Ulasan Buku Tujuh Hari untuk Keshia, Kisah Anak dan Ayah yang Penuh Haru

Ayu Nabila | Gigi Ann
Ulasan Buku Tujuh Hari untuk Keshia, Kisah Anak dan Ayah yang Penuh Haru
Tujuh Hari untuk Keshia (gramedia.com)

Novel 'Tujuh Hari untuk Keshia' pertama kali diterbitkan pada tahun 2019 setelah mendulang kepopuleran pesat selama debutnya di Wattpad

Novel karya penulis Inggrid Sonya ini berkisah tentang gadis bernama Keshia yang terlahir akibat kesalahan dari kedua orang tuanya. Selama 16 tahun, Keshia diasuh oleh Mama dan sang nenek yang akrab disapa Oma. Namun, takdir membawa Keshia untuk bertemu ayah kandungnya, Sadewa.

Ia kemudian dititipkan untuk tinggal bersama sang ayah setelah mengetahui mamanya akan menikah dengan pria kaya dan enggan membawa Keshia ke dalam kehidupan barunya. 

Sadewa adalah seorang vokalis band terkenal yang tampan, akan tetapi Sadewa saat itu tengah berada di titik terendah yang membuat dirinya kehilangan arah hidup. Sejak tinggal bersama Sadewa, Keshia harus terlibat dengan sejumlah pertengkaran sepele, seperti gas yang habis, remot televisi yang hilang, atau listrik mati.

Namun, akibat pertengkaran tersebut hubungan keduanya semakin dekat hingga terjadi satu hal yang membuat Sadewa bertekad untuk membahagiakan Keshia.

Melalui buku ini, Inggrid Sonya berhasil membuat pembaca menitikkan air mata dengan kisah haru tentang sebuah keluarga yang telah runtuh, terutama bila melihat pada karakter dari Keshia yang mandiri, dewasa, dan kuat dalam menjalani seluruh cobaan yang menimpanya sejak kecil. 

Penggunaan latar tempat di Jakarta rasanya sangat sesuai dalam memotret isu kehamilan di luar nikah yang seringkali terjadi. Tokoh Keshia seolah hadir untuk mempresentasikan permasalahan di zaman sekarang. 

Untuk alur ceritanya sendiri sebenarnya terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama yakni perkembangan hubungan antara Keshia dan Sadewa, lalu beralih pada bagian berisi serangkaian cerita plot twist yang tak bisa diduga-duga pembaca. Selain mengusung genre slice of life, buku ini juga menyelipkan sedikit unsur fantasi di dalamnya yang patut dibaca.

Banyak pesan moral yang terkandung dalam novel ini, seperti tentang mengingatkan pembaca untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan orang-orang terkasih. Lalu, tentang keajaiban yang bisa datang kapan saja sehingga membuat kita tidak boleh menyerah, hingga tentang kematian yang tidak bisa kita tolak kehadirannya.

Buku ini sangat cocok dibaca untuk mereka yang lupa menghargai waktu bersama orang-orang terdekat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak