Ulasan Film Snowpiercer, Revolusi Para Survivor di dalam Kereta Abadi

Ayu Nabila | Lena Weni
Ulasan Film Snowpiercer, Revolusi Para Survivor di dalam Kereta Abadi
Poster Film Snowpiercer (IMDb)

Buat kamu yang lagi butuh asupan film bertemakan bencana alam skala dunia, maka Snowpiercer adalah film yang pantang buat kamu lewatkan. Pasalnya, film thriller aksi dystopian Korea Selatan-Amerika yang disutradarai Bong Joon-ho ini miliki kisah survival manusia yang mengagumkan.

Film Snowpiercer sendiri dibintangi sederet kenamaan dunia seperti Chris Evans, Song Kang-ho, Tilda Swinton, Jamie Bell, John Hurt, sampai Ed Harris. Lantas bagaimana sih jalan cerita dari film Snowpiercer ini? Berikut informasinya! 

Mengambil latar tahun 2031, film Snowpiercer berkenaan tentang kondisi dunia pasca gagalnya eksperimen penghentian pemanasan global.

Eksperimen berujung petaka itu menyebabkan seluruh belahan bumi membeku hingga tak lagi layak untuk dihuni.

Diceritakan, jauh sebelum bencana itu terjadi, Wilford telah memprediksi kegagalan ekperimen tersebut, juga telah mempersiapkan Snowpiercer (kereta api abadi) sebagai dunia baru untuk bertahan hidup. 

Setelah terbukti prediksinya tak meleset, Wilford bersama manusia lain yang menumpang Snowpiercer-nya itu terus melaju tanpa henti mengelilingi Bumi.

Meskipun Snowpiercer adalah satu-satunya tempat berlindung yang aman di tengah cuaca ektrem dunia luar, Snowpiercer tetap bukan tempat tinggal yang sempurna bagi semua orang. 

Wilford bersama kaki tangannya telah menciptakan kasta, di mana tiap penumpang terbagi atas beberapa kelas, mulai dari kelas elite yang menghuni gerbong depan sampai kelas rendahan yang ditampung dalam gerbong paling belakang, tak nyaman, paling gelap dan kumuh.

Diskriminasi itu tak hanya soal gerbong saja, tiap kelas mendapat jamuan makan yang berbeda, makanan manusia, jelas untuk mereka para kelas atas, dan jeli protein untuk mereka yang tinggal di gerbong paling belakang. 

Belasan tahun mendapati ketidakadilan dan hidup dalam tekanan, terpantiklah pemberontakan yang dipimpin oleh Curtis Everett (Chris Evans), sang ahli strategi sekaligus eksekutor yang merencanakan pembajakan untuk menciptakan sistem baru agar ia dan orang-orang yang tinggal di gerbong belakang bersamanya merasakan kembali kehidupan yang lebih manusiawi. 

Untuk mencapai tujuannya, Curtis Everett dan rombongan mesti mencapai gerbong Engine, tempat tinggal pencipta dan pemilik Snowpiercer, Wilford.

Namun, untuk mencapai gerbong Engine, Curtis Everett menyadari kalau ada deretan pintu besi yang harus mereka lewati.

Beruntungnya, informan anonim Curtis Everett itu telah membocorkan kalau dirinya dan para pemberontak mestilah mengeluarkan Namgoong Minsu dari kotak pengawetan guna membantu perjalanan mereka mencapai gerbong Engine. 

Namgoong Minsu sendiri dulunya adalah perancang keamanan Snowpiercer, ialah sosok yang paling mengerti seluk-beluk keamanan di sana.

Bisa dibilang, nantinya ia akan menjadi teknisi yang akan membuka semua pintu besi yang menghalangi jalan pemberontakan Curtis Everett dan pasukannya.

Jackpot-nya, Namgoong Minsu juga memiliki seorang putri yang dapat memprediksi apa saja yang berada di balik pintu besi. Kemampuan putri Namgoong Minsu itu jelas akan sangat membantu jalan pemberontakan Curtis Everett dan pasukannya. 

Ulasan Film Snowpiercer

Mengambil isu bencana iklim sudah menjadi point plus dari film ini. Isu tersebut terasa dekat, sehingga saya selaku penonton langsung tertarik sejak film ini dimulai.

Permulaan yang impresif tadi makin disuapi dengan penampakan diskriminasi ektrem yang buat saya selaku penonton pun dapat memaklumi mengapa Curtis dan para penghuni gerbong belakang merasa harus melancarkan aksi pemberontakan.

Oleh karena itu secara premis, film ini miliki jalan cerita yang kuat dengan alur runtut yang dinamis yang demikian itu berhasil membuat saya selaku penonton merasa menjadi "bagian" dalam film ini. 

Hal yang buat film Snowpiercer kian menarik yakni pemilihan aktornya, bagi saya, kehadiran ras aktor yang beragam membuat film ini kian mewah dan menciptakan beragam vibe yang berbeda.

Ya, meski tak semua ras ada, setidaknya sineas film ini sudah berusaha mewakilkan dunia itu sendiri. Selanjutnya, yang buat saya salah fokus adalah gaya akting para aktornya, misal ketika kamera menyorot Chris Evans (Curtis Everett), atmosfer langsung pekat ke gaya film "ke-Amerika-an."

Sementara, ketika kamera menyorot Song Kang-ho (Namgoong Minsu) dan Koh Ah Sung (Putri Namgoong Minsu) atmosfer auto berubah ke vibe film Korea.

Perubahan vibe itu berkat gaya akting yang berbeda dari para aktor dan aktrisnya, di mana menurut saya, dibanding aktor Amerika yang bergaya akting santai, akting aktor dan aktris Korea ini lebih ekspresif dan menguarkan emosi lebih dalam.

Untuk sinematografi, kostum, angle kamera, sampai efek visual, semuanya mendukung terciptanya ketegangan, berhasil mendramatisir suasana sehingga penonton dibuat hanyut ke dalam cerita. 

Lantas, bagaimanakah dengan kelanjutan kisahnya? Temukan jawabannya dengan menyaksikan Snowpiercer di layanan streaming resmi, ya! Selamat menyaksikan! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak