Ulasan Serial Sex Education, Perjalanan Kisah Otis Jadi Terapis di Sekolah

Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
Ulasan Serial Sex Education, Perjalanan Kisah Otis Jadi Terapis di Sekolah
Sex Education (twitter.com/sexeducation)

Sex Education menjadi salah satu serial unggulan dari Netflix yang pertama kali dirilis pada 11 Januari 2019.

Baru-baru ini Sex Education telah mencapai musim keempat pada 21 September lalu sebagai musim terakhirnya. Acara ini mengikuti kisah Otis Milburn yang diperankan oleh Asa Butterfield yang secara terpaksa menjadi seorang terapis seks di sekolahnya setelah mendapat sedikit pengalaman pendidikan seks dari ibunya, Jean, seorang terapis seks profesional. 

Sepanjang empat musim terakhir, penonton akan menyaksikan dinamika hubungan Otis dan teman-temannya di sekolah dalam menjalani kehidupan remaja mereka yang penuh cerita, mulai dari kisah percintaan, kehidupan, keluarga, dan sejumlah rintangan lainnya. 

Serial asal Britania Raya ini mendulang kesuksesan besar setelah mengangkat isu pendidikan seks yang nyata melalui alur cerita yang dibalut dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, karakter-karakter baru yang terus bermunculan di setiap musim memiliki latar belakang dan identitas sendiri dan justru menjadi ciri khas dari Sex Education yang juga mengusung permasalahan dari lingkup masyarakat heterogen. Sex Education secara sukses menyorot setiap permasalahan di tiap karakter dengan porsi yang pas.

Serial Netflix ini terus meruntuhkan bantasan dalam penggambaran gender, identitas baru, hingga preferensi seksual. 

Sex Education juga menghadirkan karakter penyandang disabilitas, Isaac (George Robinson), sebagai karakter figuran dari seorang pengguna kursi roda yang kini menjadi salah satu anggota aktif Cavendish College dengan alur narasinya sendiri.

Selain itu, juga ada Aisha (Alexandra James) yang merupakan seorang tunarungu dan anggota integral dari kelompok populer. 

Tak cuman itu, penggambaran kehidupan di sepanjang episode juga didukung dengan pengambilan gambar yang indah secara visual dengan berlatar belakang pedesaan Welsh yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Hal ini juga berhasil menambah kenyamanan penonton yang menyaksikan. 

Pemilihan fesyen yang cerah dan memesona juga menjadi keunggulan lain yang sukses menambah energi di sepanjang alur cerita. 

Sex Education sangat cocok bagi penonton yang ingin menyaksikan keragaman perbedaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, tetapi tetap dikemas secara menarik dan tidak membosankan. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak