Review Film Prey, Saat Gadis Suku Pedalaman Lawan Predator Masa Depan

Hayuning Ratri Hapsari | Caca Kartiwa
Review Film Prey, Saat Gadis Suku Pedalaman Lawan Predator Masa Depan
Salah satu adegan film Prey (IMDb)

Bagi penggemar fiksi ilmiah dan waralaba Predator, tahun 2022 lalu disuguhi kehadiran film yang menjadi prekuel dari keseluruhan seri sebelumnya, yakni 'Prey'. 

Seri Predator dikenal karena kengerian dan keseruannya yang mengisahkan makhluk luar angkasa yang memburu sebagai kegemaran.

Film Prey disutradari Dan Trachtenberg yang sebelumnya menggarap '10 Cloverfield Lane' pada tahun 2016. 

Sinopsis film Prey mengambil latar waktu pada tahun 1719 dan berfokus pada Naru (Amber Midthunder), anggota suku Comanche di Amerika Utara. 

Naru berusaha memutuskan tradisi dengan menjadi pemburu perempuan pertama, namun malah dihadapkan pada kenyataan datangnya makhluk luar angkasa yang memburu manusia dan mengancam keselamatan sukunya.

Tak hanya kedatangan Predator, kehadiran para pemburu berbaju 'cowboy' yang memiliki sentimen negatif pada Suku Comanche, menambah pelik masalah bagi Nuru dan keluarganya.

Sebagai informasi, meskipun merupakan film kelima dari seri Predator, Prey berfungsi sebagai awal dari seluruh konflik dalam waralaba tersebut. 

Mengambil latar waktu tahun 1719, film ini memberikan pemahaman yang mudah bagi penonton baru sekalipun.

Sosok Predator dalam Prey menarik perhatian dengan penampilannya yang berbeda, tetapi kesadisan dan brutalitasnya tetap setara dengan seri sebelumnya. 

Dengan rating usia 21 tahun ke atas, kebrutalan Predator tidak dihalangi, menghasilkan aksi pembunuhan yang penuh darah dan nuansa gore yang memuaskan bagi penonton.

Selain itu, pertarungan antara para jagoan suku Comanche dengan predator juga jadi bagian paling menarik. Bagaimana para pemburu tradisional bersenjata kapak atau panah mampu memberi perlawanan pada sosok Predator yang punya teknologi futuristik bernuansa masa depan.

Unsur dramatis film ini, seperti hubungan Nuru dengan keluarga, terutama ibu dan kakak laki-lakinya, juga mampu membuat penonton merasa terikat dan simpati pada masing-masing karakter.

Bagi yang suka akan detail dan kerunutan, mungkin akan bingung pada beberapa adegan pertarungan karena, terkadang, penyusunan yang entah kenapa terasa seperti loncat-loncat dan merasa hal ini jadi salah satu hal mengganjal dari film Prey.

Skor film Prey, 88/100. Secara keseluruhan film ini menyajikan aksi dan tak-tik memburu-diburu dengan apik dan tidak tergesa-gesa, ditambah cerita rapi membuatnya jadi menarik untuk ditonton.

Prey tidak rilis di bioskop, namun tayang di layanan nonton berbayar Disney+ Hotstar mulai Agustus 2022.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak