Buku Beresin Dulu Hidupmu! merupakan buku self-improvement yang ditulis oleh Gary John Bishop, dan cocok dibaca oleh semua kalangan yang ingin mengembangkan diri. Yang membuat buku ini menarik menurut saya adalah, buku ini menjadi semacam tamparan untuk menyadarkan potensi kita yang sesungguhnya, agar dapat memperbaiki hidup.
Mungkin, saat ini kamu sedang menghadapi masalah yang cukup rumit. Jika kamu berminat untuk memulai memperbaiki apapun yang salah dalam hidupmu, dan ingin memperjuangkan kehidupan yang kamu inginkan, maka mulailah dengan menjawab salah satu pertanyaan dalam buku ini. "Apakah kita bersedia untuk berhenti menjalani kehidupan yang kita miliki dan mulai menjalani kehidupan yang kita inginkan?" Terlepas dari apakah kita mau atau tidak mengubah hidup kita, kenyataannya hidup akan terus berjalan.
Tujuan dari pertanyaan tersebut adalah untuk memastikan apakah kita benar-benar menginginkan perubahan posiitif dalam hidup kita. Jika kamu benar-benar menginginkan hal itu, maka kejarlah! Mulai hari ini, buatlah strateginya, dan ambil tindakan sesegera mungkin. Pikirkan apa saja yang ingin kamu ubah, jangan batasi dirimu!
Salah satu kalimat yang paling sering kita katakan pada diri sendiri adalah "Aku ingin mengubah hidupku, tetapi ..." sambil berjam-jam scrolling media sosial. Maka itu berarti kamu tidak benar-benar ingin berubah. Jujurlah pada dirimu sendiri, kenali perilaku yang menghambat niatmu mengubah hidup.
Dalam bab 6 dijelaskan, bahwa sebenarnya kita dapat mengubah hidup kita dengan bertindak, melakukan sesuatu. Bukan dengan berpikir untuk bertindak. "Kamu tidak dirumuskan oleh apa yang ada di kepalamu. Kamu adalah apa yang kamu lakukan. Tindakanmu." Halaman 123.
Jika kita benar-benar menginginkan perubahan dalam hidup kita, seharusnya yang kita lakukan adalah fokus dan bertindak atau melakukan sesuatu alih-alih berdiam diri menunggu suasana hati membaik. Di masa depan, beberapa hal yang akan kita hadapi bisa jadi akan sangat menantang. Namun, jika hanya duduk menunggu untuk berada dalam suasana hati yang sempurna, kita tidak akan pernah memulai.
Pikiran tanpa tindakan hanyalah pikiran. Kamu mengubah hidupmu dengan bertindak, bukan dengan berpikir untuk bertindak.
Terdapat satu kutipan menarik di halaman 139, yaitu:
"Tindakan mungkin tidak mendatangkan kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa tindakan." - Benjamin Disraeli
Sejatinya, kita benar-benar mengubah diri kita ketika menantang tubuh dan benak kita, ketika mengalami, ketika menghadapi ketakutan, ketika mencapai sesuatu, bahkan ketika kita gagal. Kita bisa saja menjadi orang yang paling pintar di dunia, tetapi itu tidak berarti apapun jika kita tidak bertindak.
Ambil langkah pertamamu, dan langkah berikutnya, dan langkah berikutnya lagi. Kamu bukanlah pikiranmu. Bertindaklah, kamu adalah tindakanmu.