Boy Pablo merupakan band yang memiliki genre musik indie pop dan indie rock asal Norwegia yang dinahkodai oleh Nicolas Pablo Munoz (Gitaris & Vokalis), Gabriel (Gitaris), Eric Tyland (Pianis & Vokalis Pendukung), Henrik Amdal (Bassist), dan Sigmund Vestrheim (Drummer).
Dilansir dari Last FM, band indie asal Norwegia ini dibentuk pada Desember 2015 yang dicetuskan oleh Nicolas Pablo Munoz (Gitaris & Vokalis). Boy Pablo mulai melejit ketika lagu single mereka yang berjudul 'Everytime' menjadi trending dan membludak dengan jutaan views pada Mei 2017.
Setelahnya, Pablo Munoz dkk merilis album pertama mereka "Soy Pablo" pada tahun 2018. Di album ini, Sick Feeling menjadi lagu yang paling sering diputar dan familiar di telinga pecinta musik indie pop dan indie rock.
Tercatat, di platform musik Spotify, Lagu Sick Feeling menempati urutan ke-3 sebagai lagu paling populer dari Boy Pablo setelah lagu Dance, Baby! dan i <3 u.
Lagu Boy Pablo yang berjudul Sick Feeling seringkali dikaitkan dan dimaknai sebagai lagu patah hati. Namun ternyata, "Sick Feeling" memiliki makna terselubung yang banyak orang tidak tahu.
Lantas, apa makna "sesungguhnya" dari lagu Sick Feeling karya Pablo Munoz dkk?
Makna Tersirat Lagu 'Sick Feeling'
Dalam sesi wawancara di kanal YouTube Genius, Pablo Munoz (Gitaris & Vokalis) mewakili Boy Pablo dalam menuturkan makna sebenarnya dari salah satu lagu populer berjudul 'Sick Feeling'. Pria kelahiran Chili tersebut menjelaskan bahwa Sick Feeling terdengar seperti lagu yang menggambarkan tentang merelakan kepergian orang yang dicintai. Namun sebenarnya, lagu tersebut menggambarkan tentang PlayStation.
"Itu terdengar seperti merelakan sesuatu yang hilang, kepergian seseorang, tetapi sebenarnya itu adalah tentang menyalakan sebuah Playstation. Aku biasanya menyalakannya, tapi sekarang tidak lagi. Aku membayangkan diriku bertambah tua dan tidak bisa bermain FIFA lebih sering" tutur Pablo Munoz dalam kanal YouTube Genius.
Vokalis dan gitaris dari Boy Pablo tersebut turut menjelaskan makna lirik lagu Sick Feeling satu persatu.
I had to catch the bus,
Alarm was shaking (oh),
Almost landed on the floor
(Penggalan lirik lagu Sick Feeling bagian pertama)
"Lirik ini terinspirasi dari pengalamanku sehari-hari. Ini sebenarnya terdengar aneh menurutku, tapi Aku berpikir, seperti datang kerumah, membuat makanan untuk diriku, dan kemudian pergi sebelum Aku menghabiskannya" ucap Pria asal Chili tersebut di penggalan lirik pertama.
So ready for you then,
To leave was a mistake,
What was i waiting for?
(Penggalan lirik lagu Sick Feeling bagian pertama)
"Mengapa Aku harus meninggalkan makananku untuk mengejar bis? Aku hanya perlu menghabiskan seluruh makananku, dan pergi setelahnya" kata Pablo Munoz sembari tertawa kecil. Ia mengibaratkan kata "kamu" di liriknya sebagai kata ganti makanan, yang dimana ini terdengar unik.
I used to turn you on,
I used to be by your side,
And now, the rest is leaving me behind
(Penggalan lirik lagu Sick Feeling bagian kedua)
"Semua temanku yang memiliki waktu untuk bermain FIFA, mulai meninggalkanku karena aku semakin payah di FIFA" tuturnya. Ia memperjelas bahwa lagu ini bercerita tentang PlayStation, terkhusus pada video game "FIFA".
I miss the way you sound,
I miss to be around you,
Just let me have another chance
(Penggalan lirik lagu Sick Feeling bagian kedua)
"Apakah kamu tahu suara yang terdengar ketika menyalakan PlayStation? Aku rindu suara itu, atau suara ketika mencetak gol atau apapun itu" ujar gitaris sekaligus vokalis dari Boy Pablo tersebut.
What a sick, sick feeling,
To let you go, my dear,
'Cause I was not prepared to let you go,
Let you go
(Penggalan chorus dalam lirik lagu Sick Feeling)
"Aku tidak pandai berkata-kata, sehingga Aku lebih memilih untuk menulis sesuatu seperti cerita cinta, atau lagu romantis, karena itu memudahkanku. Itu bisa berarti persis seperti apa yang kukatakan, tetapi itu juga bisa berarti hal yang lain" tambahnya untuk menanggapi chorus lagu Sick Feeling.
Makna tersirat 'Sick Feeling' karya Boy Pablo ternyata bercerita tentang PlayStation. Namun, Pablo Munoz juga menambahkan bahwa lagu ini bisa bermakna lain. Tetapi menurutnya, lagu ini menggambarkan kisahnya yang harus merelakan kepergian "PlayStation' karena ia bertambah tua dan tidak memiliki waktu untuk memainkannya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.