Film 'Posesif' Melampaui Batas Cinta yang Toksik

Candra Kartiko | Ellen Yohana
Film 'Posesif' Melampaui Batas Cinta yang Toksik
Putri Marino dan Adipati Dolken (Instagram/@putrimarino)

Film yang disutradarai oleh Edwin dan ditulis oleh Gina S. Noer ini merupakan sebuah karya yang menonjol di luar batas konvensi film remaja romantis. Pemain utama, Putri Marino sebagai Lala, seorang atlet loncat indah di bangku SMA, dan Adipati Dolken sebagai Yudhis, murid baru yang tanpa sengaja mengawali perkenalan dengan Lala dalam sebuah momen yang lucu dan tak terlupakan.

Meskipun dimulai dengan kesan manis yang umumnya terkait dengan drama percintaan remaja, film ini mengalami pergeseran yang mendalam di tengah jalan cerita. Hubungan antara Lala dan Yudhis yang awalnya terasa seperti kisah cinta remaja biasa, berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih kompleks dan menegangkan.

BACA JUGA: Film Rebel Moon Part One, Menelisik Integritas Moral Pada Karya Fiksi

Putri Marino dan Adipati Dolken berhasil membangun chemistry yang kuat di layar, membawa penonton terlibat dalam getaran cinta pertama dan perjalanan emosional karakter-karakter utama. Lala, seorang atlet loncat indah yang awalnya hanya fokus pada prestasi, mendapati dirinya terjerat dalam masalah tidak hanya dalam hubungannya dengan Yudhis, tetapi juga dengan ayah dan teman-temannya.

Yang membuat cerita semakin menarik adalah sifat posesif Yudhis yang tidak lazim, melebihi batas-batas hubungan romantis biasa. Yudhis bukan sekadar posesif; ia mencapai tingkat yang mengkhawatirkan, seolah-olah mengklaim Lala sebagai miliknya. Bahkan, tingkat kekerasan yang ditunjukkan Yudhis terhadap Lala menciptakan nuansa ketegangan yang jarang ditemui dalam film-film sejenis di Indonesia.

Tengah film, karakter Yudhis mengalami perubahan yang semakin tidak terkendali, membawa cerita ke dimensi yang lebih gelap dan intens. Keberanian Putri Marino dan Adipati Dolken dalam membawakan peran-peran ini menciptakan ketegangan yang dirasakan oleh penonton, membuat mereka terlibat emosional dalam lika-liku hubungan yang semakin rumit.

BACA JUGA: Novel 'Centerpiece', Kisah Perjodohan Antara Emily Dengan Sang Idola

Meskipun bahaya dan penuh ketidakpastian, Lala memilih untuk tetap menjalani hubungan ini, bahkan merasa memiliki tanggung jawab untuk merubah Yudhis. Hal ini menambah lapisan kompleksitas pada karakter Lala, yang selain harus menghadapi konflik romantisnya, juga menghadapi pertarungan internal dan eksternal yang menguji kekuatan dan ketabahannya.

Film ini berhasil mengeksplorasi tema cinta yang berbahaya , mengajak penonton untuk mempertanyakan batas-batas dalam hubungan dan dampaknya pada kehidupan individu. Dengan kombinasi akting luar biasa dan pengembangan karakter yang mendalam, film ini tidak hanya menjadi kisah cinta remaja biasa, melainkan sebuah perjalanan emosional yang menantang dan memikat penonton hingga akhir cerita.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak