Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu

Hernawan | Della Dwi Saputri
Ulasan Film 'Bila Esok Ibu Tiada', Ada Rahasia di Balik Senyum Ibu
Poster Film Bila Esok Ibu Tiada (Instagram/leopictures_official)

Film keluarga terbaru yang telah tayang di Bulan November ini, ‘Bila Esok Ibu Tiada’ adalah sebuah tamparan keras bagi seorang anak. Salah satu film drama menyentuh hati yang mengangkat tema keluarga, kehilangan, dan proses penyembuhan. Film ini menghadirkan kisah emosional dan mampu membuat penonton terhubung dengan karakter-karakter di dalamnya.

Diangkat dari novel best seller karya Nuy Nagiga, ‘Bila Esok Ibu Tiada’ menyajikan kisah cerita yang cukup realistis dan penuh emosi mengenai seorang ibu. ‘Bila Esok Ibu Tiada’ berhasil menggambarkan dinamika keluarga yang kompleks, dimana perjuangan seorang ibu dalam membesarkan anak-anaknya setelah kehilangan sang suami.

Disutradarai oleh Rudy Sedjarwo, film ini dibintangi oleh artis-artis ternama tanah air seperti  Christine Hakim sebagai seorang ibu, Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo dan Yasmine Napper sebagai anak-anaknya. 

Rahmi (Christine Hakim) adalah seorang ibu yang berjuang keras menjaga keharmonisan keluarganya setelah ditinggal oleh sang suami. Sementara keempat anaknya, yang memiliki kepribadian berbeda mulai mengalami kesibukan masing-masing yang membuat hubungan keluarga mereka merenggang. 

Ranika (Adinia Wirasti), sebagai kakak tertua, berusaha menjadi sosok yang kuat dan bertanggung jawab, namun sikapnya yang terlalu otoriter justru membuat adik-adiknya merasa tertekan. Rangga (Fedi Nuril) yang kurang ambisius, Rania (Amanda Manopo) yang seringkali membuat masalah, dan Hening (Yasmin Napper) yang masih remaja dan sedang mencari jati diri, semakin memperumit keadaan.

Di tengah kondisi keluarga yang kurang harmonis, kesehatan Rahmi pun mulai menurun. Ia berharap sebelum meninggal dunia, anak-anaknya dapat hidup rukun dan saling menyayangi. Namun, berbagai konflik terus muncul dan menguji kekuatan ikatan keluarga mereka.

Ulasan Bila Esok Ibu Tiada

Potongan gambar film Bila Esok Ibu Tiada (Instagram/leopictures_official)
Potongan gambar film Bila Esok Ibu Tiada (Instagram/leopictures_official)

‘Bila Esok Ibu Tiada’ tak hanya menyajikan kisah yang sedih, tetapi juga memberikan pesan positif tentang pentingnya keluarga, kasih sayang, dan pengorbanan. Alur cerita mengalir dengan natural, film ini mengajak penonton untuk merenungkan arti keluarga cinta, dan kehilangan.

Beberapa momen dalam ‘Bila Esok Ibu Tiada’ mampu menyadarkan kita akan hal-hal kecil yang relate dengan kehidupan kita. Karena berbicara soal orang tua, film ini juga berhasil menyentil hati akan pentingnya komunikasi dalam keluarga.

Akting para pemainnya yang solid semakin memperkaya emosi yang disampaikan. Christine Hakim: Sebagai sosok ibu yang menjadi pusat cerita, Christine Hakim berhasil menampilkan karakter yang hangat, penuh kasih sayang, namun juga tegas. Akting yang matang mampu menyentuh hati penonton dan membuat kita ikut merasakan kesedihan yang dialami karakternya. 

Adinia Wirasti, Fedi Nuril, Amanda Manopo, dan Yasmin Napper yang berperan sebagai keempat anak dalam film ini juga tampil apik. Mereka berhasil menggambarkan dinamika hubungan saudara kandung yang kompleks, mulai dari rasa saling menyayangi hingga konflik yang tak terelakkan.

Overall dari saya adalah 7/10 untuk ‘Bila Esok Ibu Telah Tiada’, film ini mampu memberikan tamparan keras bagi seorang anak untuk lebih aware kepada orang tuanya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak