Ulasan Buku "Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah" Karya Kwon Rabin

Ayu Nabila | Sarah Aisyah
Ulasan Buku "Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah" Karya Kwon Rabin
Cover buku Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah (Penerbit haru)

Persis kata blurb pada buku "Aku Ingin Pulang Meski sudah di Rumah," saat seseorang merasa dirinya berbeda, bingung, dan ketakutan ketika dihadapkan pada situasi yang tidak biasa di lingkungan baru, secara naluriah ia akan mencari rumah paling nyaman dan cocok baginya. Ia seperti siput yang hidup dengan rumah di punggungnya untuk mempertahankan diri.

"Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah" merupakan sebuah esai pengembangan diri yang ditulis berdasarkan pengalaman pribadi sang penulis, Kwon Rabin. Dalam buku ini, penulis menyediakan rumah nyaman bagi pembaca untuk saling berbagi kesulitan yang dialami ketika beranjak dewasa. 

Identitas buku

Judul:  Aku Ingin Pulang Meski sudah di Rumah

Penulis: Kwon Rabin

Ilustrasi: Sally Kim

Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani

Hal: 208 halaman

Genre: Self Improvement

Penerbit: PT. Haru Media Sejahtera

Cetakan kedua, November 2021

Ulasan

Sesuai dengan blurb di atas, buku ini merupakan kumpulan esai dengan pengalaman pribadi Kwon Rabin sebagai penulis. Esainya pun terdiri dari satu sampai dua halaman saja, hingga hanya berupa kalimat singkat. 

Ada empat Bab dalam bukunya yang masing-masing memiliki tema pembahasan berbeda. Kalau digambarkan, temanya seolah kita sedang merasakan kesulitan di tengah kegelapan, lalu mencari sumber cahaya, terus berjalan, dan akhirnya pun menemukan kebahagiaan baru.

Tentunya yang paling menarik menurut saya adalah bab terakhir dengan tema "Pada Akhirnya Kita akan Jatuh Cinta Lagi." Ini tema yang paling di suka karena menceritakan seseorang yang kembali percaya diri untuk jatuh cinta lagi. Beberapa kutipannya sangat mengena untuk seseorang yang sedang jatuh cinta. 

Kelebihan buku

Menurut saya, kelebihan buku Aku Ingin Pulang Meski Sudah di Rumah adalah memakai ilustrasi yang sederhana namun bisa menggambarkan isi tulisannya, sehingga nggak bikin bosan ketika baca.

Lalu, tulisan dibuku ini pun variatif, ada yang ringkas dan singkat, dan tulisannya pun bisa dijadikan kutipan untuk di unggah di sosial media. Meskipun termasuk buku terjemahan, namun penerjamahan bahasanya juga mudah dicerna.

Kekurangan buku

Menurut saya, terlepas dari perspektif masing-masing tapi ada satu sub judul yang sangat sensitif untuk dibahas, maka penting untuk bijak dalam membacanya.  

Nah, untuk kamu yang mau baca buku ini, apalagi yang ingin tau arti rumah menurut versi penulisnya, jadi jangan lupa untuk membaca bukunya, ya. Dijamin seru dan menarik!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak