Review Film Hard Days, Tetap Asyik Meski Versi Original Lebih Menarik

Hayuning Ratri Hapsari | Caca Kartiwa
Review Film Hard Days, Tetap Asyik Meski Versi Original Lebih Menarik
Poster film Jepang Hard Days (IMDb)

Belakangan industri perfilman tampaknya terus menghidupkan kembali karya lama dengan merilis remake atau sekuel, dan film thriller Jepang, "Hard Days" salah satu di antaranya.

Tidak hanya merupakan versi ulang dari film thriller Korea Selatan 2014 berjudul "A Hard Day" yang dibintangi Lee Sun Kyun dan Joo Jin Woong, film ini juga menjadi adaptasi internasional keempat dari karya originalnya selain versi Prancis, Filipina, dan Tiongkok.

Di bawah garapan sutradara dan penulis Michihito Fujii, film ini mengisahkan perjalanan seorang detektif korup yang berusaha keras untuk menutupi kecelakaan yang ia sebabkan. Tanpa sadar, ia terlibat dalam konflik yang lebih besar.

Sinopsis film "Hard Days" mengisahkan tentang Detektif Yuji Kudo (Junichi Okada) yang berkendara menuju rumah sakit untuk mengunjungi ibunya yang sedang dirawat karena sakit parah di suatu malam.

Saat di perjalanan, kepala polisi stasiun menghubunginya, menginterogasi keterlibatannya dalam praktik penggelapan dana. Kudo makin kalut saat mendapat telepon dari sang istri yang mengabarkan ibunya telah meninggal.

Kondisinya semakin buruk ketika Yuji tanpa sengaja menabrak seorang pria yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Dalam upaya menutupi kejahatan ini, Yuji membawa mayat tersebut ke rumah sakit dan meletakkannya di dalam peti mati ibunya.

Namun, situasinya menjadi semakin rumit ketika dia menerima pesan teks dari Petugas Polisi Yakazi (Go Ayano) yang mengaku mengetahui tentang kejadian malam itu lewat sebuah pesan, "Anda membunuh seseorang. Saya tahu itu." 

Dengan ancaman terhadap keluarganya dan terjebak dalam konspirasi pencurian uang hasil money laundry, Yuji terlibat dalam pertempuran mematikan untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Ulasan

Bagi penonton yang belum pernah menyaksikan versi Korea, "Hard Days" memberikan hampir dua jam aksi tanpa henti di mana penonton tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. 

Meskipun terdapat beberapa bagian yang kurang masuk akal dalam alur cerita, namun intensitas yang tinggi membuat penonton lebih mudah untuk menikmati aksi tanpa terlalu mempermasalahkan ketidaklogisan cerita. 

Beberapa keputusan, seperti keputusan tokoh utama untuk menyembunyikan mayat di dalam peti mati ibunya, kurang memiliki timing komedi yang diharapkan pada rencana yang sulit dipercayai tersebut.

Junichi Okada dan Go Ayano, sebagai aktor sentral juga memberikan penampilan terbaik, meski bukan tanpa cela.

Okada berhasil tampil meyakinkan sebagai detektif yang sangat tidak disukai, keserakahannya sendiri membawanya ke dalam situasi yang semakin sulit diatasi.

Sementara Ayano tampil sangat baik sebagai Yakazi yang tampak tenang tetapi psikopat, perasaan sejatinya terlihat sesekali dari kedutan di wajahnya yang muncul sesekali.

Skor untuk film "Hard Days" 68/100. Meski tidak sempurna, "Hard Days" adalah thriller yang layak ditonton dan akan membuat penonton, yang belum menyaksikan versi original, terikat sepanjang film karena sulit untuk memprediksi bagaimana cerita akan berakhir, terutama karena film ini terus melemparkan informasi baru, membuat penonton selalu meragukan berbagai hal hingga di babak akhir.

Film "Hard Days" telah tayang di Netflix mulai 19 Mei 2023.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak