Creepy Case Club 3, Menyelamatkan Jani dari Kutukan Congklak Astapura

Hayuning Ratri Hapsari | Rie Kusuma
Creepy Case Club 3, Menyelamatkan Jani dari Kutukan Congklak Astapura
Cover Kasus Kutukan Congklak (Gramedia Digital)

Creepy Case Club: Kasus Kutukan Congklak adalah seri ke-3 dari trio detektif misteri cilik: Vedi, Namira, dan Jani. Novel ini merupakan karya dari Irwan Rizal dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia (2019).

Kasus kali ini yang coba diungkap oleh trio detektif Vedi, Namira, Jani, adalah membebaskan Jani dari kutukan papan congklak yang menimpanya. Apa pasal?

Peristiwa bermulanya kutukan tersebut adalah ketika para siswa kelas 6 SD Baruna Vidya mengadakan karyawisata ke Museum Nusantara. Zahra memaksa Jani untuk mencoba permainan papan congklak yang merupakan koleksi mainan tertua yang ada di museum tersebut.

Setelah kejadian memainkan papan congklak tersebut, Jani mengalami banyak kesialan yang berujung pada hukuman yang diberikan oleh mamanya. Ia pun pernah didatangi oleh sesosok lelaki, yang tiba-tiba berada di dalam kamarnya dan tengah memainkan congklak.

Vedi dan Namira lalu berusaha membantu melepaskan kutukan papan congklak yang menempel pada diri Jani.

Berdasarkan informasi yang mereka peroleh—tentang asal keberadaan papan congklak sebelum berada di Museum Nusantara—mereka mendapatkan petunjuk untuk mencari pemilik papan congklak sebelumnya, yaitu seorang lelaki kebangsaan Belgia bernama Matthieu Lejeune alias Pak Mamat yang pernah tinggal di Indonesia.

Dari video call yang dilakukan Trio Vedi bersama dengan Pak Mamat, mereka mengetahui sejarah panjang tentang papan congklak bernama Astapura dan hubungannya dengan kerajaan kecil yang punah di zaman Majapahit.

Ada satu jalan yang menurut Namira bisa dilakukan Jani untuk melepaskan kutukannya. Namun, mampukah Jani membohongi mamanya untuk dapat melaksanakan hal tersebut? Bukankah ia masih dalam masa hukuman dan tak bisa ke mana-mana?

Membaca Creepy Case Club: Kasus Kutukan Congklak, saya menemukan bahwa ini bukan sekadar novel detektif anak biasa. Di dalamnya, selain peran ‘detektif-detektifan’ yang dilakukan Vedi dan kedua temannya, saya juga mendapati kisah misteri, sejarah, legenda, petualangan, pengetahuan, yang keseluruhannya ada dalam satu buku.

Karakter para tokohnya sangat menarik. Vedi yang sarat informasi dan punya perencanaan matang. Namira dengan gagasan-gagasannya yang tak terduga dan mampu memecahkan masalah. Jani yang tabah dan kuat walau di bawah tekanan mamanya.

Jika di Creepy Case Club seri ke-4, Kasus Pohon Pemanggil, penulis mengenalkan kehidupan keluarga Vedi. Maka, di seri ke-3 ini saya mengetahui lebih jauh tentang keluarga Jani, terutama mamanya yang sangat ambisius.

Apabila ada kekurangan pada novel ini, mungkin karena saya belum merasakan bahwa mereka masih anak-anak SD. Seringnya saat membaca, saya kerap merasa bahwa mereka anak-anak usia SMP, karena ‘terdengar’ dewasa untuk anak-anak seusianya.

Namun, terlepas dari sedikit kekurangan tadi, novel ini sangat layak untuk dimiliki. Gaya bahasanya ringan, konflik tak terlalu banyak, dan cocok untuk dibaca di semua kalangan usia, bahkan untuk dewasa sekalipun.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak