Ulasan Film Sissy: Horor Satir Dibalut Dunia Influencer dan Perundungan

Hayuning Ratri Hapsari | Gigi Ann
Ulasan Film Sissy: Horor Satir Dibalut Dunia Influencer dan Perundungan
Sissy (twitter.com/FilmUpdates)

Film Sissy merupakan film genre indie-horor asal Australia yang dirilis pada tahun 2022.

Film ini dibintangi oleh Aisha Dee sebagai pemeran utama bernama Cecilia yang digambarkan sebagai seorang influencer.

Suatu hari, Cecilia bertemu dengan Emma, sahabat masa kecilnya yang bertunangan dengan kekasih wanita. Dalam acara tersebut, Emma mengajak Cecilia untuk turut berlibur bersama.

Awalnya Cecilia berpikir bahwa liburan itu akan menjadi kesempatannya untuk dapat berteman kembali, tetapi trauma masa kecil datang menghantamnya secara tak terduga. 

Film ini sangat kental dengan genre komedi satir dan psikologi horor yang jarang ditemukan di film lain. Sepanjang film kita akan melihat Cecilia sebagai influencer dengan konten self-love.

Namun, tak banyak yang mengetahui bahwa ia juga memiliki masalah mental. Dalam kenyataannya, Cecilia tidak memiliki gaya hidup sehat dan cenderung terisolasi dari kehidupan sosial.

Karakternya yang memiliki trauma masa kecil hingga berimbas pada keadaan psikisnya seolah menjadi agenda satir yang sukses menggambarkan kehidupan influencer masa kini. 

Awalnya kita akan berasumsi bahwa film Sissy akan menjadi film bertema horor internet. Namun, kehadiran media sosial dan internet tidak akan menonjol sebagai tema utama. Kita justru akan diarahkan pada plot psikologi horor yang dibalut dengan sejumlah insiden brutal. 

Film Sissy juga mengusung konsep lain, yakni queer horor. Penonton dapat menemukan penggunaan sejumlah atribut Pride berlebihan yang dibentuk sebagai sindiran dibanding representasi dari kaum LGBT.

Tema queer yang ada di film ini justru menjadi bahan satir yang diselipkan melalui visual hingga dialog penting dibanding adegan-adegan omong kosong saja.

Sementara itu, plot horor dalam film Sissy ditunjukkan melalui adegan dimana semua tokoh berlibur ke daerah terpencil yang kemudian mengalami sejumlah insiden aneh.

Meski demikian, penggunaan elemen horor yang diusung hanya berupa trik-trik horor lawas, seperti jumpscare, adegan hide and seek, hingga insiden eksekusi yang brutal.

Dalam film ini kita akan menemukan banyak adegan kematian yang berbahaya dengan dipadu detail-detail kecil yang sukses terekam di benak penonton.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak