Musim hujan seperti sekarang sangat cocok jika ditemani dengan kudapan hangat yang bisa menaikkan suhu tubuh.
Ada banyak sekali pilihan makanan atau minuman yang bisa dikonsumsi dengan rasa yang nikmat. Sebut saja air jahe, sup hangat, sekoteng, dan masih banyak lagi.
Ada satu kudapan yang tidak kalah nikmat yang rasanya manis, kenyal, dan hangat yaitu Wedang Ronde. Kudapan satu ini sangat cocok disantap saat udara dingin seperti sekarang.
Rasa manis yang berasal gula merah dan tekstur kenyal dari bola-bola ketan sangat cocok dan pas di lidah. Belum lagi sensasi hangat dari kuah jahe yang semakin menambah cita rasa di udara yang dingin saat musim hujan.
Apakah kamu tahu dari mana sebenarnya Wedang Ronde itu? Apakah kudapan tersebut berasal dari Indonesia? Simak informasi mengenai asal-usul Wedang Ronde seperti yang dilansir dari laman Budaya Indonesia berikut ini.
1. Daerah yang pertama kali mempopulerkan Wedang Ronde
Wedang Ronde pertama kali populer di daerah Jawa Tengah seperti Solo, Salatiga serta Yogyakarta. Di daerah-daerah tersebut kalian dapat dengan mudah menemukan penjual Wedang Ronde.
Wedang sendiri dalam bahasa Jawa berarti minuman hangat, sedangkan Ronde menyadur dari bahasa belanda yaitu Rond atau Rondje (jamak) yang berarti bulat.
2. Asal usul Wedang Ronde
Walaupun pertama kali populer di Jawa, namun sebetulnya Wedang Ronde merupakan salah satu hasil pencampuran budaya Indonesia dan Tiongkok. Di Tiongkok sendiri nama kudapan ini disebut sebagai Tangyuan.
Dahulu kala ketika Indonesia masih disebut sebagai Nusantara, para pedagang memperkenalkan minuman hangat ini, setelah itu masyarakat Nusantara mulai berinovasi dengan membuat minuman dengan berbahan dasar jahe yang masih banyak ditemukan di daerah Jawa. Karena itu kuah Wedang Ronde sangat khas dengan perpaduan gula jawa dan jahe.
Di Tiongkok sendiri terdapat sejarah mengenai asal usul Tangyuan. Melansir dari laman Wikipedia, pada masa Dinasti Han seorang dayang kerajaan bernama Yuanxiao sangat ingin bertemu kedua orangtuanya, namun ia dilarang oleh pihak kerajaan.
Hingga akhirnya seorang menteri yang mengetahui hal tersebut ingin menolong Yuanxiao dengan cara menyuruhnya membuat Tangyuan sebanyak mungkin.
Akhirnya dayang tersebut berhasil membuat Tangyuan sebagai persembahan para dewa yang biasa dirayakan saat festival lampion atau Dongzhi Festival. Sejak saat itu Tangyuan semakin dikenal dan menjadi cemilan populer masyarakat Tiongkok.
3. Bahan dasar Wedang Ronde
Dibuat dari bahan dasar ketan putih, tepung tapioka, serta garam untuk adonan bulat Wedang Ronde yang kenyal. Sementara untuk isiannya hanya berupa kacang tanah dan gula jawa serta sedikit gula pasir. Lalu untuk kuahnya terdapat jahe, gula jawa dan daun pandan.
Itulah informasi serta asal usul dari kudapan Wedang Ronde yang biasa disajikan saat hujan, kudapan satu ini juga cukup mudah untuk dibuat, bahkan bahan-bahannya pun tidak sulit didapatkan. Ingin coba membuatnya?
Video yang mungkin Anda suka