bentuk lahan yang umum terjadi jika kita aplikasikan pada suatu daerah katakanlah daerah Bandung Raya maka dapat dilihat dalam suatu anatomi Bandung Raya sendiri terdapat lebih dari satu satuan bentuk lahan yang terbentuk seperti karst, fluvial, dan sebagainya. Hal tersebut menyatakan bahwa siklus geomorfik yang kompleks sering terjadi pada suatu wilayah.

6. Makhluk hidup berpengaruh terhadap perubahan dan pembentukan bentang alam

Hal ini sudah tidak asing sebab antara makhluk hidup dan alam memiliki hubungan yang erat dan mampu mempengaruhi satu sama lainnya. Contohnya lumut yang dapat mengubah bentuk lahan secara perlahan melalui proses pelapukan. Begitu pula dengan hewan dan manusia yang dapat mengubah segala hal.

Itulah beberapa konsep dasar yang perlu diketahui dalam kajian geomorfologi, semoga bermanfaat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak