Bumi Yang Tak Dapat Dihuni: Buku yang Mencekam, Menakutkan, dan Menohok

Hernawan | Mulyana Wirianata
Bumi Yang Tak Dapat Dihuni: Buku yang Mencekam, Menakutkan, dan Menohok
Ilustrasi sampul buku Bumi Yang Tak Dapat Dihuni (DocPribadi/Mulyana Wirianata)

Buku yang mencekam, menakutkan, dan menohok ini barangkali adalah penjelasan terluas sejauh ini mengenai bagaimana perubahan iklim akan mengubah segala segi kehidupan kita, mulai dari di mana kita hidup, apa yang kita makan, sampai cerita yang kita sampaikan. Bacaan wajib untuk dunia kita yang makin asing dan tak terduga. (Amitav Ghosh: penulis Flood of Fire)

Identitas Buku

Judul: Bumi Yang Tak Dapat Dihuni

Penulis: David Wallace-Wells

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tanggal Terbit: 22 Sep 2019

Jumlah Halaman: 346 hlm

Ulasan Buku

Bumi Yang Tak Dapat Dihuni’karya David Wallace-Wells adalah sebuah karya yang menggugah dan memberikan gambaran yang memilukan tentang dampak perubahan iklim terhadap planet kita.

Buku ini membawa pembaca melintasi skenario-skenario terburuk yang mungkin terjadi jika kita tidak mengatasi krisis iklim dengan serius. Dalam ulasan ini, kita akan membahas beberapa poin utama yang diangkat dalam buku ini.

Salah satu aspek utama yang ditekankan dalam buku ini adalah urgensi untuk bertindak dalam menghadapi krisis iklim. David Wallace-Wells menyajikan data ilmiah dan proyeksi masa depan yang menggambarkan betapa parahnya dampak perubahan iklim jika tidak ada tindakan yang signifikan. Buku ini adalah panggilan untuk menyadari dan menghadapi kenyataan bahwa waktu untuk bertindak semakin berkurang.

‘Bumi Yang Tak Dapat Dihuni’menghadirkan sejumlah skenario yang memilukan tentang masa depan bumi jika kita tidak mampu mengurangi emisi gas rumah kaca dan menghentikan kerusakan lingkungan.

Dari kenaikan suhu global hingga banjir besar, kekeringan, dan kehilangan keanekaragaman hayati, buku ini menyuguhkan gambaran yang penuh dengan kecemasan.

Namun, David Wallace-Wells juga menekankan bahwa sementara banyak kerusakan sudah tidak terelakkan, masih ada waktu untuk meminimalkan dampak buruk yang lebih lanjut jika kita bertindak sekarang.

Buku ini juga membahas ketidaksetaraan dalam dampak perubahan iklim, di mana komunitas yang lebih miskin dan rentan seringkali menjadi korban utama. David Wallace-Wells menciptakan pemahaman tentang bagaimana perubahan iklim tidak hanya menjadi masalah lingkungan, tetapi juga masalah sosial dan keadilan. Ini adalah peringatan bahwa kita perlu mempertimbangkan semua aspek ketika merencanakan solusi untuk mengatasi krisis iklim.

Salah satu nilai tambah dari buku ini adalah bahwa ia mencoba untuk membawa perubahan dengan menyuarakan kebutuhan untuk bertindak dan menciptakan pemahaman yang lebih luas tentang konsekuensi dari ketidakpedulian terhadap lingkungan.

David Wallace-Wells mendorong pembaca untuk berpikir lebih kritis tentang gaya hidup, kebijakan pemerintah, dan tanggung jawab kolektif kita dalam menghadapi krisis iklim.

Meskipun buku ini mendapatkan pujian atas ketajaman analisisnya, beberapa kritikus juga menyoroti bahwa buku ini cenderung memusatkan perhatian pada skenario terburuk tanpa memberikan cukup ruang untuk pembahasan solusi dan tindakan positif yang dapat diambil.

‘Bumi Yang Tak Dapat Dihuni’adalah buku yang membangkitkan kesadaran dan memaksa kita untuk menghadapi kenyataan yang sulit tentang masa depan bumi kita. David Wallace-Wells memberikan narasi yang menghantam dan mendorong pembaca untuk bertindak.

Buku ini adalah bacaan yang penting bagi mereka yang ingin memahami lebih dalam tentang krisis iklim dan berkontribusi dalam upaya global untuk mengatasi tantangan ini.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak