Membaca kisah orang-orang yang memiliki banyak prestasi di usianya yang masih muda, memang sangat menarik dan dapat memicu semangat kita agar berusaha memperjuangkannya cita-cita atau impian hingga kita berhasil meraihnya.
Oleh karenanya, saya sangat menyarankan kepada para pembaca, agar berusaha mencari dan membaca buku-buku yang berisi kisah orang-orang yang memiliki segudang berprestasi, agar kita juga memiliki semangat yang sama seperti mereka dalam meraih impian.
Salah satu buku yang layak dibaca misalnya berjudul “17 Anak Indonesia Berprestasi Dunia” karya Nazaruddin Thamrin dan Kevin Deandra. Buku yang diterbitkan oleh penerbit Promise (Jakarta, 2013) ini memuat 17 kisah anak Indonesia yang berprestasi dunia.
Salah satu di antara ketujuh belas anak tersebut adalah Andy Octavian Latief. Ia adalah peraih medali emas Olimpiade Fisika Dunia. Menariknya, kisah hidupnya menjadi inspirasi film layar lebar Mestakung (Semesta Mendukung).
Dalam film yang disutradarai oleh John de Rantau dan digarap oleh sentuhan tokoh inspirasional Prof. Yohanes Surya ini kita bisa terenyuh oleh kehidupan seorang anak desa yang ayahnya hanya seorang pembuat garam di Madura namun si anak kemudian menjadi peraih medali emas Olimpiade Fisika.
Dalam buku ini dikisahkan, Andy yang lahir tanggal 3 Oktober 1988 di Dusun Tacempah, Desa Plakpak, Madura, memang bercita-cita ingin jadi fisikawan. Dia ingin menjadi peneliti di bidang partikel.
“Saya interest sekali dengan bidang tersebut,” kata pengagum fisikawan, Richard Philip Feynman ini. Dia percaya banyak pelajar dari daerah yang bisa berprestasi sehebat dirinya.
“Saya berharap apresiasi pemerintah kepada pelajar-pelajar Indonesia lebih ditingkatkan lagi. Tugas pendidikan adalah menggali potensi dari setiap siswa, ibarat membasuh berlian yang berbalut lumpur. Sedangkan di daerah masih banyak pelajar berpotensi yang belum ter-explore, jadi sistemnnya masih buruk,” kata Andy seperti dikutip dari Majalah Annida.
Anak berprestasi berikutnya yang kisah hidupnya menarik disimak dalam buku ini adalah Christa Lorenzia Soesanto, kelahiran Jakarta 21 Oktober 1996. Dia adalah peraih 4 medali emas Olimpiade Matematika dunia. Dia memiliki 50 gelar juara kompetisi matematika nasional dan internasional.
Sejak kecil, Christa memang dikenal suka pelajaran matematika, komputer, kepemimpinan dan bisnis. Dia selalu belajar menikmati matematika dan pelajaran komputer. Saat masih kecil, dia sudah ikut kursus Kumon dan berhasil lulus di usia 8 tahun.
Christa ingin sekali mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia sehingga orang-orang Indonesia tidak selalu dicap bodoh.
Dia tidak terima, sering kali bangsa Indonesia dicap rendah oleh bangsa lain bahkan oleh bangsa sendiri. Hal ini tentu saja mengganggu pikirannya sebagai warga negara Indonesia yang mampu berprestasi hebat.
Saya berharap, terbitnya buku ini dapat membantu menumbuhkan semangat kaum muda, agar jangan pernah menyerah dalam meraih impian. Teruslah berproses dan gapailah cita-cita setinggi langit.