Ulasan Buku Cinta Bukan Kata Tapi Rasa, Bucin yang Bukan Cuma ke Si Dia

Hikmawan Firdaus | Hafsah Azzahra
Ulasan Buku Cinta Bukan Kata Tapi Rasa, Bucin yang Bukan Cuma ke Si Dia
Cinta Bukan Kata Tapi Rasa (Instagram/_jyo21)

Kembali membaca ulang buku antologi. Kali ini sebuah buku lawas berjudul “Cinta Bukan Kata Tapi Rasa” menjadi teman saya mengisi waktu luang. 

Buat yang suka kisah romansa, kumpulan kisah di buku ini mungkin akan disukai karena begitu mengena di hati. Karya Mujib NS Jawahir ini membuat saya beneran baper. Terutama di judul ''Ayah dan si Gadis Kecil.''

Cerita ini membuat saya teringat akan sosok ayah yang ideal. Dimana dia digambarkan sebagai karakter yang tangguh dan menjadi cinta pertama anak perempuannya.

Namun, sayang tidak semua orang beruntung untuk mendapatkannya. Buku ini juga membuat saya merenung, dulu saat belum dewasa saya sering tidak menyadari betapa besar kasih sayng dan cinta seorang ayah. 

Ayah memang tidak pandai berkata-kata dan tidak mungkin tidak terlihat penyayang seperti ibu. Namun dalam diamnya, ayah banyak menunjukkan kasih sayangnya melalui tindakan.

Tokoh ayah dalam cerita ini diceritakan begitu sabar saat memiliki anak perempuan yang tomboy dan pemarah. Dia pun harus membesarkan dan merawat anaknya seorang diri karena istrinya meninggal setelah melahirkan.

Setelah menangis sesenggukan karena kisah ayah dan putrinya ini. Saya lalu beralih ke kisah lainnya, di mana dua orang bernama Juni dan Juli saling memendam perasaan satu sama lain.

Kisah cinta yang seperti ini sering kali membuat saya greget sendiri karena tokohnya yang begitu diam. Mereka pun terpaksa berpisah karena Juni harus melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Juli pun setia menunggu prianya pulang dan terus mendoakan yang terbaik untuk Juni. 

Namun sayang, sepertinya penulis suka dengan kisah yang sad ending sehingga saya kembali merasa miris dengan akhir kisah Juni dan Juli. 

Meski hanya kumpulan kisah pendek, tapi antologi ini menyimpan makna tersirat yang kembali mengingatkan saya tentang cinta yang murni, baik kepada keluarga maupun lawan jenis.

Tidak ada salahnya kamu membaca “Cinta Bukan Kata Tapi Rasa” sebagai teman untuk membantu menyalurkan emosi. Karena setelah membaca buku, sebagian orang bisa merasa lega.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak