Ulasan Buku 'Tokyo dan Perayaan Kesedihan', di Balik Sebuah Sifat Egois Diri Manusia

Hayuning Ratri Hapsari | Ramadhona Adi Saputra
Ulasan Buku 'Tokyo dan Perayaan Kesedihan', di Balik Sebuah Sifat Egois Diri Manusia
Cover Novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan (Gramedia Digital)

Di dunia ini, terdapat banyak sekali perasaan dari diri seseorang yang tidak kita mengerti. Bahkan, anehnya kita tidak memahami tentang perasaan kita sendiri.

Terkadang ada orang yang terlihat bahagia, namun di balik semua itu dia memiliki kesedihan yang amat mendalam. Ada pula saat kita berusaha menyembunyikan perasaan sedih dan berpura-pura bahagia.

Buku "Tokyo dan Perayaan Kesedihan" ini merupakan kisah asli dari penulis yang menceritakan mengenai pengalaman selama dia hidup. Penulis tinggal di kota Tokyo, Jepang tanpa keluarga dan kerabat yang tinggal di sana untuk melawan rasa takutnya. 

Di tengah ramainya kota Tokyo, penulis menjelaskan bahwa terdapat banyak sekali perasaan yang berbeda-beda saat dia melewati beberapa kerumunan orang di jalan. Oleh sebab itu, penulis terinspirasi untuk membuat buku ini.

Novel "Tokyo dan Perayaan Kesedihan" ini merupakan karya dari Ruth Priscilia Angelina yang merupakan penulis dari buku best seller lainnya yang berjudul "Grey Sunflower", "Rainbow and Ocean", dan "Metropop: Forever".

Penulis buku ini mencatat mengenai kesedihan dengan nuansa malam yang gelap di kota Tokyo. Penulis berhasil mengubah pandangan seseorang mengenai kota Tokyo, yang awalnya pembaca mengira bahwa kota Tokyo yang sangat ramai, ternyata mempunyai sisi gelap di dalamnya.

Buku novel yang berjumlah 208 halaman tersebut merupakan buku dengan jumlah halaman yang pendek. Cerita yang di rangkum sedemikian rupa dan tidak bertele-tele menjadikan buku "Tokyo dan Perayaan Kesedihan" ini banyak diminati oleh banyak komunitas penggemar baca buku di seluruh dunia.

Cerita pada buku ini hanya terdapat dua tokoh, yaitu Shira dan Joshua, yang memiliki jalan cerita yang rumit namun menarik.

Shira merupakan seorang wanita yang sedang mencari jati diri kehidupannya. Sedangkan Joshua adalah seorang pria keras kepala yang hanya mementingkan dirinya sendiri.

Shira lahir di keluarga yang harmonis. Hingga dia memutuskan untuk pergi ke negara Jepang hanya karena dia ingin mendapatkan kehidupan yang sebenarnya.

Selanjutnya, tokoh kedua yaitu Joshua adalah seorang musisi biola profesional. Joshua memiliki sifat yang egois tapi tenang. Dia begitu karismatik dan dia memiliki karier yang sukses dan bersinar. Namun, di sisi lain dia memiliki sebuah rahasia masa lalu yang kelam.

Nah, itulah ulasan singkat dari novel Tokyo dan Perayaan Kesedihan karya Ruth Priscilia Angelina. Apakah kamu tertarik untuk membacanya? Jika iya, selamat membaca!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak