Apakah kamu suka menunda melakukan sesuatu dan sulit mengatur waktu? Keadaan ini sering kita sadari tetapi kita tidak bisa keluar dari zona tersebut. Nah, jika kamu merasa mengalaminya maka bisa saja kamu tengah mengalami self sabotage atau sabotasi diri.
Lalu apa sebenarnya keadaan ini dan bagaimana dampak terhadap kehidupan kita? Langsung saja simak ulasannya yang telah dirangkum dari laman Klikdokter berikut.
Tahukah Kamu Self Sabotage?
Self sabotage adalah perilaku atau pola pikir yang mencegah seseorang melakukan apa yang diinginkan untuk mencapai tujuannya. Singkatnya, self sabotage adalah perilaku merusak diri sendiri yang tanpa disadari menggagalkan tujuannya.
Salah satu yang paling sering dialami adalah kita menunda-nunda dan merasa enggan untuk melakukan sesuatu. Akan tetapi, sebenarnya tidak ada orang yang berniat sabotase diri sendiri. Sayangnya, perilaku ini sangat berdampak pada kehidupan kita tanpa kita sadari. Hal ini karena sullit untuk menentukan apakah kita bersalah karena menyakiti diri sendiri, terutama jika efeknya tidak langsung terasa. Nah, untuk lebih jelasnya add beberapa perilaku self sabotage ini yaitu:
- Menunda melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan
- Menyalahkan orang jika terdapat kesalahan
- Menghindar jika ada masalah dan sering berdebat dengan orang lain
- Memiliki manajemen waktu yang suberantakan
Faktor utama self sabotage ini adalah pribadi seseorang dan lingkungan perkembangan hidupnya. Bisa dari pola asuh, orang sekitar, dan dimana orang tersebut tinggal. Berikut ini untuk lebih jelasnya mengenai faktor self sabotage:
- Pola asuhan orang tua
Ini menjadi faktor utama karena pola asuh sejak kecil akan teringat dan sudah tertanam pada anak. Apabila orang tua kurang baik memberi pola asuh seperti misalnya kurang memberi perhatian kecuali saat marah-marah maka anak cenderung akan membuat sesuatu agar orang tua memarahi mereka. Hal semacam inilah yang membuat mereka memiliki self sabotage di kemudian hari.
- Hubungan di masa lalu
Masa lalu yang kurang baik seperti tidak ada dukungan dari orang terdekat atau pasangan juga menjadi faktor self sabotage. Mereka yang mengalami hal demikian kesulitan berkomunikasi secara efektif dalam hubungan selanjutnya. Selain itu saat berkonflik maka pelaku self sabotage cenderung memilih diam dan tidak mengungkapkan apa yang pikirkan dan rasakan.
- Takut gagal
Hal satu ini mungkin banyak dihadapi oleh sebagian besar orang yang ternyata bagian dari self sabotage. Rasa takut gagal akan berbagai hal seperti pekerjaan, hubungan, atau menjadi orang tua yang baik dapat menyebabkan kita menyabotase diri sendiri untuk menghindari kegagalan tersebut.
Perilaku self sabotage ini dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental jika tidak diatasi. Sistem imun melemah dan rentan terhadap penyakit seperti hipertensi dan depresi karena emosi negatif terus menumpuk. Oleh karena itu segera sadari dan perlahan keluar dari zona self sabotage ini untuk kesehatan kita sendiri. Semoga ulasan di atas bermanfaat.