Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi

Sekar Anindyah Lamase | Erlita Novitania
Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi
Novel Blinded (Dok. Pribadi/Erlita Novitania)

Blinded adalah novel fantasi paranormal yang menyajikan cerita tentang perjuangan menemukan kebebasan dan jati diri. Tokoh utama yang awalnya terjebak dalam lingkungan yang menindas akhirnya menemukan dunia baru yang memberinya pilihan—meskipun tetap penuh risiko.

Sejak awal, novel ini menghadirkan ketegangan yang cukup kuat. Pembaca dibawa menyelami kehidupan tokoh utama yang telah lama diperalat oleh sekte yang mengagungkan "Ibu" sebagai pemimpin mereka.

Dengan kemampuan penyembuhannya, ia selalu menjadi alat bagi kelompoknya. Namun, kehidupannya berubah drastis saat kelompok paranormal datang, bukan untuk mencari artefak penyembuhan, melainkan dirinya.

Daya tarik utama dari novel ini adalah perkembangan karakter utama yang cukup kompleks. Meskipun ia telah lama hidup dalam penindasan, ia tetap memiliki ketahanan mental yang kuat.

Ia belajar untuk menilai mana yang benar-benar peduli padanya dan mana yang hanya memanfaatkannya. Interaksi dengan kelompok paranormal yang menculiknya memberikan dimensi moral abu-abu—apakah mereka benar-benar lebih baik daripada sektenya, atau hanya manipulasi lain yang ia hadapi?

Dari segi penulisan, gaya bercerita Kaye Draper terasa mengalir dan mudah diikuti. Dialog yang digunakan terasa alami, dan ada perpaduan menarik antara nuansa fantasi klasik dengan elemen modern. Ini menciptakan suasana dunia yang unik, di mana karakter-karakternya memiliki kedalaman yang menarik.

Setiap individu dalam kelompok paranormal memiliki latar belakang dan motifnya sendiri, sehingga mereka tidak sekadar menjadi karakter tempelan.

Namun, ada beberapa aspek yang mungkin kurang memuaskan bagi sebagian pembaca. Hubungan antara tokoh utama dan kelompok barunya terasa ambigu—di satu sisi mereka memperlakukannya dengan lebih baik dibandingkan sekte sebelumnya, tetapi tetap ada kesan bahwa ia masih "dibutuhkan" karena kemampuannya, bukan sepenuhnya diterima sebagai individu. Elemen ini bisa menjadi menarik atau justru membuat frustrasi, tergantung sudut pandang pembaca.

Novel ini juga mengangkat tema-tema yang cukup sensitif, seperti eksploitasi, identitas diri, dan kekuatan dalam menghadapi trauma. Penggambaran karakter transgender dalam cerita juga mendapat apresiasi karena dilakukan dengan cara yang halus dan natural, sesuatu yang sering kali kurang diperhatikan dalam genre ini.

Satu hal yang mungkin bisa menjadi kelemahan adalah ending novel yang menggantung. Bagi yang menyukai cerita dengan resolusi jelas di setiap buku, ini bisa menjadi sedikit mengecewakan. Namun, bagi yang menikmati alur cerita berkelanjutan, hal ini justru menambah antisipasi untuk buku berikutnya.

Menurut saya, Blinded adalah novel fantasi yang kuat dengan tema eksplorasi identitas dan kebebasan. Karakter utamanya sangat berkesan, dan dunia yang diciptakan Kaye Draper terasa hidup. Namun, interaksi dengan kelompok paranormal bisa sedikit membuat frustrasi karena ambiguitas motif mereka.

Meskipun begitu, novel ini tetap menarik dan membuat saya ingin tahu kelanjutan ceritanya. Jika Anda menyukai kisah fantasi dengan dinamika karakter yang mendalam, Blinded bisa menjadi pilihan yang menarik.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak