Sebuah Kisah Pencari Suaka yang Mengharukan dalam Film My Name is Loh Kiwan

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Sebuah Kisah Pencari Suaka yang Mengharukan dalam Film My Name is Loh Kiwan
Foto Film My Name is Loh Kiwan (Netflix)

"My Name is Loh Kiwan" ialah film asal Korea Selatan yang ditulis dan disutradarai oleh Kim Hee-jin, serta dibintangi oleh Song Joong-ki, Choi Sung-eun, dan Jo Han-chul. Film My Name Is Loh Kiwan merupakan adaptasi dari novel "I Met Loh Kiwan" karya Cho Hae-jin yang diterbitkan sejak tahun 2019. Film ini secara global rilis di Netflix pada 1 Maret 2024, dengan durasi dua jam lebih beberapa menit. Sudah tahukah kamu tentang film ini? Jika belum, lanjut baca sampai akhir biar kamu bisa memutuskan, mau nonton apa nggak. 

"My Name is Loh Kiwan" mengisahkan perjalanan dramatis seorang pemuda (pembelot) dari Korea Utara bernama Loh Kiwan, yang memutuskan melarikan diri ke Tiongkok bersama ibunya. Namun, hidup mereka nggak tenang karena status mereka sebagai imigran gelap. 

Kala yang terburuk terjadi, Loh Kiwan terpaksa harus bertahan hidup dengan berbagai macam cara. Bahkan sampai pergi ke Brussel, ibukota Belgia. Sebuah tempat yang sama sekali asing dengan musim dingin tajam dan menusuk. 

Di sana, malah terjebak dalam kehidupan tunawisma, di mana bertahan hidup menjadi tantangan harian yang nggak terelakkan. Namun, di balik bayang-bayang keputusasaan, Kiwan tetap berpegang pada satu harapan atas impian ibunya untuk menemukan tempat perlindungan yang aman. 

Tiba-tiba, di suatu hari, Loh Kiwan harus menghadapi Marie (Choi Sung-eun) dalam suatu peristiwa yang bikin kesal. Marie adalah mantan atlet Belgia yang juga pernah mengalami masa-masa sulit. Meskipun dari latar belakang berbeda, mereka saling terikat oleh perjuangan masing-masing. Bersama-sama, mereka pun membentuk ikatan kokoh di tengah badai kehidupan nggak terduga. Dan saling memberi dukungan juga kekuatan satu sama lain saat berjuang untuk masa depan yang lebih baik.

Ulasan:

"My Name is Loh Kiwan" menghadirkan sebuah cerita yang menggambarkan kenyataan pahit dari imigrasi ilegal dan kehidupan sebagai seorang pengungsi. Melalui perjalanan karakter utama, Loh Kiwan, penonton disuguhkan dengan gambaran realistis tentang kesulitan dihadapi oleh banyak pengungsi di dunia.

Dengan pendekatan penuh empati dan tanpa menjelekkan negara manapun, film ini mengajak penonton untuk lebih memahami dan menghargai perjuangan yang dihadapi oleh pengungsi di seluruh dunia. Ini juga menjadi pengingat akan pentingnya mendukung upaya-upaya untuk menangani akar penyebab dari konflik dan ketidakstabilan yang memaksa orang untuk meninggalkan tanah air mereka demi keselamatan dan kehidupan lebih baik. 

Beberapa hal paling mencolok dari film ini adalah penampilan keren dari pemain utamanya, terutama Song Joong-ki yang menggambarkan karakter Loh Kiwan dengan penuh emosi. Penggambaran realistis tentang kehidupan seorang pengungsi, termasuk tantangan-tantangan seperti keterbatasan bahasa, rasisme, dan perjuangan ekonomi, juga merupakan salah satu kekuatan film ini.

Oh, iya, entah mengapa, di sini aku merasa ‘pacing’ kisahnya terlalu lambat, yang membuat film terasa berat dan agak kurang enjoy untuk diikuti. Selain itu, fokus pada unsur romantis antara Loh Kiwan dan Marie, yang kayak berlebihan gitu, juga agak mengurangi fokus pada tema utama film tentang perjuangan seorang pengungsi.

Meskipun demikian, "My Name is Loh Kiwan" tetap berhasil menyampaikan pesan kemanusiaan tentang empati, ketahanan, dan harapan dalam menghadapi kesulitan. Film ini mampu mengajak penonton untuk merenungkan realitas pahit dari imigrasi ilegal dan kehidupan sebagai seorang pengungsi tanpa menjelek-jelekkan negara manapun.

Maka dari itu, "My Name is Loh Kiwan" kukasih skor: 7/10. Pokoknya film ini masih layak ditonton dan mampu menyentuh hati. Jangan ragu buat memasukkan film ini dalam list daftar tontonmu, ya. Selamat menonton.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak