Ulasan Buku Enigma Pasha: Bisbol dan Masa Remaja yang Penuh Warna

Ayu Nabila | Rizky Melinda Sari
Ulasan Buku Enigma Pasha: Bisbol dan Masa Remaja yang Penuh Warna
Cover Buku Enigma Pasha Karya Akaigita (DocPribadi/rizkymelinda)

Bagi para penggemar bisbol, kamu tidak boleh melewatkan cerita yang satu ini! Cerita yang ditulis oleh salah satu penulis Indonesia ini membahas tentang bisbol dengan cukup rinci. Tidak hanya membahas permainan bola berwarna putih ini saja, cerita ini juga penuh dengan petualangan dan kisah khas anak muda. 

Identitas Buku

Buku berjudul Enigma Pasha ini ditulis oleh Akaigita dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Memiliki tebal 264 Halaman, buku ini bisa kamu dapatkan di toko buku terdekat atau kamu juga bisa membacanya dalam versi e-book melalui aplikasi Gramedia Digital

Ulasan Buku 

"Enigma: teka-teki; misterius; tidak jelas (tentang ucapan)".

Sesuai dengan pengertian di atas, sosok Pasha adalah representasi dari kata tersebut. Ia pindah ke sekolah SMA Baswara dan mengaku sudah membaca data pribadi semua anak yang ada di sekolah tersebut!

Aku pribadi sebagai pembaca suka gaya ceritanya yang unik. Berasal dari sudut pandang Sella, seorang remaja perempuan yang duduk semeja dengan Pasha, menghadirkan suasana yang lebih terasa 'anak muda'. 

Novel ini ada lanjutannya yaitu Paradoks Bingar. Tapi aku malah baca novel itu dulu baru yang ini. Tapi gak berpengaruh banyak, malah aku tidak dibuat penasaran lagi dengan misteri kaca jendela kantin yang pecah lalu keesokan harinya sudah diganti dengan yang baru lagi! 

BACA JUGA: 5 Jenis Kurma Terbaik yang Cocok Dikonsumsi saat Buka Puasa, Yuk Cobain!

Kisah berpusat pada sosok Pasha, seorang remaja laki-laki yang gemar bermain bisbol tapi memutuskan untuk tidak bergabung dalam tim, justru menawarkan diri untuk menjadi pelatih! Ternyata ada kisah masa lalu antara kepindahan Pasha ke SMA Baswara dengan tim bisbolnya di sekolah yang dulu.

Pasha dan Sella. Banyak yang menyangka mereka memiliki hubungan khusus. Tapi interaksi mereka berdua memang lucu. Mereka hanya bertukar email karena Pasha tidak punya media sosial!

Cerita dibalik sosok Pasha yang selalu tampil 'sok' dan 'songong' itu ternyata sangat menyentuh. Aku suka bagian ending cerita ini. Aku juga suka semua tokohnya, mereka semua memiliki ciri khas tersendiri dan sulit dilupakan begitu saja. Setiap tokohnya punya porsi masing-masing, membuat cerita terasa lebih hidup.

Pesan moral yang bisa aku ambil dari cerita ini adalah tentang kepercayaan dan pertemanan. Terkadang kita juga harus mengakui dan menerima rasa sayang yang coba disampaikan oleh orang lain terhadap kita. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak