Review Film Ambyar Mak Byar, Sederhana tapi Legit

Hernawan | Athar Farha
Review Film Ambyar Mak Byar, Sederhana tapi Legit
Poster Film Ambyar Mak Byar (IMDb)

Pernahkah kamu tersentuh pada kisah sederhana, tapi karena kesederhanaannya, emosi yang dirasakan jadi begitu nyata? Nah, ‘Ambyar Mak Byar’, film besutan Puguh P.S. Admadja, bisa dibilang contoh sempurna bagaimana narasi yang tampak "biasa" bisa menyentuh relung hati terdalam.

Lebay memang, tapi memang seperti itu adanya. Dengan mengangkat budaya Jawa sebagai latar utama, film ini menyajikan cerita tentang cinta, persahabatan, dan perjuangan yang lekat dengan keseharian masyarakat. Nah, penasaran? Kepoin sampai akhir ya! 

Sinopsis Film Ambyar Mak Byar 

Film ini mengajakmu ke Solo, kota dengan nuansa tradisional yang kaya akan seni dan budaya. Di tengah suasana kota ini, kisah Band Konco Seneng berkembang. Band yang dipimpin Jeru (Gilga Sahid) dan Rick (Evan Loss) ini sedang berusaha meniti karir di dunia musik. Namun, perjalanan mereka nggak mulus. Ketika tawaran besar dari penyanyi terkenal Ndarboy Genk datang, masa lalu kelam justru jadi penghalang. 

Di sini, Jeru dan Rick, meski bersahabat, sering berselisih pendapat. Jeru lebih menyukai lagu koplo, sementara Rick ingin membawa keroncong sebagai identitas band mereka. Konfliknya jadi agak rumit ketika Jeru menjalin hubungan dengan Bethari (Happy Asmara), putri keraton. Kasta sosial yang berbeda menciptakan jurang besar di antara mereka. Dari sini, konflik utama terbangun: Perjuangan cinta Jeru dan Bethari, serta persahabatan yang mulai retak karena ego dan cinta.

Subplot yang Menguatkan Emosi

Menariknya, film ini nggak hanya fokus pada satu cerita. Ada subplot yang menguatkan emosi, seperti hubungan Jeru dengan ibunya, Istiyah (Dyah Mulani), yang awalnya ragu, tapi akhirnya mendukung cinta anaknya dengan penuh keberanian. Ada juga kisah Rick yang perlahan menemukan cinta dengan Aruna (Anggie Williams), anggota Konco Seneng yang pemalu. Semua subplot ini diramu dengan pas, bahkan kadang terasa lebih memikat dibandingkan konflik utamanya. Hehehe.

Apa yang Membuat Film Ini Istimewa?

Simpel sih. Itu terletak pada pendekatannya yang realistis. Dialog-dialog sederhana, seringkali nggak puitis, justru terasa lebih tulus. Salah satu momen emosional terjadi ketika Rick berbicara pada ayahnya tentang keputusannya menyerah pada musik. Kata-katanya mungkin sederhana, tapi berat emosinya mampu menggetarkan hati. Ugh! 

Nggak hanya itu, unsur komedi pun hadir jadi bumbu segar. Erick Estrada dan Yusril Fahriza yang memerankan dua anggota Konco Seneng berhasil menyajikan humor ‘menggelitik bin kocak’. Dalam satu adegan, gestur komedi Erick yang berlebihan, justru berasa menggambarkan keputusasaan masyarakat kelas bawah.

Gitu dek. Film Ambyar Mak Byar ibaratnya perayaan tentang bagaimana manusia biasa menghadapi hidup—dengan gelak tawa, tangis, dan lagu-lagu yang merdu. Ini tuh film yang nggak hanya menghibur, tapi juga mengingatkan kita akan pentingnya merayakan setiap sisi kehidupan, betapa pun sederhananya.

Jangan sampai nggak nonton filmnya ya. 

Skor: 3,7/5

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak