4 Nilai Moral Film KKN di Desa Penari

Hernawan | Sofia Akmalunnisa
4 Nilai Moral Film KKN di Desa Penari
Adegan dalam film KKN di Desa Penari (IMDb)

Film horor kini bukan hanya menjadi tontonan untuk menghibur penonton. Namun, ada kalanya film horor perlu menjadi pengingat bagi para penikmatnya. Layaknya film horor yang sedang viral ditulis oleh seseorang yang enggan menyebutkan namanya, SimpleMan, lewat ceritanya yang kian mengundang banyak perhatian masyarakat. Film tersebut bertajuk KKN di Desa Penari.

Dalam film KKN di Desa Penari, rupanya banyak mengandung moral yang harus dipatuhi, seperti pepatah mengatakan “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Seseorang sudah seharusnya mematuhi adat istiadat yang berlaku di tempat sebagaimana sedang ia tinggali. 

Layaknya film yang sarat akan moral, tentu film ini menyuguhkan adegan di mana kita sebagai penikmat dituntut untuk lebih mawas diri. Apa saja adegan yang membuat para penikmat harus semakin meningkatkan diri untuk lebih berhati-hati? 

1. Adegan Wahyu Berkata "Kasar"

Dalam adegan di mana Wahyu mengucap kata “jancuk” ketika telah sampai di desa yang dimaksud. Hal itu membuat para penduduk di desa tersebut merasa tidak nyaman dengan apa yang diucapkan Wahyu. Sepertinya penduduk di desa tersebut sangat sinis dengan ucapan tersebut. Mereka mendengar seolah itu adalah bentuk penghinaan. Maka alangkah baiknya ketika telah sampai pada suatu tempat yang baru untuk tetap menjaga ucapan baik sadar ataupun tidak sadar.

2. Adegan Pak Prabu Menjamu Anak-anak KKN

Dalam adegan Pak Prabu, selaku Kepala Desa yang berperan mengarahkan tempat sebagaimana akan menjadi proker mereka nantinya, beliau berpesan kepada para mahasiswa untuk tidak melewati TapakTilas, tempat yang dianggap tabu oleh para penduduk setempat. Namun sayang seribu sayang, salah seorang di antara mereka melanggar pesan Pak Prabu, hingga harus meregang nyawa.

3. Perjanjian dengan Jin

Adegan ini menjawab adegan sebelumnya yang sudah diceritakan penulis. Suatu ketika Bima melakukan perjanjian dengan jin untuk memelet Widya. Namun, ia juga tidak mengetahui bahwa Ayu menyukai Bima. Sejak itulah Bima tanpa sadar menumbalkan Ayu sebagai jaminannya. Maka, yang perlu kita perhatikan dari peristiwa kisah nyata ini adalah untuk senantiasa berdoa memohon sesuai keyakinan masing-masing agar tidak terjadi tumbal menumbal, dan senantiasa ikhlas.

4. Saat Bima Melewati TapakTilas

Adegan di mana Bima melewati TapakTilas. Rupanya di sana Bima melakukan hubungan terlarang dengan Ayu tanpa ia sadari. Akan tetapi, etelah ditegur oleh Nur, dirinya kemudian menyadari dirinya sedang di bawah kekuasaan Badarawuhi yang tidak lain adalah penunggu paling kuat di tempat tersebut. Maka, perlu kita ketahui, ketika kita sudah berada di tempat yang baru, setidaknya jika tidak percaya maka hargai adat istiadat setempat dengan tidak melakukan perbuatan yang tidak senonoh, bahkan melanggar norma setempat terlebih agar tidak diganggu oleh segerombolan makhluk tak kasat mata. Sebab, di setiap tempat baru, penunggu selalu ada di mana pun.

Sebagaimana dalam Islam pula manusia diajarkan untuk menjaga tata krama ketika mendatangi suatu tempat baru yang dikunjungi untuk selalu meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan ataupun tempat angker agar selalu terhindar dari kejahatannya. 

Berikut doa ketika hendak memasuki tempat, rumah, atau daerah yang angker berdasarkan hadis riwayat Muslim no. 2708,  Latin dan terjemahannya:

Audhu bikalimatillahi tammati min sharri ma khalaq

Aku berlindung dengan kalam Allah yang amat sempurna dari kejahatan segala makhluk yang Dia ciptakan.

Itulah nilai moral film KKN di Desa Penari. Semoga kita semua senantiasa dilindungi oleh Allah dan senantiasa menjaga tata krama di tempat yang di sakralkan maupun tempat yang baru di datangi. Wallahualam bishawab.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak