Pemuda yang tercantum nama dan terlukis kisahnya dalam buku Anak-Anak Muda Kader Rasulullah ini merupakan para pemuda yang lahir pasca diutusnya Sayyidina Muhammad bin Abdullah sebagai Rasulullah, atau beberapa tahun sebelumnya, dan mereka hidup pada masa Rasulullah.
Anak-anak muda tersebut adalah Ali bin Abi Thalib, Mu'adz bin Jabal, Usamah bin Zaid, Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Anas bin Malik, Habib bin Zaid, Abdullah bin Umar, Jabir bin Abdullah, Samurah bin Jundab, Abdullah bin Abbas, Salamah bin Abbas, Salamah bin al-Akwa', Abdullah bin Amr bin al-'Ash, Abu Sa'id al-Khudri, Abdullah bin al-Zubair bin al-Awam, Rafi' bin Khudaij, Bara' bin Azib, dan Nu'man bin Basyir.
Kisah kehidupan Sayyidina Ali bin Abi Thalib di dalam buku ini dikisahkan bahwa ia dibesarkan oleh Nabi Muhammad bersama Siti Khadijah. Abu Thalib punya empat anak, yakni Thalib, Aqil, Ja'far, dan Ali. Mendengar berita lahirnya Ali, Nabi Muhammad turut bersyukur. Beliau bahagia luar biasa dan bergegas menuju rumah sang paman.
Setelah menyalami sang paman dan mengucapkan selamat, Muhammad bin Abdullah lalu mendekat kepada si bayi, menciumnya, dan mendoakan agar ia tumbuh sehat dan selamat.
Sejalan dengan kehendak Allah dan garis takdir, beberapa tahun Makkah dilanda paceklik. Semua sumur dan mata air mengering, kecuali zamzam. Bumi kerontang, rerumputan meranggas, dan susu ternak mengempes. Keluarga Abu Thalib pun kena imbasnya.
Muncul inisiatif di benak Muhammad bin Abdullah untuk membalas budi baik sang paman. Beliau ingin menghapus mendung kesedihan Abu Thalib, serta meringankan beban hidupnya. Akhirnya, beliau menghubungi paman-pamannya yang lain, mengusulkan untuk berbagi simpati kepada saudara mereka, Abu Thalib, dan menanggung derita yang mencekik diri dan anak-anaknya.
Pertemuan keluarga besar Bani Abdul Muthalib itu berakhir dengan satu kesepakatan bahwa Abbas akan mengasuh Thalib, Hamzah mengasuh Ja'far, Muhammad mengasuh Ali, sementara Aqil tetap bersama ayahnya, Abu Thalib. (Halaman 13).
Demikianlah, Ali dididik sepupunya, Muhammad bin Abdullah, hidup dalam asuhannya bersama istrinya, Siti Khadijah, bersaudara dengan putri-putri Rasul: Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah az-Zahra.
Dan masih banyak kisah-kisah yang lain mengenai kehidupan Ali bin Abi Thalib bersama sang Nabi, di antaranya kisah Ali yang menjadi orang pertama dari kalangan anak-anak yang menyatakan diri beriman kepada Rasulullah, Ali bersama Rasulullah naik ke bukit Shafa untuk mengumumkan dakwah Islam secara terbuka, kesedihan Ali saat Abu Lahab berbuat buruk kepada Rasulullah, kegembiraan Ali ketika Hamzah dan Umar bin Khattab menyatakan memeluk agama Islam, dan lain sebagainya.
Alangkah butuhnya pemuda-pemuda masa kini untuk menapaktilasi jejak-jejak mereka, para pemuda kader Rasulullah, melangkah di atas jalan mereka yang bersuluh iman dan berobor hidayah, sehingga mampu membimbing dan mengantarkan umat Islam ke puncak kebaikan, kemajuan, dan kesejahteraan.
Hadirnya buku terbitan Qaf Media Kreativa ini sangat berarti bagi kehidupan remaja zaman ini. Mereka harus meneladani perjalanan hidup enam belas sahabat yang lahir dan tumbuh dalam dekapan cahaya Islam ini. Sebab, enam belas sahabat tersebut telah benar-benar menyerap pengetahuan, kearifan, pelajaran, dan pengalaman hidup langsung dari sumber asli, yaitu Nabi Muhammad SAW.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Anak-Anak Muda Kader Rasulullah (Syabab Hawl al-Rasul)
Penulis: Fathi Fauzi Abdul Mu'thi
Penerjemah: Asy'ari Khatib
Penerbit: Qaf Media Kreativa
Cetakan: I, Agustus 2023
Tebal: 383 Halaman
ISBN: 978-602-5547-44-7