Ulasan Buku 'Doa Burung-Burung', Siapapun Berkesempatan Menjadi Sukses

Sekar Anindyah Lamase | Fathorrozi 🖊️
Ulasan Buku 'Doa Burung-Burung', Siapapun Berkesempatan Menjadi Sukses
Buku Doa Burung-Burung (Dok.Pribadi/Fathorrozi)

Buku Doa Burung-Burung ini merupakan antologi bersama para pemenang Sayembara Cerpen Anak Islami yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 2021.

Para pemenang sayembara yang karyanya terkumpul dalam buku antologi cerpen anak terbitan Republika ini adalah Anisah Sholichah, Yeti Nurmayati, Christantiowati, Ki Sudadi, Intan Daswan, Tias Tatanka, Diyana Millah Islami, Adi Zamzam, Airin Ahmad, Ira Oktiana, Rizka Zulhijah, Cucu Nurhasanah, Yulistya, Yuswin Rahayu, dan Arina Jannah Inayatullah.

Tak heran jika cerpen-cerpen karya mereka ini tergolong sangat bagus, asyik dibaca oleh kalangan anak-anak, mudah dicerna, serta tergiur untuk melanjutkan cerita ke lembar-lembar berikutnya, sebab kurator cerpen-cerpen dalam buku cetakan tahun 2022 ini merupakan penulis-penulis handal yang namanya cukup populer di dunia kepenulisan.

Adalah Habiburrahman El Shirazy (Ketua LSBPI MUI Pusat dan penulis novel best seller), Helvy Tiana Rosa (sastrawan dan dosen Pendidikan Sastra, Universitas Negeri Jakarta), Irwan Kelana (sastrawan dan wartawan senior Republika), dan Ali Muakhir (penulis ratusan buku cerita anak).

Buku yang memuat 15 cerita pendek anak Islami ini sengaja diterbitkan sebagai bacaan yang berkualitas untuk anak, khususnya cerita anak yang mendidik dan bergizi. Cerita pertama yang terdapat dalam buku dengan tebal 236 halaman ini, berjudul Dunia dalam Kepala Oza.

Cerpen ini mengisahkan seorang siswa Sekolah Dasar bernama Oza, berkulit gelap, rambut keriting dan kurang tampan, yang selalu punya sangkaan buruk terhadap keberhasilan teman-teman sekelasnya.

Ketika Ali mendapat piagam penghargaan karena prestasinya sebagai juara pada Olimpiade Matematika, Oza menuding bahwa Ali anak orang kaya yang sangat mudah memenangkan anaknya dalam kejuaraan olimpiade. Oza juga curiga kepada Damar yang namanya masuk klub olimpiade karena wajahnya tampan, disukai banyak guru.

Lalu di akhir cerita, Oza menyaksikan sendiri saat Ali masih sibuk belajar meski dirinya tengah terbaring di rumah sakit. Oza akhirnya mengerti, selama ini dirinya telah berburuk sangka kepada Ali.

Lambat-laun Oza menyelisik kemampuan yang dimilikinya. Ia lantas buat komik memakai pensil. Komiknya bagus dan membuat Ali jatuh cinta. Ali pun bermaksud menerbitkan komik karya Oza dengan bantuan papa Ali yang punya kenalan di sebuah penerbit komik.

Lewat cerita yang tertuang, penulis cerpen ini, Anisah Sholichah, ingin menyampaikan pesan bahwa cara terbaik untuk menikmati hidup adalah selalu bersyukur atas apapun yang diberikan Tuhan, serta merasa bahagia atas kesuksesan yang diraih oleh orang lain.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak