One Punch Man Season 3: Penantian Panjang Tapi Tuai Banyak Kritikan

Sekar Anindyah Lamase | R. Josaphat Bhismantaka Nugroho Bagaskara
One Punch Man Season 3: Penantian Panjang Tapi Tuai Banyak Kritikan
One Punch Man Season 3 (X/onepunch_daily)

Setelah enam tahun menunggu, penggemar One Punch Man akhirnya disuguhi episode pertama dari season ketiga pada 12 Oktober 2025.

Harapan tinggi membayangi kembalinya Saitama, karakter utama yang telah menjadi ikonik di dunia anime. Namun, sambutan hangat yang diharapkan justru terhalang oleh berbagai kritik tajam dari penonton.

Episode perdana ini seharusnya menjadi momentum yang memperkuat kembali popularitas serial ini. Sayangnya, banyak penggemar yang merasa kecewa dengan hasilnya. Kualitas animasi dan alur cerita yang lambat menjadi dua poin utama yang mengundang perhatian.

Dalam komunitas fandom, diskusi hangat pun bergulir di media sosial, dengan banyak yang mengungkapkan kekhawatiran tentang masa depan seri ini.

Kritik yang muncul tidak hanya datang dari penonton awam, tetapi juga dari animator yang terlibat dalam produksi. Mereka mengungkapkan ketidakpuasan terhadap masalah internal yang tampaknya mempengaruhi kualitas akhir dari episode.

Dengan konteks ini, mari kita lihat lebih dalam dua aspek utama yang menjadi sorotan dalam episode pertama One Punch Man season 3.

Kualitas Animasi yang Mengecewakan

One Punch Man Season 3 akhirnya tayang setelah penantian panjang selama 6 tahun. Meski begitu, hal tersebut malah menuai banyak kritik dari para penggemar, salah satunya aspek animasi karakternya. (youtube.com/@MuseIndonesia)
One Punch Man Season 3 (YouTube/MuseIndonesia)

Salah satu keluhan paling mendasar yang muncul dari penggemar adalah kualitas animasi yang dinilai sangat jauh dari standar yang ditetapkan di season pertama. Musim pertama, yang dikerjakan oleh studio Madhouse, dikenal dengan animasi yang halus dan dinamis, serta pertarungan yang terasa sangat hidup.

Namun, produksi yang dipegang oleh J.C. Staff untuk season ketiga ini dianggap tidak mampu menyuguhkan detail dan dinamika yang dibutuhkan dalam adegan-adegan kunci. Banyak penggemar yang merasa bahwa adegan pertarungan yang seharusnya menegangkan justru tampil datar dan kurang menarik, tampak seperti "slide show" dengan terlalu banyak gambar diam.

Kritik ini semakin diperkuat oleh pengakuan animator yang terlibat dalam proyek ini. Mereka mengungkapkan ketidakpuasan terhadap masalah produksi dan pengelolaan yang buruk, yang membuat mereka tidak dapat memberikan yang terbaik.

Dalam beberapa wawancara, animator mengungkapkan bahwa tekanan dari jadwal rilis yang ketat berdampak negatif pada kualitas animasi, memaksa mereka untuk mengorbankan detail demi memenuhi tenggat waktu.

Trailer yang dirilis sebelumnya pun tidak menampilkan adegan aksi yang menarik, memperkuat spekulasi bahwa tim produksi mungkin mengalami kesulitan dalam memenuhi harapan penggemar.

Lebih jauh lagi, banyak penggemar yang merasa bahwa kualitas visual yang ditawarkan tidak hanya mengecewakan, tetapi juga merusak pengalaman menonton. Mereka mengharapkan keindahan visual yang telah menjadi ciri khas One Punch Man, tetapi justru menemukan gambar yang terlihat kaku dan tidak terinspirasi. Beberapa pengamat bahkan menyebut bahwa dengan kualitas animasi yang seperti ini, episode pertama seolah kehilangan "jiwa" yang membuatnya begitu dicintai di season sebelumnya.

Dengan banyaknya kritik yang mengemuka, J.C. Staff kini berada di bawah tekanan untuk meningkatkan kualitas animasi di episode-episode mendatang. Harapan penggemar untuk melihat kembali keindahan visual yang pernah ada menjadi tantangan besar bagi studio.

Apakah mereka akan dapat merespons kritik ini dan membawa kembali kualitas yang diharapkan? Pertanyaan ini menjadi sangat penting karena masa depan One Punch Man season 3 sangat bergantung pada kemampuan tim produksi untuk meningkatkan kualitas visual yang telah hilang.

Alur Cerita Lambat dan Minim Aksi

One Punch Man Season 3 akhirnya tayang setelah penantian panjang selama 6 tahun. Meski begitu, hal tersebut malah menuai banyak kritik dari para penggemar (x.com/@onepunch_daily)
One Punch Man Season 3 (X/onepunch_daily)

Selain masalah animasi, alur cerita di episode pertama juga mendapatkan sorotan tajam dari para penggemar dan kritikus. Banyak yang merasa bahwa episode ini terlalu lambat dalam membangun konflik, dengan penekanan lebih pada dialog daripada aksi.

Dalam penantian yang panjang untuk kembalinya Saitama, penonton mengharapkan sesuatu yang lebih menggugah, tetapi adaptasi yang hanya mencakup dua bab manga membuat banyak adegan terasa statis dan kurang menggugah. Penonton merasa bahwa Saitama, sebagai karakter utama, tidak mendapatkan sorotan yang seharusnya, yang membuat beberapa dari mereka merasa kurang terhubung dengan cerita.

Kurangnya elemen aksi yang dinamis dalam episode ini juga menjadi perhatian utama. Para penggemar merindukan momen-momen epik dan komedi khas yang menjadikan One Punch Man begitu menarik.

Dengan alur cerita yang lebih menekankan pada pembangunan karakter dan strategi, banyak yang merasa episode ini tidak memberikan "greget" yang diharapkan. Beberapa kritikus menyebut episode ini sebagai "pemanasan yang terlalu datar," meskipun mereka mengakui pentingnya membangun konflik yang lebih besar di musim ini.

Lebih jauh lagi, ekspektasi penggemar terhadap kemunculan karakter-karakter baru dan adegan pertarungan yang spektakuler menjadi hal yang sangat tidak terpenuhi dalam episode pertama. Banyak yang berharap Saitama akan kembali menunjukkan kekuatannya dalam menghadapi musuh-musuh yang menantang.

Namun, alih-alih itu, penonton justru disuguhkan dengan dialog panjang yang tidak menggerakkan cerita maju dengan cukup cepat. Beberapa penonton bahkan merasa bahwa episode ini lebih mirip sebagai pengantar yang membosankan daripada pembuka yang menarik.

Dalam menghadapi kritik ini, tetap ada harapan bagi penggemar bahwa episode-episode mendatang akan membawa perubahan yang positif. Beberapa berpendapat bahwa waktu dan ruang yang diberikan kepada cerita dapat menambah kedalaman dan kualitas yang diharapkan, serta menciptakan momen aksi yang lebih mendebarkan.

Namun, dengan banyaknya suara skeptis, masa depan One Punch Man season 3 kini berada dalam tanda tanya. Apakah tim produksi akan mampu mendengar suara penggemar dan memperbaiki kualitas yang diharapkan? Hanya waktu yang akan menjawab.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak