Novel ‘Second Sister: Putri Kedua’ karya Chan Ho-Kei sering kali menjadi perbincangan publik. Selain banyak plot twist keren dalam ceritanya, novel tersebut juga sangat page turner yang dapat membuat para pembaca ingin terus-menerus membaca kisahnya sampai habis.
Chan Ho-Kei sendiri merupakan penulis novel misteri dan kriminal yang lahir dan besar di Hong Kong. Penulis tersebut telah mengeluarkan lebih dari sepuluh novel, yakni salah satunya ialah ‘Second Sister’.
Novel ‘Second Sister’ menceritakan tentang seorang anak perempuan bernama Siu-Man yang masih berusia di bawah 17 tahun melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari lantai dua puluh apartemennya.
Melihat adiknya terbaring lemas bersimbah darah di luar apartemen, Nga-Yee, sang kakak yang pada saat itu baru saja pulang dari kerjanya hanya bisa teriak histeris dan sangat terpuruk dengan kematian adiknya.
Tak terima Siu-Man meninggal dengan sangat mengenaskan, ia pun memutuskan untuk mengusut tuntas kejadian tersebut.
Nga-Yee yang sejak dahulu yatim piatu dan hanya memiliki Siu-Man, tak menyangka adik satu-satunya itu nekat terjun dari jendela kamarnya setelah menjadi korban pelecehan seksual di sebuah transportasi umum.
Mengira kasus pelecehan tersebut telah terselesaikan karena pelaku sudah mengakui kesalahannya di pengadilan dan dihukum, Nga-Yee pun merasa tenang. Namun, ternyata sang adik berubah menjadi lebih pendiam.
Hal ini disebabkan munculnya sebuah balasan jahat anonim di internet yang justru menyerang Siu-Man dan menyalahkannya. Anonim tersebut menuduh dan menyebutkan hal-hal buruk tentang Siu-Man. Uniknya, warga internet percaya dan ikut merundung Siu-Man.
Merasa kasus tersebut menjadi salah satu alasan kematian adiknya, Nga-Yee pun bertemu dan menyewa seorang peretas misterius dan handal bernama N.
Penyelidikan amatir mereka berlanjut seperti permainan kucing dan tikus ke seluruh penjuru kota Hong Kong serta dunia digital bawah tanah mereka, terutama di platform-platform gosip daring, tempat seseorang menjatuhkan nama baik Siu-Man tanpa ampun.
Dalam novel berjumlah 626 halaman tersebut, banyak sekali pesan moral serta edukasi isu sosial, psikologis, kecanggihan teknologi dan internet, dan juga dampak-dampak buruk yang dapat ditimbulkan dari sikap seseorang.
Sejauh novel-novel misteri yang saya baca, Second Sister masih menjadi salah satu novel favorit karena alur dan kisah cerita yang disajikan memberikan banyak jebakan dan kejutan yang membuat pembaca berdecak kagum dengan berbagai plot twist di dalamnya. Sangat recommended!
Oh ya, adapun salah satu kutipan favorit saya dalam buku ini yang sekaligus menjadi penutup artikel.
“Manusia takkan pernah mau mengakui bahwa mereka makhluk yang egois. Kita bicara tanpa henti tentang moral dan keadilan, tapi begitu kita terancam kehilangan apa yang kita miliki, kita kembali pada kemampuan untuk bertahan hidup.”
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.