Monumen Palagan Sambi, Saksi Perjuangan Rakyat Indonesia di Tanah Borneo

Candra Kartiko | N.A. Pertiwi
Monumen Palagan Sambi, Saksi Perjuangan Rakyat Indonesia di Tanah Borneo
Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi/N.A Pertiwi)

Siapa bilang monumen-monumen bersejarah hanya bisa didapati di kota-kota besar Indonesia? Jangan salah, di sebuah kabupaten pemekaran di Kalimantan Tengah sebuah monumen bersejarah berdiri kokoh di pusat kabupaten, menyapa tamu yang baru saja tiba.

Salah  satu saksi bisu perjuangan pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia ini dapat dijumpai di Pangkalan Bun, Ibukota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Agar lebih tahu detailnya, mari simak artikel tentang sejarah ini sampai tuntas!

Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Indonesia

Diorama Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)
Diorama Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)

Bicara perihal saksi bisu sejarah kemerdekaan Bangsa Indonesia, rasanya kita tidak akan pernah kehabisan topik. Ragam monumen sebagai simbol kenangan dan perjuangan tersebar luas di berbagai daerah yang ada di Indonesia.

Bukan hanya sebagai bukti tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pengingat bahwa, kakek dan nenek moyang kita pernah berjuang demi memerdekakan bangsa ini dari para penjajah. Salah satu sarana pengingat tersebut adalah Monumen Palagan Sambi.

Berada di Pusat Kota Pangkalan Bun

Lokasi Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)
Lokasi Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)

Monumen Palagan Sambi merupakan sebuah monumen yang terletak di pusat Kota Pangkalan Bun, tepat berdampingan dengan Taman Bundaran Pancasila di Jl. Iskandar. Monumen ini merupakan monumen yang dibangun untuk menghormati dan mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Berwujud Pesawat Terbang

Monumen Palagan Sambi Pangkalan Bun (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)
Monumen Palagan Sambi Pangkalan Bun (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)

Berbentuk pesawat terbang dengan jenis C4 Dakota RI 002,  monumen ini menyimpan cerita tentang penerjunan pertama pasukan prajurit Angkatan Udara Republik Indonesia di tanah Borneo. Pasukan tersebut bernama MN 1001.

Konon ada 14 prajurit yang pada waktu itu ditugaskan melakukan penerjunan dengan tujuan operasi penyusupan untuk menggalang kekuatan di Kalimantan. Namun, satu prajurit melakukan desersi karena alasan takut. Akhirnya 13 prajuritlah yang terjun melaksanakan tugasnya.

Diambil dari Nama Desa

Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)
Monumen Palagan Sambi (Dokumentasi Pribadi N.A. Pertiwi)

Ketigabelas prajurit tersebut terjun dan mendarat berpencar, bahkan ada yang sampai tersangkut pohon dan terperosok di rerimbunan pohon bambu. Pun demikian, walau tidak mendarat pada satu titik yang sama persis, wilayah pendaratan mereka masih sama yaitu Desa Palagan Sambi. Nama desa inilah yang nantinya ditetapkan sebagai nama monumen dengan simbol pesawat terbang ini.

Selain bangunan utama berupa pesawat terbang, di monumen ini Anda juga dapat menemukan nama-nama 13 pasukan yang telah melakukan penerjunan pada pertengahan Oktober tahun 1947. Nama-nama penerjun tersebut ada di belakang bangunan utama. Selanjutnya, di bagian paling belakang area monumen terdapat sebuah diorama yang menggambarkan cerita perjuangan para penerjun dan masyarakat daerah setempat yang berjuang bersama melawan penjajah.

Perlu Anda ketahui, meskipun operasi penerjunan di Pangkalan Bun ini tidak seberhasil penerjunan yang dilakukan di Kalimantan Selatan pada wakttu itu, aksi penerjunan di Pangkalan Bun ini dikenang dalam sejarah Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas AU). Tanggal penerjunannya, yaitu 17 Oktober 1947 dijadikan sebagai hari jadi pasukan khusus TNI AU tersebut.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak