Kamu pernah ngebayangin nggak, sih, kalau cerita horor yang kita baca tiba-tiba jadi kenyataan? Itu mimpi buruk banget! Dan itu juga yang terjadi dalam ‘Samar’, film horor buatan Renaldo Samsara yang sukses bikin merinding sekaligus mikir keras sepanjang nonton.
Awalnya, nggak banyak ekspektasi pada film ini, tapi ternyata film ini punya sesuatu yang beda dari horor kebanyakan. Misterinya kuat, ceritanya bikin penasaran, dan eksekusinya jauh dari kata asal-asalan lho.
Sinopsis Film Samar
Beberapa bulan setelah suaminya (Revaldo Fivaldi) meninggalkan dia demi wanita lain, Ilmira (Imelda Therrine) yang kini berusia 32 tahun, kembali ke pondok keluarga yang sudah lama terbengkalai.
Kali ini, dia datang sebagai penulis cerita horor yang sudah cukup dikenal, tapi sayangnya nggak ada karya baru yang dia tulis dan royalti bukunya pun sudah habis. Keuangan Ilmira lagi seret, dan dia didorong untuk merilis novel grafis (komik) yang sudah lama direncanakan.
Begitu sampai di rumah itu, Ilmira mulai mengerjakan bukunya. Eh iya, Ilmira tuh nggak sendirian ya. Dia bersama dengan Elsa (Aurora Ribero), tapi sepanjang film bergulir, sosok Elsa ini bikin tanda tanya besar. Ada hubungan apa antara Ilmira dan Elsa? Mereka itu ibu dan anak? Atau ... dan lama-lama semua pertanyaan itu akan terjawab.
Sambil berjuang menyelesaikan buku yang makin terasa berat, Ilmira mulai dihantui sosok-sosok yang muncul dari cerita-cerita horor yang (mungkin) pernah dia tulis. Salah satunya Wanita Berkerudung, sosok yang mengingatkan Ilmira pada trauma masa kecilnya.
Pokoknya ceritanya bikin kepo deh!
Review Film Samar
Aku suka gimana film ini nggak langsung buru-buru menjelaskan semuanya. Dari awal sampai pertengahan, aku dibikin terus menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi. Apalagi, semakin Elsa menggali misteri yang mengelilinginya, semakin gelap dan mencekam situasinya.
Jujur, salah satu kekuatan utama film ini adalah plotnya yang penuh teka-teki. Nggak kayak horor biasa yang cuma ngandelin jumpscare doang, Film Samar lebih ke horor psikologis yang mainin ketakutan kita secara perlahan.
Setiap adegan kayak punya petunjuk kecil yang kalau kamu perhatikan baik-baik, bakal bikin kamu bertanya-tanya lebih dalam. Aku sempat menebak-nebak bakal ke mana arah ceritanya, tapi ternyata film ini punya kejutan sendiri. Twist di bagian akhirnya sukses bikin aku diam sejenak buat mencerna semuanya.
Akting Aurora Ribero sebagai Elsa bener-bener bikin aku ikut merasakan ketakutan yang dia alami. Dari awal sampai akhir, dia sukses bikin aku percaya kalau Elsa adalah karakter yang benar-benar terjebak dalam sesuatu yang dia sendiri nggak ngerti.
Kevin Julio juga tampil mantap di sini, meskipun perannya lebih sebagai pendukung. Namun, chemistry antara dia dan Aurora terasa natural dan nggak maksa, bikin hubungan antar karakter jadi lebih meyakinkan.
Dari segi visual, Film Samar punya atmosfer yang mencekam banget. Pencahayaan dan pengambilan gambarnya bikin setiap adegan terasa lebih intens, terutama di momen-momen ketika Elsa mulai sadar bahwa ada sesuatu yang salah dalam hidupnya. Ada beberapa adegan yang bikin aku merinding bukan karena setannya, tapi karena suasana yang dibangun begitu mencekam.
Musiknya juga mendukung banget. Soundtrack yang digunakan bikin suasana jadi lebih suram dan misterius. Dan aku masih kepikiran sama lagu yang muncul di opening dan ending film. benar-benar pas banget sama nuansa filmnya.
Akhir kata, buat kamu yang suka film horor dengan cerita yang nggak biasa, Film Samar adalah pilihan yang tepat. Film ini bukan cuma soal setan-setanan, tapi lebih ke misteri yang bikin kamu terus mikir sampai akhir. Alurnya rapi, aktingnya top, dan suasana horornya sukses bikin bulu kuduk merinding.
Selamat nonton ya.
Skor: 4/5
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS