Mungkin sebagian masyarakat Malang, sudah tahu tentang desa wisata Ngadirejo yang terletak di Kecamatan Jabung, kabupaten Malang. Desa tersebut dicatut sebagai salah satu desa wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kabupaten Malang karena memiliki potensi alam yang bisa dijadikan tempat wisata.
Tak hanya itu, Desa Ngadirejo juga memiliki kuliner sambal bakar yang tidak bisa ditemukan di tempat lainnya. Berikut tiga destinasi wisata alam yang wajib dikunjungi di desa Ngadirejo, Kabupaten Malang.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Hary Tanoe Beri Bocoran Judul Sinetron Terbaru Arya Saloka dan Amanda Manopo, Benarkah?
1. Lembah Candru
Two in One merupakan istilah yang cocok untuk menggambarkan kondisi alam di Lembah Candru. Ketika Anda sampai di lembah ini Anda akan dimanjakan oleh sekeliling pepohonan dan coban kecil yang mengalir langsung ke aliran sungai. Tak hanya itu, lembah Candru juga memiliki sebidang tanah lapang dan datar yang pas digunakan untuk tempat camping maupun bakar-bakar bersama teman.
Dalam kesempatan wawancara bersama Wi Cahyo, selaku koordinator desa Wisata Ngadirejo, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan izin dan membantu mendampingi jika ada pengunjung yang akan melakukan kemah.
Kafe Lembah Candru
Tak kalah penting juga, fasilitas umum yang ada di Lembah Candru cukup memadai di antaranya yaitu kamar mandi, warung, dan pondok bambu. Untuk menikmati wisata itu Anda tak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun karena wisata tersebut baru dibuka.
2. Coban Jodo
Coban Jodo merupakan salah satu air terjun yang terkenal di kalangan masyarakat Malang. Di mana air terjun tersebut berada di Desa Ngadirejo, kecamatan Jabung. Air terjun ini memiliki pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk karena berada di kawasan taman nasional Gunung Bromo.
Tidak hanya itu dari aspek budaya coban tersebut memiliki cerita unik yang dipercayai oleh warganya yakni mandi dari aliran air terjun dipercaya dapat mendekatkan jodoh. Di mana cerita tersebut disampaikan langsung oleh Bapak Wi Cahyo selaku koordinator desa wisata Ngadirejo.
Sayangnya Coban Jodo hanya bisa dikunjungi ketika musim kemarau saja karena alasan keselamatan. Wi Cahyo mengatakan bahwa Coban Jodo berada di aliran air pengunungan sehingga dikhawatirkan akan terjadi banjir maupun tanah longsor secara tiba-tiba ketika hujan turun.
3. Goa Londo
Seperti sebutannya, goa tersebut merupakan goa yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Menurut penuturun Wi Cahyo, selaku koordinator Desa Wisata Ngadirejo, Goa tersebut ditemukan oleh sesepuh Desa Ngadirejo. Tidak seperti goa pada umumnya, goa Londo memiliki bentuk memanjang seperti terowongan berukuran 8 meter. Goa tersebut dapat ditempuh selama kurang lebih 15 menit dari pemukiman warga.
Hanya saja akses jalan menuju goa tersebut bisa dibilang cukup menguji adrenalin kita. Karena kondisi jalan yang menanjak dan menurun serta lebarnya hanya cukup untuk dilalui oleh satu sepeda motor saja.
Di balik akses jalan jalan yang menguji Adrenalin, Anda akan dimanjakan oleh sejuknya udara pengunungan, perkebunan warga, dan sungai yang mengalir. Selain itu, Anda juga bisa menikmati durian yang langsung dijual dari pohonnya oleh warga sekitar. Wi Cahyo selaku koordinator Desa Wisata Ngadirejo mengatakan bahwa salah satu potensi perkebunan yang kaya di desa Ngadirejo ialah komuditas durian. Oleh karena itu, jika Anda bisa datang pada saat musim durian. Anda bisa mencicipi langsung durian khas Desa Ngadirejo dari pohonnya langsung.