Ulasan Manhwa A Fairy Tale for the Villains: Alasan di Balik Peran Penjahat

Hernawan | Yuasa Hiromy
Ulasan Manhwa A Fairy Tale for the Villains: Alasan di Balik Peran Penjahat
Manhwa A Fairy Tale for the Villains (KakaoWebtoon)

A Fairy Tale for the Villains merupakan karya asli Kitti&Spice, yang kemudian ditulis dan digambar oleh Vena. Rilis pertama kali pada Juni 2023 di KakaoWebtoon Indonesia dan sedang dalam masa hiatus.

Berkisah tentang Sasa Sanchez yang menikmati hidupnya meski tidak terlahir sebagai bangsawan. Dia dan ibunya—yang bekerja sebagai pengasuh—tinggal di kediaman Serpente.

Sampai suatu hari, wabah menewaskan ibunya serta duke dan duchess Serpente, menyisakan Sasa dan ketiga saudara Serpente yang masih anak-anak.

Pada hari itu juga, Sasa mendapatkan kembali kenangan masa lalunya. Sehingga dia sadar bahwa dirinya selama ini hidup di dalam novel sebagai salah satu tokoh antagonis dan akan mati mengenaskan—seperti akhir dongeng pada umumnya.

Sampai di sini, pembukaan ceritanya mungkin terkesan klise bahwa MC akhirnya sadar dia ada di dalam novel.

Namun, yang membedakan A Fairy Tale for the Villains dari manhwa kebanyakan, MC tidak langsung berpikir bahwa dia harus hidup sebagai orang baik atau menghindari sang protagonis agar tidak mengalami bencana di masa depan.

Melainkan, pembaca akan diajak berpikir, apa yang mendorong Sasa dan kedua saudara laki-laki Serpente nantinya menjadi penjahat dalam novel tersebut. Mengingat mereka masih anak-anak yang ceria dan tanpa beban.

Nah, barulah nantinya pembaca akan semakin diseret pada fakta mengerikan tentang alur novel yang disembunyikan. Sepengetahuan Sasa, dalam novel, ketiga saudara Serpente akan pergi ke luar negeri demi menghindari wabah. Lalu Estelle, si anak bungsu, akan meninggal karena sakit—sehingga hanya tersisa Benya dan Lettice. Tapi apakah itu adalah hal yang sebenarnya terjadi?

Segera, semua terjawab. Sasa dan ketiga saudara Serpente mendapati diri mereka terbangun di dalam ruangan rahasia.

Mulai bagian ini, nuansa kelam dan putus asa akan sangat terasa. Pembaca akan ikut frustrasi menyaksikan keempat anak berusia sekitar belasan tahun yang saling menghibur satu sama lain, bahwa mereka akan bebas. Hanya perlu menanti dengan sabar.

Tapi seminggu dan bahkan sebulan berlalu. Dengan makanan seadanya yang dikirimkan ke tempat itu secara diam-diam. Mereka muak makan menu yang sama, porsi yang sedikit. Terkurung dengan pencahayaan yang kurang. Tidak bisa melihat dunia luar. Hal-hal ini seakan menumpuk dan membuat mereka makin stres.

Ceritanya benar-benar terasa tanpa harapan dan menyedihkan. Bahkan Sasa yang terlihat dewasa dan selalu berusaha menghibur Estelle, serta menyemangati Lettice dan Benya, jauh lebih tertekan. Pembaca pun yang mengintip dari sudut pandang Sasa, dibuat tak kalah tertekan.

Secara keseluruhan, baik dari segi alur maupun perkembangan karakternya, semua dibuat dengan baik. Kita akan menyaksikan bagaimana perkembangan para karakter yang awalnya polos, mulai menjadi lebih tangguh dan menumbuhkan tujuan mereka sendiri—apabila suatu hari bisa terbebas dari tempat itu.

Jadi, jika kamu mencari manhwa bergenre romance fantasy dengan sentuhan dark, serta alurnya tidak begitu pasaran, maka kamu akan cocok membaca manhwa A Fairy Tale for the Villains ini!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak