Masyarakat kita seringkali beranggapan bahwa tes IQ (Intelligent Quitient) merupakan ukuran yang absolut dalam menilai tingkat kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang. Bahkan ada juga yang berangggapan hasil tes IQ menjadi salah satu faktor penentu bakat dan minat serta kesuksesan seseorang.
Tes Intelligent Quitient adalah sebuah penilaian yang digunakan untuk mengukur beragam macam kemampuan psikologis dai seseornag. Hasil tes yang ditampilkan merupakan sebuah skor sebagai sebuah ukuran kemapuan dan juga potensi intelektual yang dimiliki. Merangkum dari hellosehat.com, berikut 4 fakta yang patut kamu ketahui tentang tes IQ.
1. Tes IQ bukan satu-satunya penentu kecerdasan
Tes IQ ini dapat memberikan sebuah representasi tentang kemampuan seseorang dalam mempeljari sesuatu ataupun bekerja. Tetapi, tidak harus sepenuhnya hanya menggantungkan pada tes IQ ini.
Karena, tes ini hanya menunjukkan kecerdasan dari sisi kognitif. Padahal, kecerdasan itu tidak hanya berkutat dengan logika saja, namun tentang kreativitas, empati, spiritual atau sosial. Hal-hal seperti itu tidak dapat diukur di dalam tes IQ
2. Skor IQ tidak menggambarkan siapa kamu sebenarnya
Memiliki skor IQ yang tinggi tidak bisa mejamin seseorang pasti lebih cerdas, waras, bahagia, dan juga sejahtera. Begitu juga sebaliknya, bukan berarti seseorang yang mempunyai keterbelakangan kecerdasan, serta mental yang terganggu tidak bisa sukses secara finansial. Ada pula individu yang secara teori terbilang orang yang cukup cerdas namum dalam mendapatkan prestasi yang biasa saja.
3. Semakin tinggi skor IQ, semakin tinggi risiko gangguan mental
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa ada kemungkinan seseorang yang ber-IQ tinggi mengalami gangguan mental karena ada pengaruh dari gen NCS-1 yang berpean serta bertanggungjawab dalam memelhara kekuatan dan juga aktiviats hubungan antar saraf yang ada di otak.
Orang-orang yang mempunyai kecerdasan tinggi memiliki sejumlah reseptor NCS-1 yang lebih tinggi pula. Peningkatan jumlah tersebut disangkutpautkan dengan adanya risiko terkena skizofrenia dan juga gangguan bipolar.
Pada tahun 2005, ada studi yang menemukan bahwa orang yang memperlihatkan kinerja intelegensi terbaik pada tes matematika, maka orang tersebut lebih condong memiliki gangguan bipolar.
4. Skor tes IQ bisa naik turun
Tes IQ bisa naik turun tidak hanya dipengaruhi oleh kejadian akademis di sekolah, namun juga dari pengalaman hidup dan juga cara kamu bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat.
Naik turunya skor IQ juga disangkutpautkan dengan adanya perbuhan otak seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Otak yang ada pada anak-aak yang masih kecil belum sepenuhnya berkembang dengan sempurna, sehingga ada kemungkinan suatu saat nanti hasil dari tes IQ bisa lebih rendah apabila dibandingkan dengan mereka ketika tumbuh nanti.
Itulah tadi empat fakta yang patut untuk kamu ketahui seputar tes IQ pada seseorang, semoga bermanfaat.